Maya dan Raja telihat sedih mereka duduk di sofa ruang tengah, setelah pulang dari pemakaman, Maya memeluk Raja yang masih terisak menangis, sementara Maya menyesal, karena sempat meragukan cinta Fardian pada dirinya dan Raja. kini ia menyadari jika Fardian begitu tulus mencintainya dan juga menyayangi Raja. Bulir bening menetes membasahi pipi Maya. Hingga sebuah ketukan pintu membuatnya mengusap air matanya.Maya membuka pintu depan dan terlihat Salma sudah diambang pintu.âSalma, masuklah, aku ingin berbicara serius denganmu?ââIya, Bu Maya,âSalma melangkah masuk dan duduk di sofa ruang tamuSalma masuk dan duduk di ruang tamu, di depannya duduk Maya dengan tatapan serius.âAda yang mencoba melenyapkan kami, tapi polisi tidak menemukan tanda-tanda jika kebakaran vila itu disengaja, âjelas MayaâSiapa yang Bu Maya curigai?ââBu Ambar, aku sudah mengingat semuanya Salma, amnesiaku sembuh ketika ada seseorang yang memukul kepalaku sebelum kebakaran terjadi.ââBu Ambar?ââDia satu satun
Sementara itu seorang pria yang masih misterius, berjalan dengan pelan, menuju sebuah taman yang gelap, tengah malam yang dingin dan disertai gerimis, pria yang memakai topi dan masker serta jaket melangkah. Ia berhenti ketika melihat seseorang tengah membawa tas, duduk di kursi taman, tidak terlihat jelas wajahnya karena ia juga memakai masker dan topi, tapi di bagian pipinya terlihat bekas luka bakar.Kini keduanya berhadapanâApa kau terluka, waktu membakar vila?ââIya aku terluka, di bagian wajahku. Apa kamu sudah siapkan uangnya?ââIni uang kami janjikan, pastikan tugasmu kali ini berhasil,âsuruh pria itu dengan tegasâKenapa tidak bosmu sendiri yang datang menemuiku?ââKamu sudah gila, wanita dengan reputasi yang baik tidak mungkin terlibat langsung dengan tindak kriminal,âjawabnya dengan tegas dan emosiâPadahal, aku memiliki informasi tentang Maya, yang akan membuat majikanmu tertarik.ââInformasi apa?ââAku ingin berbicara langsung dengan majikanmu, jika ingin mengetahui sesu
âAku akan memikirkannya,âjawab Maya masih raguâSeandainya ada Pak Fardian, mungkin dia bisa membantu kita,âtimpal SalmaMaya hanya terdiam, ingatanya kembali pada sosok lelaki yang menemani dan mencintainya selama enam tahun ini, setelah ingatannya kembali, baru ia merasakan cinta yang sesungguhnya pada Fardian.Desahan pelan dan penyesalan terdengar di bibir Maya, hingga ia menoleh ke arah pintu yang dibuka, dan di balik pintu terlihat Tata.âApa yang sedang kalian bicarakan, tampaknya serius?âtanya Tata dan berjalan ke arah Maya dan Salma yang fokus di depan laptop.âTidak ada apa-apa, kami hanya membicarakan masalah lukisanku yang terjual, jawab Maya lalu beringsut menjauhi laptopâMaya, bagaimana jika kita makan siang, di dekat sini,âajak TataâOke.âMaya menerima ajakan TataTata dan Maya pun menuju kafe dekat MY kosmetik, lalu keduanya memilih tempat duduk di luar ruangan.âBagaimana keadaan Raja, setelah kepergian Fardian?âtanya Tata, sembari memelih menu .âAku rasa ia masih s
