Derita Istri Tak Diinginkan

Derita Istri Tak Diinginkan

last updateLast Updated : 2025-06-14
By:  Senja BerpenaUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
91 ratings. 91 reviews
106Chapters
5.6Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

"Asal kau tahu, Thania. Aku menikahimu bukan karena aku mencintaimu. Melainkan untuk menciptakan neraka di hidupmu!" ** Thania terpaksa menerima pinangan Melvin sebagai bukti bahwa dia tidak pernah berniat mencintai ayahnya-Kalen. Pernikahan yang tak pernah diinginkan oleh keduanya justru menjadi penderitaan bagi Thania. Melvin tak pernah menganggapnya istri, tak pernah menghormatinya. Melvin hanya seorang pria arogan dan menjadikan Thania sebagai pemuas nafsunya. Dapatkah Thania bertahan menjadi istri yang tak diinginkan?

View More

Chapter 1

Buang Jauh Mimpi Itu

"Sakit, Melvin... pelan-pelan," lirih Thania, suara yang nyaris tertelan oleh gelapnya malam dan gemetar napasnya yang kacau.

Kamar itu sunyi, hanya diterangi cahaya temaram dari lampu malam kecil di sisi ranjang. Tapi keheningan itu tidak menenangkan—justru menciptakan ruang hampa yang membekukan jiwa.

Di sana, Thania terbaring dengan tubuh yang menggigil dan hati yang tercabik. Kedinginan merayap di balik kulitnya, bukan karena udara, tapi karena perlakuan seseorang yang seharusnya menjadi pelindung dalam ikatan suci bernama pernikahan.

Namun tidak. Ini bukan perlindungan. Ini penindasan.

Sorot mata Melvin menatapnya tanpa perasaan, penuh bara dendam yang membakar nuraninya. Raut wajah tampan yang dulu sempat Thania percayai, kini tampak seperti topeng iblis.

Tidak ada kelembutan. Tidak ada cinta. Yang ada hanya kebencian, menyelinap dalam setiap geraknya, dalam setiap kata yang mengiris lebih tajam dari pisau.

"Kau pikir aku menikahimu karena aku mencintaimu?" bisiknya dengan nada menghina, nyaring di telinga Thania meski begitu pelan. "Buang jauh-jauh mimpi itu, Thania."

Kata-kata itu seperti cambuk. Membelah batinnya yang sudah nyaris tak bernyawa. Thania menatapnya dengan mata yang nanar, kosong.

Satu tetes air mata jatuh perlahan dari sudut matanya. Bukan karena fisiknya yang sakit—meskipun itu nyata—tapi karena jiwanya sudah terlalu penat menerima kebohongan, penolakan, dan penghinaan.

"Aku tidak pernah menggoda ayahmu..." suara Thania nyaris tercekat, serak dan penuh sesak, seolah setiap kata yang keluar menorehkan luka baru di tenggorokannya.

Matanya memohon, wajahnya pucat pasi karena tekanan batin yang tak lagi bisa ia pendam. "Aku meminjam uang padanya karena—"

"Karena kakakmu dipenjara, kan?" potong Melvin cepat, nada tajam dan sinis menggema di antara dinding kamar itu.

Thania membeku. Matanya membulat, tubuhnya menegang seperti batu yang dicelupkan ke dalam es. Kata-kata itu menghantamnya dengan keras, seolah membuka kotak rahasia yang selama ini ia kunci rapat dalam jiwanya.

"Da—dari mana kau tahu itu?" tanyanya lemah, suaranya nyaris tak terdengar.

Ketakutan mulai melingkupi dirinya, bukan hanya karena apa yang Melvin tahu, tapi juga karena cara Melvin menatapnya saat ini—penuh kebencian, seolah ia adalah makhluk paling menjijikkan di muka bumi.

Melvin menyeringai, matanya memancarkan kemenangan yang getir.

Ia menunduk perlahan, mendekat ke wajah Thania lalu berbisik, "Kau pikir aku sebodoh itu? Aku tahu semuanya, Thania. Termasuk caramu mendekati ayahku, lalu berpura-pura tak bersalah, berharap bisa masuk ke dalam keluarga ini lewat jalur belakang."

"Tidak!" seru Thania cepat. Kepalanya menggeleng dengan panik, matanya membelalak memohon. "Kau salah paham, Melvin. Aku tidak pernah berniat seperti itu. Aku hanya—aku hanya ingin menyelamatkan kakakku. Aku tidak punya pilihan lain...!"

