Pagi itu, Melvin mengenakan kaus lengan panjang berwarna biru muda dan celana santai hitam. Rambutnya masih sedikit berantakan, tetapi wajahnya tampak serius.
Di tangannya, tergenggam selembar brosur kecil bertuliskan “Kelas Parenting Singkat untuk Ayah Baru”. Thania yang duduk di ranjang pasien tersenyum geli melihat suaminya yang tampak gugup.
“Kau yakin ingin ikut kelas itu?” tanyanya dengan nada menggoda.
Melvin mengangguk mantap. “Tentu saja. Aku harus tahu cara mengganti popok dan menyendawakan bayi. Aku tidak ingin Austin dan Aiden berpikir ayah mereka cuma bisa tanda tangan dokumen dan mengomel di ruang kerja.”
Thania terkekeh pelan. “Baiklah, Ayah Hebat. Jangan lupa cuci tangan sebelum pegang popok.”
“Tentu saja, Sayang. Kalau begitu, aku keluar sebentar. Hubungi aku jika terjadi sesuatu,” ucapnya lalu mencium kening Thania dengan lembut.
Dengan semangat setengah ragu, Melvin berjalan menuju aula kecil di lantai dua rumah sakit, tempat kelas parenting digelar.
Saat tiba, ia d