Arnia seketika memucat, jemari tanganya saling meremas, dan otaknya mulai berpikir bagaimana menyakinkan Rendra, jika ia mengandung darah dagingnya.âMas Rendra lakukan pemeriksaan lagi, di rumah sakit berbeda, dan kita lihat hasilnya seperti apa?âpinta ArniaâBaiklah, aku akan melakukan pemeriksaan di rumah sakit berbeda, dan jika memang kesuburanku bermasalah, kita akan melakukan tes DNA pada janin dalam perutmu itu!â Rendra meraih lagi formulir, dan menyimpannya lalu dengan wajah dingin, ia meningalkan ArniaâAku hanya punya waktu sedikit untuk menguasai harta Rendraâbatin Arnia mulai panik.Arnia bergegas, kembali ke rumah Ambar, ia masuk keruang kerja dan seperti mencari sesuatu, sebuah kunci lemari brankas, wanita dengan perut membuncit itu sangat panik, hingga menjatuhkan beberapa benda di atas meja.âArnia, apa yang kamu lakukan di ruang kerja,tiba-tiba suara Ambar terdengar.âMas Rendra menyuruhku mengambil berkas kerja sama dengan klien yang tertinggal Bu, tapi tampaknya ti
Sebuah mobil ambulance membawa Rendra ke rumah sakit terdekat, dan sesampainya di rumah sakit, Ambar dan pengacarnya juga sampai. Tidak sengaja Ambar melihat Rendra yang terluka dibawa oleh dua perawat menuju ruang pemeriksaan.âRendra..!âteriak Ambar, terkejut dengan apa yang dilihatnya.âApa yang terjadi, suster?âtanya Ambar dengan cemasâkorban kecelakaan Bu..apa ibu adalah kerabatnya?ââSaya, ibunya.ââOh syukurlah lebih baik ibu mendampingi korban,âpinta perawatAmbar pun mengikuti ke mana Rendra dibawa, hingga sebuah tindakan operasi dilakukan untuk Rendra.Ambar menunggu dengan sangat cemas, sementara Siti sudah melakukan pemeriksaan dan dinyatakan dokter dalam kondisi baik.âNyonya, apa benar Tuan Rendra kecelakaan?âtanya SitiâBenar Bi Siti, mudah-mudahan lukanya tidak serius,âbalas Ambar.âApa, non Arnia tahu jika Tuan mengalami kecelakaan?ââAku belum sempat mengabarinya, aku akan meneleponnya.âAmbar meraih ponsel, dan mencoba menghubungi Arnia, tapi tidak bisa.âBi.. seg
âSalma kamu turun saja di apertemenmu, dan sampaikan salamku pada Raja, malam ini aku tidak bisa menemuinya, apa dia betah untuk sementara tinggal di apartemenmu?ââAku rasa, Raja, kurang betah, Bu Maya, aku sering melihatnya termenung, dan menatap foto Pak Fardian, mungkin Raja merindukan Papahnya,âjawab Salma.Helaan napas pelan dan berat keluar dari bibir Maya,âAku harap yang aku pikirkan benar, jika Fardian masih hidup,âgumam MayaâJadi, Bu Maya, mencurigai ,jika pencuri itu Pak Fardian?ââIya, oleh karena itu aku akan menemui Tata, aku yakin jika dugaanku benar pasti Tata mengetahui tentang hal ini,âjawab MayaMobil berhenti di depan apartemen sederhana milik Salma, lalu wanita muda berkaca mata tebal itu, keluar dari mobil. Dan setelahnya Maya pun pergi dengan mobilnya melaju menuju kediaman Tata.Tata sangat terkejut melihat kedatangan Maya , tengah malam.âMaya, apa ada hal penting, hingga tengah malam begini kamu datang ke tempatku?ââAda hal penting, kamu pasti mengetahui s
Parto sudah berada di kamar perawatan Rendra, sang majikan sudah menunggunya di sana, duduk di sofa kamar.âNyonya, ingin berbicara denganku?ââIya, Parto, kenapa preman itu belum melakukan tugasnya?ââItu karena belum ada kesempatan Nyonya, pasti dia akan melakukan, jika ada kesempatan,âjawab PartoâAku hari ini membatalkan konfrensi pers, Rendra belum sadar dari komanya,âucap kecewa AmbarâSayang sekali Nyonya, lebih baik tidak usah dibatalkan , bagaimana jika saya yang akan menjaga, Tuan Rendra,âsaran PartoâKamu benar , justru hal ini bisa aku jadikan untuk menarik simpati publik untuk mendukungku âkan?âAmbar punya banyak rencana untuk karir politiknya.Polisi datang menemui Ambar, untuk menjelaskan kronologi kecelakaanâMobil, Pak Rendra, menurut penyelidikan sengaja ditabrak dari belakang, kami kehilangan jejak dari mobil yang menabraknya,âucap polisi membuat Ambar kaget.âJadi ada yang ingin membuat Rendra celaka?ââAku rasa begitu,âsahut polisiâPak di mana ponsel, anak saya
