Cari
Pustaka
Beranda / Romansa / Candu Cinta Dokter Muda / 8. Sentuhan Tak Terduga

8. Sentuhan Tak Terduga

Penulis: Sayap Ikarus
2025-03-25 13:45:49

"Di sini boleh ngerokok nggak?" gumam Rai tampak masih meneliti sekitarnya, tak memedulikan Gendhis yang mematung beku ke arahnya.

"Ha?" hanya kata itu yang keluar dari mulut Gendhis. Ia syok, kaget dan tak menduga bahwa tamu level VIP-nya adalah Rai.

"Ruangan ini ber-AC? Aku pengin ngerokok," ucap Rai sengaja bangun dari posisi duduknya dan mendekat ke arah jendela di mana ada pemandangan luar yang langsung mengarah ke taman. "Setelah hari ini, kita bisa pindah ke hotel aja kan? Jangan di sini?" tanyanya berbalik ke arah Gendhis.

"Rai, kamu ngapain di sini?" tegur Gendhis setelah menguasai keadaan. Ia sama sekali tak menjawab pertanyaan Rai padanya.

"Bu Wida nggak ngomong apa-apa?" gumam Rai, "aku udah urus semuanya ke dia, sampe dua minggu ke depan," tandasnya.

"Kamu gila?" mata Gendhis membulat.

"Kenapa? Kamu nolak ngelayanin aku?"

"Mau kamu apa sih? Setelah bersikap nggak kenal ke aku selama di rumah sakit, sekarang tiba-tiba kamu muncul dan jadi pelangganku?"

Rai tersenyum, "Anggep aja aku pelanggan random," katanya meregangkan tubuh santai. "Bisa kita langsung aja?"

Gendhis menggigit bibir bawahnya kuat, ini kejutan yang tidak pernah terlintas di benaknya sekalipun. Melihat Rai begitu dekat tapi dalam situasi yang tak pernah diharapkannya, Gendhis tentu tidak bisa berkutik.

"Nunggu apa? Kita bisa ke ranjang kan?" tanya Rai sengaja berjalan masuk ke balik bilik kedua.

"Rai," Gendhis mengejar. "Apa ini maksudnya?" tanyanya gemas.

"Aku nyewa jasa kamu," jawab Rai. "Itu udah ngejawab semuanya kan?"

"Setelah semua sikap nggak masuk akalmu di rumah sakit?"

"Sugar," Rai menyebut nama panggilan Gendhis selama di rumah bordil. "Kita lagi nggak di rumah sakit," ujarnya sekenanya. "Sini," ia duduk di sisi ranjang besar Gendhis. "Aku perlu tambahan energi, abis praktik banyak pasien dateng hari ini," tukasnya menepuk busa di samping pahanya.

Ragu, Gendhis tak langsung mendekat. Bagaimana ini? Kenapa Rai terlihat plin-plan sekali dan bersikap seolah mereka sudah akrab sebelumnya tanpa memedulikan apa yang sudah terjadi di rumah sakit.

"Aku nggak dilayani?" Rai tak sabar, ia berdiri dan mendekat pada Gendhis. Diraihnya pergelangan tangan Gendhis agar menurut padanya dan duduk di ranjang.

"Kamu ngerendahin aku ya Rai?" tembak Gendhis dengan mata berkaca-kaca. Lelaki ini, sosok yang sampai saat ini masih memegang hatinya dan membawa pergi segenap rasa cintanya.

Rai tak membalas, ia justru mendorong pundak Gendhis hingga mau tak mau, Gendhis berbaring di ranjangnya sendiri. Rasa nyeri di luka bekas operasinya membuat Gendhis tidak bisa melawan.

"Buka," kata Rai singkat, menunjuk tank-top yang Gendhis kenakan.

"Rai," lirih Gendhis terbata.

"Tinggal buka kayak yang kamu lakuin biasanya. Apa perlu aku yang bantu bukain?" tantang Rai.

"Kalau aku nggak mau?" sergah Gendhis merana.

"Aku udah bayar ke Bu Wida, Mami kamu itu," desis Rai.

Gendhis tertegun sejenak. Sekuat tenaga ia menahan air mata. Bagaimanapun ia tidak boleh merasa terhina karena kini melayani adalah pekerjaan yang sudah ia pilih untuk jalan hidupnya. Dibukanya atasan bajunya hingga Rai bisa melihat bra berenda warna burgundi itu.

"Bawah juga," ujar Rai tak acuh.

Tak memiliki pilihan, Gendhis menurut. Ia lucuti circular skirt hitamnya itu tanpa menatap wajah Rai. Harga dirinya terluka, tapi Gendhis tak bisa melawan. Hancur dunianya saat harus menerima kenyataan tentang Rai yang sudah pasti menganggapnya murah karena kini ia menjadi seorang pelacur.

"Rai, kamu ...," Gendhis hilang suara saat sentuhan lembut jemari Rai menyentuh perut indahnya. Betapa gerakan tak terduga Rai yang menghangatkan hatinya seketika.

###

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi