author-banner
Titi Chu
Titi Chu
Author

Novels by Titi Chu

Vokalis Culas, Aku Bukan Istrimu

Vokalis Culas, Aku Bukan Istrimu

Karena keadaan, Sasa terpaksa menyamar sebagai kembarannya, Gumi: seorang gitaris dari band rock The Blues. Sasa mungkin tidak akan gentar kalau hanya bermain gitar, tapi masalah mulai datang saat dia pun harus berhadapan dengan sang vokalis, Bas Sangkara. Pria ini bukan hanya sinis dan culas, tapi juga terang-terangan membenci Gumi. Lantas bagaimana Sasa bisa bertahan? Akankah penyamarannya sebagai Gumi menimbulkan kecurigaan? Dan sebenarnya ada apa antara Bas dan Gumi sehingga pria itu memperlakukannya dengan keji?
Read
Chapter: Part 76: Hairdryer
"Nggak ada kamar lain?" "Sudah jelas kan?" Entah keberanian dari mana, atau aku memang sudah gila, aku pun menarik gumpalan handuk di pinggangnya. Bas melotot, mencekal tanganku. Angin berkibar dari belakang punggung, membuat kimonoku tersingkap. Dia sudah pernah melihatku dalam balutan pakaian renang two piece. Sementara saat ini pun tak jauh berbeda, aku hanya mengenakan underware di balik kimono. Tapi bagaimana dengan dia? "What are you doing?" geramnya. "Kakak harus tidur di lantai, atau aku bakalan teriak-teriak dan foto Kakak begini dan dijual ke wartawan gosip." Dia tertawa, entah bagian mana dari kalimatku yang lucu. Atau situasi ini yang agak menggelikan. Tapi aku sudah siap-siap dengan ponsel menyala. "Kenapa jalan pikiran kamu nggak bisa ditebak dan selalu asal ngomong?" Kepalanya menggeleng samar, dia merapikan ikatan handuknya dan berjalan ke meja rias
Last Updated: 2025-12-22
Chapter: Part 75: Tangki Cinta Penuh
"Di mana koper kamu?" "Ada sama Mona." "Berikan ke Jefri, biar dia yang urus." Karena namanya disebut, Jefri yang selalu sat-set segera menghilang membawa barang-barang kami. Kami disambut oleh Umi dan Abi, pasangan suami istri paruh baya yang selama ini menjaga villa keluarga Sangkara di pulau tersebut beserta beberapa pelayan yang siap membantu. Mereka juga menggunakan tim WO, yang fokus pada persiapan pernikahan. Rasanya tempat itu sangat ramai, bahkan kelihatan seru karena begitu turun belum sempat ganti baju kami dipisah menjadi dua bagian. Para groomsman bersama Noah disuguhi berbagai kegiatan olahraga, yaitu voli pantai. Sementara para perempuan termasuk bridesmaid teman-teman Ruka dijamu dengan spa. Jadi mau tidak mau kami berpisah. Bas langsung ditarik ke tengah lapangan pasir. Aku dan Mona melipir di tempat spa. "Kan, beruntung lo ngajak gue, kalau nggak lo pasti bingun
Last Updated: 2025-12-22
Chapter: Part 74: Tali Spaghetti
"Jadi ini beneran gue nggak dapat duit?"Pagi-pagi aku sudah heboh mempersiapkan pakaian untuk dibawa menuju ke pernikahan Noah. Mereka mengadakan akad di sebuah pulau di Jakarta dengan sangat private namun akbar. Kami diharapkan untuk menginap. Tapi Mona pagi-pagi sudah mengekoriku ke mana-mana seperti parasit."Duit apaan?""Lo janji mau ngasih gue uang supaya tutup mulut tapi sekarang nggak ada gunanya lagi. Lo tuh diam-diam licik ya?" tanyanya judes sambil mengunyah apel lalu bersandar di ambang lemari."Yah, waktu itu kan, aku nggak ada uang." Aku menggeser bahunya sedikit untuk mengeluarkan jaket tebal. Sekadar persiapan karena biasanya dingin. "Kalau sekarang, Bas udah tahu semuanya, kamu bilang apapun aku nggak khawatir.""Makanya itu gue bilang lo licik, ini sama aja gue yang rugi," celetuknya sebal. Lalu menjatuhkan diri di atas kasur."Ikhlasin ajalah, sekalian intropeksi namanya perbuatan mengancam itu memang nggak be