âApa, polisi akan menangkapku dalam waktu dekat ini?ââJika korban membuat laporan mungkin anda akan ditahan sampai persidangan berlangsung,âjawab pengacara membuat geram AmbarâAku akan berbicara dengan Maya, dia harus ada dipihakku,âsahut AmbarâItu lebih baik ,âsaran pengacara yang tampak serius mencermati rekaman yang ada dihadapannya.Maya dan Fardian sudah berada di kantor polisi, dan melaporkan tentang upaya pelenyapan dirinya, semua bukti diserahkan pada polisiâJadi Anda menyamar sebagai pelaku kebakaran untuk mengetahui otak dari kebakaran vila?âtanya polisiâBenar , dan jasad yang ditemukan adalah jasad preman yang diperintahkan Bu Ambar,âjawab FardianâBaiklah, kami akan menangakap Bu Ambar dan mengadakan penyelidikan.ââKami juga akan menyerahkan catatan buku besar yayasan Mery Gold, di sana terlihat jika Bu Ambar selama ini memanipulasi angka sebenarnya dan sebagian uang donatur masuk ke rekening pribadinya.âFardian menyerahkan catatat buku besar pada polisi.Staf penga
âFara, kenapa diam-diam bertemu Nova, kamu tahu âkan Nova mencoba melawanku?ââA..aku hanya makan malam saja,âjawab Fara semakin cemasâMakan malam di private room, sepertinya ada yang kalian rencanakan,âtimpal Nura tegasâKeluarlah, aku tidak mengundangmu makan malam!âsuruh Nova dengan tatapan marahâAku tahu, kalian menunggu Risa âkan?âNova dan Fara terkejut, Nura melangkah mendekati meja, dan duduk di kursi, menatap menu hidangan yang sudah tersaji.âTampaknya kalian, akan merayakan sesuatu.â Nura menatap satu persatu Fara dan Nova.âItu bukan urusanmu, pergi sebelum aku memanggil security untuk menyeretmu!âbentak NovaNura tidak peduli dengan ancaman Nova, ia menuang minuman di gelas kosong dan meneguknya.âAku sedang merayakan kemenanganku, bagaimana kondisi tanganmu Nova, apa sudah mulai susah digerakkan?âPertanyaan Nura membuat Nova terkejut, ia mulai merasakan sesuatu yang tak beres sedang terjadi.Lalu terdengar suara Nura lagi, kali ia menatap Fara.âAkhir-akhir ini banya
Nura mengerutkan dahi, lalu berjalan cepat menuju kamarnya dan menatap cermin, matanya memindai tubuhnya dari ujung rambut sampai ujung kaki, lalu melangkah menuju almari pakaiannya disana masih tersimpan baju-baju yang dibelikan Jho untuknya, lalu ia meraih salah satu baju berwarna pink lembut, dengan kerah sabrina, lalu mengenakannya di tubuhnya.âApa berlebihan ya,âbatin Nura sambil menatap tubuhnya di cermin, lalu senyum mengembang di bibirnya,âAhh demi pria yang kucinta dan demi pernikahan bertingkah konyol pun tak apa, semoga kak Raja senang,âgumam NuraSekitar tiga puluh menit berlalu, terdengar bunyi bel pintu depan, lalu Nura berjalan untuk membukanya.Ceklek! Sebuah boneka tedy bear besar ada dihadapannya, lalu terlihat Raja, ada dibalik boneka ituâKak Raja, bikin kaget, aku kira siapa?âbasa-basi NuraâEmangnya kamu menunggu siapa lagi selain aku,âsahut RajaNura hanya tersenyum, lalu meraih boneka yang masih di tangan Raja.âIni untuk aku âkan?ââSiapa lagi jika bukan unt
