"Malam ini seharusnya aku dinner sama Gun, tapi aku memilih buat nggak datang, karena aku yakin dia juga pasti nggak akan repot-repot buat datang."
Aku diam saja mendengarkan. "Ini bukan atas inisiatif dia sendiri, dia melakukannya karena sutradara. Kami sedang ada project series iklan, adegannya akan banyak dan dibuat seperti potongan film, rencanaya di akhir adegan akan ada give away untuk konsumen." Kami sengaja memilih tempat yang private, dia ditemani asistennya, yang kini duduk agak jauh dari kami, mengawasi. Di sebuah kafe kecil dekat salon Jenardi. Sebenarnya aku tidak tahu kenapa dia tiba-tiba mengatakan hal tersebut, tapi aku sudah lelah dengan konfrontasi. Lagipula dialah yang memintaku melipir sebentar dan ingin bicara, jadi aku nurut saja. "Pak Wisnu, kamu pasti kenal dia kan? Dia yang pertama kali dulu menyutradarai CF iklan CoffeeKu. Dia selalu beranggapan kami ng