Last Updated: 2025-12-21
Chapter: Part 73: Minyak Kayu Putih
"Udah musuhannya ya?""Bukan aku yang bermasalah."Bas mendengkus meremehkan. "Mana sini album yang mau ditanda tangani?"Mengabaikan aku yang duduk menjauh, Bas masa bodo membubuhkan tanda tangannya untuk kru yang bertugas.Aku sebenarnya pengin kami baik-baik, pengin kami akur dan kembali seperti dulu, minimal saat dia bersikap sopan. Tapi Bas selalu semena-mena. Kesalahanku jadi semacam kunci baginya untuk mengintimidasi terutama ketika di atas panggung. Mungkin karena dia sadar kemampuan permainan gitarku burik. Lalu menuntut aku untuk tampil sempurna."Kita udah mau persiapan tour luar kota tahun depan. Jadi kalau bisa, sebelum itu single terbaru udah keluar. Biar pas perform ada lagu baru. So..." Mas Danu mengoper beberapa album sambil menatapku dan Bas penuh harap. "Demi kelangsungan band, kalian tenang dulu dan jangan ribut-ribut mulu ya?""Hm..." Aku menggumam panjang. Memilih untuk fokus mengerjakan tugas kuli
Last Updated: 2025-12-21
Chapter: Part 72: Super Besar
Tidak, tidak, tidak.Aku melotot ketika satu per satu kru nurut, menjauh dari kolam renang. Ini sama sekali tidak adil. Kenapa mudah bagi Bas untuk memberi perintah? Dan anehnya semua langsung patuh. Bahkan Mas Danu menyunggingkan senyum keji dari bean bag di pinggir kolam. Dia bangkit, mengambil gelas berisi winenya lalu dengan tenang berkata."Selamat bersenang-senang, kids."Kamera yang super besar dan berkilo-kilo itu ditarik mundur. Kabel-kabel digulung dengan hati-hati, lighting dipindahkan.Jantungku berdegup kencang saat merasakan Bas menarikku ke sisinya. Ya ampun, dia mau apa?"CCTV hidup," peringatku."Kamu belum pernah melakukan hal yang tidak senonoh dan direkam, kan?"Mataku melotot. Kalau kalian ingat Jason Mamoa ketika menjadi Aquaman. Begitulah Bas di mataku sekarang, bedanya dia lebih kelihatan muda. Bagaimana aku tidak terintimidasi?"Kak, aku minta maaf." Akhirnya kupilih
Last Updated: 2025-12-20
Chapter: Part 71: Botol Parfum
"Kopi?""Aku nggak minum kopi, Kak.""Panggil Noah aja, aku ngerasa tua.""Bukan karena aku istri palsu Bas?"Dia tergelak tanpa suara. "Walaupun kamu bukan istri Bas, tapi kamu adik Gumi, jadi sama aja kita tetap saudara." Akhirnya Noah mengulurkan air mineral botol.Di sini, di tempat pasien berlalu lalang, di bawah pohon rindang, kami duduk bersama. Tadinya aku ingin langsung pulang, tapi Noah mengajak melipir sebentar, aku nurut saja, merasa butuh tempat untuk menarik napas sejenak."Waktu kamu sakit, aku sempat datang ke studio kalian. Saat itu kita belum kenalan, tapi aku agak kaget karena kamu mau tidur sama Bas, padahal kalian dalam proses cerai." Noah memulai. Aku suka dengan caranya yang tanpa basa-basi. "Terus aku mikir, yah, mungkin kalian sudah baikan. Bas kelihatan berharap. Waktu dia nikah, aku cuma datang sebentar saat akad karena ada operasi, kesan aku buat Gumi, she's so adorable. Tipikal perempuan yang disukai
Last Updated: 2025-12-20
Chef Galak Itu Mantan Pacarku

Chef Galak Itu Mantan Pacarku

Mita, dengan segudang pengalaman sebagai manajer selebriti, tak menyangka akan menghadapi tantangan terberatnya: Gun Saliba. Chef terkenal ini bukan hanya rewel, tapi juga mantan yang ingin Mita kubur dalam-dalam! Parahnya, Gun langsung memperlihatkan sikap permusuhan dan berniat mengerjainya habis-habisan. Lantas, bagaimana nasib Mita? Terlebih, Gun sepertinya tak benar-benar tau alasan Mita mengakhiri hubungan mereka...?