Raja meraih telapak tangan Nura, lalu mengecupnya dengan lembut, seraya berbisik,âMaafkan aku, Nura.ââApa itu berarti kita punya kesempatan untuk memperbaiki semuanya?âtanya NuraâAku akan memperbaiki kesalahanku, aku akan menjadi suami yang sempurna untukmu, berikan kesempatan itu,âpinta RajaNura menatap dalam wajah tampan yang ada dihadapannya, seakan tak percaya jika pria egois itu kini bisa luluh menyatakan cinta.âTak perlu menjadi sempurna, cukup cintai aku dengan tulus. Aku juga minta maaf, beberapa minggu ini aku bersikap egois padamu, âjawab NuraMalam itu hampir semalaman mereka berbincang hingga memutuskan kembali ke kamar masing-masing karena masih canggung.âIstirahatlah, besok setelah perkerjaan kita selesai, aku akan mengajakmu jalan-jalan,âsuruh Raja, mengantarkan Nura sampai di depan pintu kamarnyaâOke,âjawab Nura sambil tersenyum hangat***Risa mencari tahu di mana Nova tinggal selama di Bali, dan akhirnya Risa pun berhasil.âJadi Nova tinggal sendiri di rumah s
Risa meningalkan kamar dengan perasaan tenang, kini ia tak harus menuruti petintah Nova. Sementara Nura masih menatap botol obat ditanganya sesekali menyuap menu makan malam sambil berpikir apa yang akan dia lakukan pada Nova.âAh..kenapa wanita itu harus mencari masalah denganku,âbatin NuraMalam berganti pagi yang cerah, Fara sudah menunggu di depan kantor NuraâFara, ada apa? Akhir-akhir ini kamu sering menemuiku?âtanya NuraâApa kakimu sudah membaik?âbasa âbasi FaraâKamu lihat âkan, aku bisa berjalan,âjawab Nura lalu membuka pintu kantornyaFara mengikuti langkah Nura, lalu duduk di sofa di sudut ruangan, Nura menatap Fara dari tempat kursi kerjanya.âKamu belum menjawab pertanyaanku, kenapa kamu sering menemuiku, pasti ada sesuatu yang kamu harapkan dariku?âtanya Nura tegasâAku membutuhkan pekerjaan, dan aku rasa kamu bisa membantuku.âFara menjawab pertanyaan NuraâSayangnya tidak ada lowongan di J hotel.ââKenapa kamu tidak menjadikan aku sekertaris pribadimu Nura, kita bersau
Sementara itu Fara yang berdiri tak jauh dari Raja dan Nura yang terjatuh dalam posisi berpelukan, berdecak kesal karena rencananya gagal, gara-gara Raja menyelamatkan Nura lebih dulu.âCk...kenapa ada Raja sih...rencanaku gagal,âbatin Fara lalu melangkah mendekati keduanya.âKalian tidak ada apa-apa âkan, atau aku panggilkan ambulance,âtawar FaraâFara, kami baik-baik saja,âbalas Nura , lalu berlahan bangkit berdiri, diikuti RajaâPengendara tidak waras, ia hampir menabrakmu tadi, âujar Raja kesalâMungkin pengendaranya mabuk, jadi mengendalikan mobil asal-asalan,âsahut FaraâSudahlah yang penting aku selamat,terima kasih kak Raja,âucap NuraBaru saja berdiri beberapa menit , Nura merasakan kesakitan, dan waktu akan berjalan, ia kehilangan keseimbangan karena kaki kanannya terkilir.âAoww,âjerit Nura menahan sakitâApa kamu bisa berjalan,ââKakiku sakit, mungkin terkilir,âsahut Nura sambil menahan sakitTanpa diminta Raja, langsung membopong Nura dan berjalan menuju J hotel, banyak
âLalu bagaimana cara kita membuat Nura, gila?âFara penasaran tatapannya seriusâHeumm.. aku mengenal dokter psikiater, ia bisa diajak kerjasama, kita cari tahu dulu tentang Nura, baru kita pikirkan cara yang tepat,âsuruh Nova.âAku akan menemui Nura,âjawab FaraâOke, kamu harus mendekati Nura, berpura-puralah kamu mulai menyadari kesalahanmu dan senang memiliki saudara Nura,âsaran NovaâWalau sebenarnya aku muak dengannya,âgerutu Fara sambil cemberut.âIngat tujuan kita Fara.ââOkelah, aku akan mencoba mendekatinya,âjawab FaraFara dan Nova tersenyum licik dibalik rencananya untuk merebut kedudukan Nura.Saat ini Nova sudah mendapatkan informasi, jika Nura tinggal di J Hotel. Tanpa membuang waktu wanita cantik keturunan indo, mencari obat jenis anti psikotik, Nova mendatangi sahabatnya yang berprofesi sebagai dokter jiwa.âkamu tahu âkan aku sekarang dibatasi karena beberapa kasus yang aku lakukan,âucap seorang wanita tengah baya.âCarikan aku obat yang dapat membuat gangguan jiwa,â
