author-banner
Titi Chu
Titi Chu
Author

Nobela ni Titi Chu

Chef Galak Itu Mantan Pacarku

Chef Galak Itu Mantan Pacarku

Mita, dengan segudang pengalaman sebagai manajer selebriti, tak menyangka akan menghadapi tantangan terberatnya: Gun Saliba. Chef terkenal ini bukan hanya rewel, tapi juga mantan yang ingin Mita kubur dalam-dalam! Parahnya, Gun langsung memperlihatkan sikap permusuhan dan berniat mengerjainya habis-habisan. Lantas, bagaimana nasib Mita? Terlebih, Gun sepertinya tak benar-benar tau alasan Mita mengakhiri hubungan mereka...?
Basahin
Chapter: PART 157: Rumah
"Ma guarda chi si è sposato, ecco il miracolo!" Dua orang laki-laki berwajah latin dengan setelan jas mengkilat menghampiri kami begitu acara resepsi tiba. Kebayaku sudah diganti dengan ball gown berwarna silver grey yang berkilauan di bawah cahaya. Bagian atasnya berbentuk bustier dengan detail kristal dan manik-manik yang rumit, menampilkan bahu dan leherku yang terbuka. Roknya mengembang indah, terbuat dari beberapa lapis tulle dan organza dengan taburan sequin halus, menciptakan efek shimmer yang memukau setiap kali aku bergerak. Mengikuti gaun, rambutku pun kini ditata dengan updo yang lebih glamor sesuai tema resepsi, lalu dihiasi jepit rambut bertabur kristal. Sementara dibandingkan akad yang natural, saat repesi ini makeupku sedikit lebih berani dengan smokey eyes dan lipstik nude. Gun tidak henti-henti memuji, dan mengecupi pelipisku setiap ada kesempatan. Sejujurnya sejak tadi gigiku kering karena dioper ke sana-kemari menyalami para tamu lalu dikenalkan dengan tema
Huling Na-update: 2025-07-03
Chapter: PART 156: Mrs. Saliba
They say when you meet the love of your life, time stops, and that’s true. Mungkin itulah yang menggambarkan perasaanku saat ini. Sebelumnya aku tidak pernah berpikir bahwa aku akan menikah. Aku hanya ingin hidup bersama anak-anak. Menjalani hari-hari dengan rutinitas yang mungkin sedikit mendebarkan. Tapi kehadiran Gun seperti sebuah nahkoda yang membawa ke mana kapal kami harusnya berlabuh agar kami tidak lagi tersesat dan kehilangan arah. Dia menjadi teman, sahabat, Papa dan pasangan yang kubutuhkan. Kami masih bertengkar, kami masih berdebat, kami masih saling mengejek saat memasak. Tapi kurasa itulah bahasa cinta kami, seperti itulah cara kami saling menyampaikan bahwa kami peduli. "Mama..." Hiro dan Naga masuk bersama Madrid ketika aku sudah selesai dimakeup dan mengenakan pakaian pengantin. Berbeda dari kebaya tradisional yang biasanya terbuat dari brokat tebal, kebaya yang kukenakan adalah sebuah impian yang menjadi nyata, dirancang khusus oleh desainer kepercay
Huling Na-update: 2025-07-03
Chapter: PART 155: Blangkon
H - Seminggu pernikahan. Ya ampun, aku stres. Segala hal berjalan sesuai rencana, tapi debarnya semakin liar. Aku sampai insomnia, dan sedikit sakit kepala, dan akhirnya Mama ikut turun tangan, mengambil alih segala printilan pernikahan yang bisa dihandle seperti food testing dan seat table tamu. Gun juga makin sibuk, dia seperti kerja rodi, pergi pagi, pulang saat matahari terbit lagi. Dan sekalinya weekend serta ada di rumah, kami yang harus angkat kaki. "Ini sudah nggak relevan, ada gadget yang bisa dipakai buat komunikasi jadi nggak ada bedanya kalau kamu di sini atau di apartemen," katanya memprotes untuk yang kesekian kali. "Justru itu Gun, karena ada HP kita bisa tetap saling bertukar kabar. Jadi apa yang kamu cemaskan? Kita
Huling Na-update: 2025-07-02
Chapter: PART 154: Figura
"Tumben jam segini kamu udah pulang Gun?" Aku mencoba mengulur-ulur waktu dengan berjalan santai ke arah living room, di mana anak-anak sudah lari-larian. Dia tidak mungkin mengamuk di depan mereka kan, jadi aku tersenyum setenang yang kuharapkan terlihat. Gun segera mengekori di belakang, suara langkahnya terdengar tegas seperti pemangsa yang sedang memburu santapannya. "Biasanya kamu masih syuting." "Kalau kamu bisa jalan-jalan sama Ed, itu artinya jadwal aku juga sudah selesai." Kutelan ludah susah payah. "Aku nggak jalan-jalan, cuma main sebentar—" "Kenapa kamu nggak angkat telepon
Huling Na-update: 2025-07-02
Chapter: PART 153: Som Tum
Kami disambut seorang perempuan muda, mungkin pertengahan 20-an ketika perlahan pintu terbuka. Lalu diarahkan untuk masuk ke sebuah kamar luas dengan interior klasik Japandi. Mami Vero duduk di kepala ranjang, beliau kelihatan berbeda dari yang kutemui terakhir kali di De Luca. Kini wajahnya tampak pucat dan sedikit cekung. "Tipes dan asam lambung, dokter berkata saya terlalu banyak makan-makanan yang asam. Memang beberapa bulan terakhir saya stay di Thailand dan sedang hobi sekali menikmati Som Tum. Kamu harus mencobanya sekali-kali." "Aku udah pernah mencobanya Mami, memang enak buat camilan." "Oh kami menikmatinya dengan bihun, orang Thai suka sekali makanan yang pedas dan asam, cocok buat lidah Indo.
Huling Na-update: 2025-07-01
Chapter: PART 152: BBQ
Setelah makan malam di rumah Om Frankie. Kami kembali sibuk dengan rutinitas mempersiapkan pernikahan. Lebih tepatnya aku, karena Gun sibuk menyelesaikan pekerjaannya yang tertunda dan dia kelihatan setuju-setuju saja dengan apa pun yang kupilih. Padahal aku tuh butuh pendapatnya, seperti dekorasi atau venue misalnya, aku perlu tahu apa yang dia suka, tapi dia hanya menjawab sederhana. "Apa yang kamu suka, aku juga suka." Dahlah. "Yang penting tuh bill lancar Mita, masalah bayar membayar. Nah, baru lo serahkan ke Gun." Jenardi ikut berkomentar ketika melihatku senewen sendiri.
Huling Na-update: 2025-06-30
Cinta Perlahan Sang Pengacara