Read
Chapter: Extra Part 4: Roti Sambal Pecal
"Fudge browniesnya udah semua, Tan?" "Sudah, Bu." "Cotton cheesecake-nya?" "Ada di depan, Bu." "Muffin-nya jangan lupa, Tan." "Siap, Bu." "Dan oh, itu yang lain—" "Sudah berkumpul semua dan sebaiknya kamu tenang." Gun memotong, gemas. Dia berjalan ke belakang punggungku serta membuka kaitan apron, lalu satu tangannya bersandar di pinggiran meja. "Apa yang kamu khawatirkan?" "Banyak Gun, takut dikit." "Itu perasaan yang wajar tapi ada banyak orang yang bekerja di sini. Dan semuanya sudah tertata pada tempatnya, Mita." Benar, sepertinya aku memang terlalu overthinking, atau aku sudah tertular dengan sifat Gun yang perfeksionis. Setelah empat bulan mempersiapkan segalanya mulai dari lokasi, tempat, desain, karyawan sampai menu. Hari ini, kami akhirnya akan meresmikan Petite Peaks. Sebuah bakery yang sudah dirancang sebelum kami menikah. Tempat itu sangat luas, karena kami juga menawarkan dine in. Serta spot-spot foto yang instagramable khusus untuk yang hobi nongkrong di temp
Last Updated: 2025-08-06
Chapter: Extra Part 3: Nemo & Bisnis
Aku terpaku di tempat, memandang mereka yang tertawa, mendapat uluran hadiah dari Audi dan sepupu lain. Lima tahun, bukan waktu yang sebentar, rasanya seperti baru kemarin aku menggendong mereka dalam balutan kantung kain yang mungil. Dan sekarang Hiro Naga sudah tampak besar di mataku. Mereka akan melanjutkan sekolah, menjalani masa remaja, kuliah lalu... menikah dan memiliki keluarga. "Mita." Mataku mengerjap, lalu tersenyum lebar menyambut uluran tangan Gun. Dia segera merangkul dan mengecup pelipisku. "Ti amo," bisiknya manis. Mengusapi lenganku lalu menghadapi kerumunan. "Oke Hiro, Naga, Papa punya hadiah dan sebaiknya kita buka sekarang ya?" "Oh, apa itu..." Darren membuat suara manja pura-pura penasaran, tapi meledek. "Emas batangan ya, Pa?" "Saham ya, Pa?" Caraka menimpali. "Pulau pribadi ya, Pa?" Delilah ikutan. Keluarga kami kompak tertawa. Gun mendelik judes, tawa kami makin lebar. Aku gantian mengusapi lengannya. "Rumah kontrakan ya, Pa?" Dia berdecak.
