"Gawat, sudah di fase ketiga," ucap Rigel sembari melirik ke atas meja. Di atas meja masih tersimpan satu botol anti-crocus. Saat Rigel hendak menginjeksinya, Wanita itu mengamuk hingga mendorong tubuh Rigel terpental ke dinding.
"Akhhh!" Rigel merasakan punggungnya terasa sakit tapi Rigel berusaha untuk bangkit. "Aku benci dengan virus sialan ini tapi waktumu sudah habis!" bentak Rigel yang sudah murka. Kedua tangannya terkepal. Kekesalannya muncul karena rasa iba.
Wanita itu menjerit kesakitan dalam keadaan duduk berlutut sembari memeluk tubuhnya sendiri. Dari punggungnya terbentuk kelopak. Infeksi sudah menyebar pada tubuhnya. Kala itu Rigel terdiam sembari melirik serum diatas meja.
"Terlambat, virusnya sudah menyebar ditubuhnya," ucap Rigel merintih. Kedua matanya berkaca-kaca. Kini Rigel merasa gagal sehingga ia pun termangun namun yang tidak Rigel sadari jika Wanita itu mencoba menyerang Rigel dengan raganya yang kini sudah rusak.
Wanita itu berlari kesetanan untuk meraih Rig