Cinta Perlahan Sang Pengacara

Shea berusaha berpikir logis, setelah diperlakukan secara abusive dan dihamili oleh teman sekampus, dia menerima perjodohan yang datang demi menyelamatkan bayi yang dikandung. Jerikho berusaha berpikir praktis, ketika keluarganya mendesak untuk menikahi perempuan dari kesalahan sang adik, dia menerima demi nama baik keluarga. Keduanya bertemu lalu sepakat untuk berkoalisi, berusaha menjalani hubungan pernikahan tanpa ekspektasi, tapi ketika ketertarikan mereka sudah berada di luar kendali, akankah semua rintangan yang menghalangi bisa mereka atasi?
Basahin
Chapter: Bab 32: Roller Blind
“Abang nggak punya hak ngatur aku boleh atau nggak boleh ketemu teman-teman.” Shea meletakkan laptop di meja lalu menghadapi suaminya. Berkat perbandingan tubuh mereka, Shea harus mendongak jika ingin mempertahankan kontak mata. “Lagian aku juga nggak pernah protes kalau Abang mau ketemu sama siapa aja. Rasanya nggak adil kalau aku malah nggak diizinkan untuk pulang telat.” “Kamu nggak boleh minum kopi.” Shea mencibir. “Aku kan, bisa minum yang lain. Teh herbal—” “Nggak ada menu teh di sana.” “Milkshake?” “Kamu mual susu.” “Ice cream?” “Sama saja.” “Jus jeruk?” “Kita punya banyak persediaannya di rumah.” Laki-laki ini selalu punya jawaban, kan? Padahal dia paham intinya bukan soal minuman tapi Pram itu sendiri. Shea berdecak. “Kalau gitu Abang juga nggak boleh ke mana-mana set
Huling Na-update: 2025-07-30
Chapter: Bab 31: Tetikus
Shea sadar bahwa hanya tinggal menunggu waktu sampai Pram melihat keberadaannya di Mahendra tapi yang Shea tidak menyangka, justru Jerikho-lah yang pertama bicara di antara mereka. “Ah, perwakilan kasus Soerjo?” tanyanya seperti baru mengingat sesuatu. Dia kemudian mengulurkan tangan, tanpa melepaskan rangkulan di pinggang Shea. “Saya Jerikho, Kakak kamu sudah menginformasikannya, bukan?” Kakak? Ini bukan pertama kalinya dia mendengar tentang kasus tersebut, bahkan nama itu sering berdegung di kantor tapi Shea tidak pernah penasaran atau mengulik karena sibuk dengan urusannya sendiri. Kini Shea menatap Pram, kemudian suaminya, bolak-balik dengan bingung. Pram berdeham kemudian menyambut uluran tangan Jerikho. “Pram.” “Kita bicara di dalam,” lanjutnya. Menarik Shea bersama. “Kamu ikut.” “Ini nasinya masih banyak,” balas Shea memprotes, sebab Jerikho langsung mendorong lembut ping
Huling Na-update: 2025-07-29
Chapter: Bab 30: Simpanan Om-Om
“Bapak!” Mba Naomi tergopoh-gopoh mendekat lalu menggeser tubuh Jerikho menjauh, menyelipkan tubuhnya sendiri yang semampai di antara mereka. Melebarkan jarak antara Shea dan Jerikho. “Tolong, jangan terlalu nempel-nempel, bukan mahram.” Shea tercengang, namun menahan diri untuk tidak berkomentar. Suaminya hanya mengerjap seakan mencerna, dan begitu paham, alisnya mengerut muram. “Shea masih kecil, Pak.” “So?” jawabnya sewot. Baru kali ini dia melihat Jerikho bersungut-sungut. Satu lagi ekspresi lain dari suaminya yang belakangan baru Shea ketahui. “Cari yang lain aja.” Dan seakan ingin menunjukkan maksudnya, Mba Naomi berdiri di samping Shea, bertindak sebagai bodyguard dadakan dengan menamengi dirinya dari bahaya penjahat kelamin. “Memangnya saya ngapain Nao?” “Bapak genit.” “Apa?” “Bukan apa-apa, biarkan Shea bekerja dengan tenang d