Last Updated: 2025-08-04
Chapter: Extra Part 2: Royal Lion
"Welcome back to Jakarta." "Madrid kami bawa oleh-oleh banyak." Naga pamer, dan segera membuka tas ranselnya yang seperti kantung Doraemon untuk mengeluarkan sebuah kotak. "Ini semua buat Madrid." "Naga, nanti aja kita kasih di rumah, terus kita bukain oleh-oleh yang lain ya?" Aku berusaha membujuknya naik ke mobil. Naga menolak, memutar bahunya yang kusentuh. "Sebentar Mama, ini penting karena cokelatnya bisa meleleh. Dan harus cepat dimakan sebelum kadaluarsa." Aku meringis. "Madrid lihat ini." Hiro menarik tali gangsing, kemudian melempar benda dari kayu itu ke lantai hingga berputar. Matanya kelihatan bangga. "Kamu bisa?" Ya ampun. "Hebat Mas Hiro, terima kasih Mas Naga." Madrid bertepuk tangan seperti lumba-lumba lalu menerima cokelatnya. Aku menatap Gun meminta pertolongan, tapi sulit sekali melihat ekspresinya dari balik kacamata hitam yang dia kenakan. "Gun?" "Hiro, Naga, masuk." Naga sigap melompat ke dalam mobil yang pintunya sudah terbuka, Hiro me
Last Updated: 2025-08-04
Chapter: Extra Part 1: Frogner Park
Honeymoon kami berjalan kacau. Oke, aku tidak ingin menyepelekan bagaimana usaha Gun untuk membawa kami keliling Eropa, tapi setiap kali pindah dari satu negara dan bergeser ke negara lain, ada saja masalah yang timbul. Misalnya saja seperti Hiro yang hilang di antara patung ketika kami mampir di Frogner Park, Norway. Atau Naga yang menjatuhkan sepedanya di kapal saat perjalanan dari Dover menuju Calais. Dan yang paling epik, ketika si kembar mengejar pencopet di jalanan Paris. Maksudku, ya sudah. Itu hanya dompet, memang di dalamnya ada kartu identitas dan beberapa lembar uang, tapi itu sama sekali tidak penting dibandingkan keselamatan anak-anakku, dan... "Dia ke sana." Hiro menjerit, kakinya bergerak lincah, meliuk-liuk di antara tubuh-tubuh orang yang sedang berjalan. Lalu Naga dengan langkahnya yang kecil-kecil, cekatan mengekori. "Kanan, Mas, kanan." Naga memberi intruksi begitu Hiro mulai kebingungan, berdiri di tengah gang bercabang. "Bukan, dia berlari ke kiri.
Last Updated: 2025-08-04
Chapter: PART 157: Rumah
"Ma guarda chi si è sposato, ecco il miracolo!" Dua orang laki-laki berwajah latin dengan setelan jas mengkilat menghampiri kami begitu acara resepsi tiba. Kebayaku sudah diganti dengan ball gown berwarna silver grey yang berkilauan di bawah cahaya. Bagian atasnya berbentuk bustier dengan detail kristal dan manik-manik yang rumit, menampilkan bahu dan leherku yang terbuka. Roknya mengembang indah, terbuat dari beberapa lapis tulle dan organza dengan taburan sequin halus, menciptakan efek shimmer yang memukau setiap kali aku bergerak. Mengikuti gaun, rambutku pun kini ditata dengan updo yang lebih glamor sesuai tema resepsi, lalu dihiasi jepit rambut bertabur kristal. Sementara dibandingkan akad yang natural, saat repesi ini makeupku sedikit lebih berani dengan smokey eyes dan lipstik nude. Gun tidak henti-henti memuji, dan mengecupi pelipisku setiap ada kesempatan. Sejujurnya sejak tadi gigiku kering karena dioper ke sana-kemari menyalami para tamu lalu dikenalkan dengan tema
Last Updated: 2025-07-03
Chapter: PART 156: Mrs. Saliba
They say when you meet the love of your life, time stops, and that’s true. Mungkin itulah yang menggambarkan perasaanku saat ini. Sebelumnya aku tidak pernah berpikir bahwa aku akan menikah. Aku hanya ingin hidup bersama anak-anak. Menjalani hari-hari dengan rutinitas yang mungkin sedikit mendebarkan. Tapi kehadiran Gun seperti sebuah nahkoda yang membawa ke mana kapal kami harusnya berlabuh agar kami tidak lagi tersesat dan kehilangan arah. Dia menjadi teman, sahabat, Papa dan pasangan yang kubutuhkan. Kami masih bertengkar, kami masih berdebat, kami masih saling mengejek saat memasak. Tapi kurasa itulah bahasa cinta kami, seperti itulah cara kami saling menyampaikan bahwa kami peduli. "Mama..." Hiro dan Naga masuk bersama Madrid ketika aku sudah selesai dimakeup dan mengenakan pakaian pengantin. Berbeda dari kebaya tradisional yang biasanya terbuat dari brokat tebal, kebaya yang kukenakan adalah sebuah impian yang menjadi nyata, dirancang khusus oleh desainer kepercay
Last Updated: 2025-07-03
Cinta Perlahan Sang Pengacara

Cinta Perlahan Sang Pengacara

Shea berusaha berpikir logis, setelah diperlakukan secara abusive dan dihamili oleh teman sekampus, dia menerima perjodohan yang datang demi menyelamatkan bayi yang dikandung. Jerikho berusaha berpikir praktis, ketika keluarganya mendesak untuk menikahi perempuan dari kesalahan sang adik, dia menerima demi nama baik keluarga. Keduanya bertemu lalu sepakat untuk berkoalisi, berusaha menjalani hubungan pernikahan tanpa ekspektasi, tapi ketika ketertarikan mereka sudah berada di luar kendali, akankah semua rintangan yang menghalangi bisa mereka atasi?