Langkah kaki Salma memasuki sebuah ruang kerja, setelah pintu dibukakan oleh sang resepsionis.âSilahkan Bu Salma , Bu Nura sudah menunggu di dalam,âucap sang resepsionis, setelah Salma masuk pintu ditutup kembali.âMasuklah Bu,âsuruh NuraSalma melempar senyum.âApa kamu memaafkan ibumu ini Nur?âSalma berkata sambil duduk di sofa di mana Nura juga duduk di sana.âIbu punya alasan yang kuat , menaruhku di Mery Gold, aku mengerti jika berada di posisi Ibu, yang tidak bisa aku maafkan adalah perbuatan Irfan, sampai kapanpun aku tak akan pernah mengkuinya sebagai ayahku,âjawab NuraâKamu benar, pria seperti itu tidak usah diakui sebagai ayah, aku sendiri belum puas melihatnya di penjara, aku akan puas jika dia di hukum mati,âbalas Salma.âDia tidak akan tenang hidup di penjara, ibu tak usah risau,âsahut NuraâNura, bagaimana bisa kamu menjadi pemlik J hotel, katanya kamu mengantikan, Jho?ââIya Bu, Jho telah meninggal dan dia memberikan J hotel dan vila padaku, aku sendiri tak menya
Wanita berusia 30 tahunan itu geram, mengetahui jika Jho, mengubah surat wasiatnya, apalagi yang namanya digantikan oleh Nura, wanita yang bahkan tidak memilki hubungan apapun dengan Jho.âBrengsek, Jho, aku mantan istrinya setidaknya aku pernah menemainya selama 5 tahun dalam pernikahan, bisa-bisanya ia memberikan kekayaan pada Nura, aku tidak terima , Nura harus menyerahkannya padaku,âgerutu Nova dibalik stir mobilnya.Hari berganti malam, Nura akhirnya tinggal di vila, seperti yang diinginkan Jho, tiba-tiba ia ingin bertemu Salma, rasa sepi menyelimuti hatinya, di dalam vila yang mewah dan besar itu ia sendirian, ia membutuhkan seseorang dan yang dalam pikirannya Salma, ada yang ingin Nura bicarakan pada wanita yang mengaku sebagai ibu kandungnya itu.Tapi rasa kecewa membuatnya mengurungkan niatnya, akhirnya Nura memilih untuk mengetahui sisi kehidupan Jho. Ia penasaran dengan mantan istri Jho yang bernama Nova, kenapa Badi juga terkesan enggan berurusan dengan Nova. Langkah kaki
Nura dan asistennya Jho menyiapkan pemakaman, sesuai permintaan Jho, jika ia meninggal, jenazahnya dikremasi. Jenazahpun dibawa ke krematorium. Para pelayat yang kebanyakan rekan bisnis dan kolega Jho hadir, mereka berbisik-bisk, tentang kelanjutan usaha Jho dan siapa penganti Jho dalam memegang kendali dibeberapa usahanya itu.Nura tampak sedih, ia duduk bersimpuh di depan foto Jho, kremasi jenazah berlangsung beberapa jam, hingga akhirnya selesai dan abu sudah dimasukan ke dalam wadah khusus.âAku akan menebarkan abu jenazah jho di laut sesuai permintaanya,âucap NuraâBaik Nona, saya akan siapkan mobil untuk Nona Nura,âucap asisten JhoHari menjelang malam ketika Nura sampai di dermaga, sebuah kapal very telah disiapkan untuk membawa Nura ke tengah lautan, Nura menaburkan abu jenazah Jho di laut lepas.âSelamat jalan Jho, semoga kamu tenang di surga, aku senang menjadi temanmu,âucap Nura.***Beberapa hari berlalu setelah kematian Jho, Nura mulai berkemas kan meninggalkan vila, sa