Huling Na-update: 2025-07-29
Chapter: Bab 29: Gula Jawa
“Hei kenapa?” tanyanya langsung menyerbu, tiba-tiba sudah duduk di samping Shea. “Kamu sakit?” Kepala Shea terangkat, dia mengerjap cepat, menghalau air mata supaya bisa melihat Jerikho lebih jelas. “Di mana?” desaknya, tangannya yang lebar menyentuh perut Shea. Ibu jarinya terasa mengusap lembut di sana. Hanya begitu saja, entah kenapa, niat Shea yang ingin menghapus air mata justru semakin ambyar. “Aku nggak pa-pa,” jawabnya serak. Namun Jerikho tidak percaya, dia merengkuh tubuh mungil Shea. Perempuan itu langsung masuk dalam dekapan luas dan hangat suaminya. “Maaf ya, maaf.” Dia jelas tidak tahu apa yang terjadi, dan Jerikho pun tidak melakukan kesalahan, namun kata-kata itu, meski sederhana, langsung melegakan hati Shea. Shea menarik embuskan napas di bahu suaminya, merasakan usapan lembut menenangkan tangannya di punggung. Setelah dirasa Shea mulai tenang, barulah perlahan Jerikho mengurai pelukan. Membantu Shea mengusap sudut mata dan pipinya yang basah.
Huling Na-update: 2025-07-28
Chapter: Bab 28: Zonk
[Shea: Abang lembur nggak?] Terlalu basa-basi. Hapus. [Pulang jamber, Bang?] Terlalu akrab. Hapus. [Abang kapan pulang?] Terlalu manis. Hapus. [Bang.] Duh, apaan? Hapus. Hapus. [Pulang.] Terlalu jutek. Terkirim. Sial, punggung Shea menegak, menatap layar ponsel dengan horor. Kenapa di antara semua pesan justru inilah yang terkirim? Jujur, setelah cerita Mba Naomi tentang pesta di apartemen minggu lalu. Shea jadi malu, dan untuk kompensasi permintaan maaf, dia berniat membuatkan makan malam untuk suaminya. Namun masalahnya jadwal Jerikho yang tidak menentu membuat Shea galau. Dia jarang dinner di rumah, dan biasanya pulang sudah makan malam bersama para kolega. Jadi Shea harus memastikan dulu suaminya pulang tepat w
Huling Na-update: 2025-07-28
Chapter: Bab 27: Migrain
“Punya istri gimana?” Shea bingung antara ingin tertawa atau menangis, atau mungkin keduanya. “Udah menikah, lah.” Mba Naomi membelakakan mata heboh. “Masa kamu nggak paham sih Shea, suami istri, berhubungan secara romantis, begini.” Kemudian dia membuat gerakan yang tidak senonoh dengan tangannya. Shea menangkup kedua tangan itu sambil tertawa histeris. “Oke Mba paham.” “Nah, kalau kamu nggak mau dihakimi jadi pelakor mending mundur. Kamu masih polos, cantik, muda, masa depan panjang, aku cuma memperingatkan aja, soalnya aku nggak tega kalau kamu sampai didekatin sama dia cuma buat selingan diajak tidur pas istrinya lagi sakit.” Tunggu sebentar... “Sakit?” Heels Mba Naomi bergemelutuk di atas lantai marmer sebelum menoleh. Kedua alisnya yang tersulam rapi terangkat tinggi. Lalu melambai meminta Shea mendekat seperti ingin mengajak berkon
Huling Na-update: 2025-07-27
Maaari mong magustuhan
Ranjang Panas CEO
Ranjang Panas CEO
Romansa · Rosemarry
40.1K views
Suamiku Bukan Petani Teh Biasa
Suamiku Bukan Petani Teh Biasa
Romansa · Suzy Wiryanty
39.8K views
Belenggu Cinta Sang Billionaire
Belenggu Cinta Sang Billionaire
Romansa · Abigail Kusuma
39.8K views
Hajatan Tetangga
Hajatan Tetangga
Romansa · Bintang Kejora
39.6K views
LEBIH BAIK KITA BERPISAH
LEBIH BAIK KITA BERPISAH
Romansa · Yazmin Aisyah
39.6K views
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status