Read
Chapter: Bab 145: Terkunci
Ada dua kebetulan di dunia ini, kebetulan biasa, dan kebetulan yang membawa pada takdir. Menurut Gisa, perjalanan orang tuanya adalah kebetulan yang kedua. Kisah mereka membuktikan kalau cinta kita dengan pasangan setara, maka semua kesulitan pasti bisa dilewati. Masalahnya, bagaimana Gisa bisa mendapatkan keberuntungan yang sama kalau pria yang ia suka, jangankan membalas, menganggapnya sebagai perempuan dewasa saja tidak. "Nduk." See? Gisa sudah cantik banget begini mengenakan kebaya kutubaru, rambut disanggul rapi, tapi pria itu, masih saja memanggilnya seperti bocah. "Ya ampun, sudah besar ya sekarang?" Nyatanya, Gisa bukan hanya besar, tapi tubuhnya masuk kategori semampai, thanks to Papa yang mewariskan gen jangkung dalam keluarga mereka. Hanya saja, mereka baru ketemu kemarin banget, dan Naga menatap Gisa seakan mereka sudah tidak bertemu selama bertahun-tahun. Wajar Gisa merasa jengkel. Karena itu hanya mengkonfirmasi kalau selama ini Naga memang tidak pernah be
Last Updated: 2025-09-29
Chapter: Bab 144: 12 Kilo
Masa kehamilan Shea kali ini terasa berjalan sangat cepat. Seperti baru kemarin dia sibuk memilih tone warna yang cocok untuk kamar si bayi, berdebat dengan suaminya karena susah minum susu, lalu sibuk menyulam, menyiapkan pakaiannya. Tau-tau kandungan Shea sudah memasuki usia tujuh bulan. Mereka mengadakan syukuran di rumah, sekalian doa bersama untuk rumah baru mereka yang sudah selesai didesain. Dihadiri keluarga besar suaminya dan para tetangga. Berat badan Shea langsung melonjak drastis, naik sampai 12 kilo. Ini adalah momen paling magical dalam hidupnya, apalagi di waktu-waktu mereka akan pergi kontrol dan mendengar detak jantung si bayi, meski saat trisemester pertama, Shea sempat merasa trauma, takut menemukan bercak cokelat, dan sedikit stres karena terus waspada. Tapi syukurlah mereka bisa melewati masa-masa itu, walaupun bukan berarti Shea mengendurkan kewaspadaan. Shea rasa keterlibatan suami juga berpengaruh. Tidak henti-hentinya Shea memuji dan berterima kasih
Last Updated: 2025-09-28
Chapter: Bab 143: War Is Over
"Masya Allah, beneran Shea?""Masa aku bohong, sih, Ma?""Kamu sudah periksa?""Aku bahkan udah lihat hasilnya.""Gimana kata dokter?""Dia sehat, detak jantungnya udah terdengar dan udah jalan 6 minggu.""Sebulan lebih? Shea, kamu ngapain aja sampai nggak sadar? Kurang-kurangin kerjaan itu, mulai fokus sama kesehatan, jaga pola makan, jaga pola tidur, jangan ambil kegiatan yang terlalu berat.""Makasih Mama.""Nduk, Mama yang makasih, makasih sudah mau kasih Mama sama Papa cucu. Selamat ya sayang, selamat buat Abang. Kalian akan menjadi orang tua."Mata Shea dengan cepat kembali berembun. Tapi dadanya mengembang gembira. Dari latar belakang, dia bisa mendengar suara lain yang saling bersahut-sahutan, suara Papa dan Sidra serta Mas Gilang, ART di rumah.Mereka tidak henti-hentinya mengucap syukur. Shea merasa malu karena sudah suudzon, berpikir kalau Tuhan memberinya hukuman, tapi hadiah untukn
