"Kau sungguh keterlaluan, memaksaku kemudian menerobos masuk seperti itu," omel Rigel. Rigel menghela napas cukup panjang karena dirasa jika berbincang saat ini dengan Adriel akan jadi sia-sia.
"Kepalaku terasa mau pecah," gumam Rigel sambil menduduki dirinya di sebuah sofa.
Adriel masih berdiri sembari memandangi Rigel yang kini sedang memijit pelipisnya sendiri. Adriel sendiri sebenarnya tidak tega jika harus memaksa Rigel tapi marabahaya yang menimpa Wanita itu sudah terjadi dua kali. "Maafkan aku Rig," ucap Adriel sembari mendekatinya.
"Apa? apa yang sedang kau coba lakukan?" tanya Rigel mendadak takut sekaligus merinding karena Adriel yang memakai kemeja polos putih itu membuka dua kancing teratasnya. Rigel sebenarnya mau melarikan diri tapi terlanjur terpojok karena kedua tangan kekar Pria itu mengukungnya seraya memengangi sofa.
Adriel mendekati telinga kiri Rigel sampai kedua mata merah Rigel bisa melihat anting di telinga kanan Adriel yang berdenting lembut itu. Ketika Rige