Last Updated: 2025-09-28
Chapter: Bab 142: Husband
"Kok lemes banget sih, Bu. Semangat dong, kan besok weekend." Yah, Andin sudah pasti gembira, karena ini minggu pertama awal bulan yang artinya sore nanti akan gajian. Sementara Shea pusing memikirkan pengeluaran, karena beberapa pendapatannya masih berbentuk modal, dan menjadi kain-kain di tim produksi. Tapi tidak masalah, toh Shea sudah berjanji niatnya rebranding Velora juga sebab ingin membuka lapangan pekerjaan. Jadi kalau sudah begini, untuk membangkitkan mood, Shea sengaja minta dipesankan pizza, hitung-hitung sebagai rewards untuk diri sendiri. "De Luca ya, Bu?" "Yang khusus jual pizza aja, Ndin." Andin cekikikan, perempuan muda itu memang baru lulus SMA, tidak heran kalau tingkahnya sedikit kekanak-kanakan yang celetukannya kadang bikin Shea istigfar. "Kirain, Bu." Hari ini tidak seramai
Last Updated: 2025-09-27
Chapter: Bab 141: Modern Tropical
Shea senang sekali bertemu Pram.Dia memancarkan aura glow up yang sesungguhnya dari seseorang yang pernah 'hilang'. Rambutnya yang dulu agak gondrong, kini terpangkas rapi, selera pakainnya lebih maskulin, tubuhnya lebih berisi dengan rahang tegas. Usia telah membawa Pram tampak lebih matang."Ini kamu banget, Shea."Belum apa-apa, Shea sudah meringis mendengar komentarnya."Maksud kamu full pink?""Lebih tepatnya warna-warni."Tawa Shea berderai halus ketika Pram mengedarkan pandangan, binar kagum tampak di matanya, tapi sejak dulu, dia memang tipikal orang yang mudah memberikan pujian, bukan?"Mba Mala pernah bilang, kalau dia suka sekali dengan selera pakaian kamu, dan selalu sibuk tanya, kira-kira kamu beli di mana. Sekarang dia nggak perlu khawatir lagi ke mana harus cari outfit itu." Senyumnya melebar. "Kamu sudah bikin satu rasa penasaran dia jadi terobati.""Aku belum ketemu Mba Mala lagi, gimana kabarn
Last Updated: 2025-09-27
Chapter: Bab 140: DP 50%
"Kamu mau brownies?" Shea menggeleng, menyurukkan wajahnya di bantal, memeluk guling. Satu-satunya cahaya di kamar dari layar TV tampak memantulkan wajahnya yang murung. "Kimbab? Aku buatkan ya?" Kepalanya menggeleng lagi. "Mau apa? Kamu belum makan dari siang tadi. Pilih yang kamu suka, Shea." Istrinya diam saja, dia menonton Gossip Girls, tapi matanya tampak kosong. Jerikho sebenarnya malas kalau Shea sudah badmood begini, karena dia tahu karena apa istrinya jadi murung. Mereka sudah berusaha, dan Jerikho juga tidak pernah mempermasalahkan kenapa sampai sekarang Shea belum hamil. Ini menjadi topik yang sensitif semenjak mereka merayakan anniversary. Anak adalah amanah yang besar, sulit untuk menjaga mereka, dari segi finansial dan mental. Bahkan Jerikho setuju dengan pendapat kalau memiliki anak tanpa persiapan adalah dosa. Karena Jerikho tidak ingin menjadi orang tu
Last Updated: 2025-09-26
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status