Namun semua itu tak berarti bagi Melvin. Ia memalingkan wajahnya sebentar, menghela napas seolah sedang menahan amarah yang terus menggelegak di dadanya.

"Cukup!" bentaknya kemudian. Suaranya membelah udara, menghantam jantung Thania. Ia mundur sedikit, menatap Thania seakan wanita itu bukan manusia—melainkan kesalahan hidup yang harus segera disingkirkan.

"Kau bisa menangis. Bisa berpura-pura terluka. Tapi tidak di depanku. Aku tahu siapa kau sebenarnya," lanjut Melvin dengan suara yang lebih rendah namun jauh lebih berbahaya.

Thania gemetar. Ia menutup wajahnya dengan kedua tangan, menahan isak yang akhirnya pecah juga. Napasnya memburu, dadanya sesak, seperti ada beban berton-ton yang menindih jiwanya.

Ia ingin menjelaskan. Ingin menjelaskan semuanya. Tapi suara Melvin... sorot matanya... membuatnya tahu bahwa apa pun yang ia katakan tidak akan sampai.

"Aku harus melindungi keluargaku dari wanita murahan sepertimu!" hardik Melvin sekali lagi. Suaranya menggema keras, menciptakan gelombang luka baru di dada Thania.

Thania terhenyak. Kedua tangannya menurun perlahan dari wajah, memperlihatkan mata sembab yang berlinang air mata.

Dengan suara yang nyaris bergetar, ia berkata, "Aku bukan wanita murahan..."

Tangannya mengarah lemah ke seprai putih yang bernoda merah. Bukti dari malam yang telah merenggut kehormatannya—tanpa cinta, tanpa kasih.

"Kau lihat sendiri, Melvin... bercak darah perawan yang telah kau renggut. Dan kau... kau masih menganggapku wanita murahan?"

Namun Melvin tidak bergeming. Rahangnya mengeras, matanya tetap dingin, seolah kebenaran yang berdarah-darah itu tak lebih dari debu di matanya.

"Ya!" bentaknya. "Itu tidak membuktikan apa-apa, Thania! Tidak setelah rekaman ini—"

Dengan kasar, Melvin melempar sebuah flashdisk ke atas meja. Ia menekan tombol remote, dan layar televisi menyala. Suara tajam mulai terdengar, menyesak ruang sempit itu.

"Kau harus melakukannya, Thania! Dia tertarik padamu, kau tinggal sedikit lagi. Sentuh dia, goda dia. Kalau perlu... tidurlah dengannya! Kita butuh uang itu!"

Thania menegang. Suara itu... suara yang sudah lama ia kubur dalam ingatannya. Suara Archer. Kakaknya.

"Tidak... Tidak!" jerit Thania, tubuhnya gemetar hebat. "Rekaman itu terpotong! Aku tidak pernah mengiyakan permintaan Archer! Aku menolaknya, aku bahkan menamparnya setelah ia mengatakan itu! Dia sudah... dia sudah putus asa karena utangnya..."

"Omong kosong!" bentak Melvin, menepis semua penjelasannya dengan tangan kosong.

Ia mendekat dan menunduk ke arah Thania. "Kau pikir aku akan percaya kata-kata manismu? Kau pikir air mata bisa menghapus semua bukti?"

"Melvin, dengarkan aku—aku menolaknya! Aku memaki Archer karena dia bahkan menyuruhku melakukan hal keji itu! Tapi rekaman itu... itu sudah diedit!" Thania mencoba menjelaskan dengan suara yang nyaris putus asa.

Namun Melvin menggeleng lambat. Wajahnya menyiratkan penolakan yang keras kepala. "Kau bisa menangis. Kau bisa terlihat polos di hadapan orang lain. Tapi, tidak bagiku." Ia menatap Thania tajam.

"Buktikan kalau kau memang bukan wanita murahan."

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

10
100%(91)
9
0%(0)
8
0%(0)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
0%(0)
10 / 10.0
91 ratings · 91 reviews
Write a review
user avatar
tyan kiranti
seru dn menarik critanya
2025-06-14 02:28:55
0
user avatar
Joo Official
save dulu baru nanti dibaca, semngat author
2025-06-12 01:12:33
0
user avatar
wieanton
Melvin karakter kerasnya lebihi kalen, salah pahamnya lebih parah dia mah
2025-06-04 22:34:40
0
user avatar
Kania Putri
apa yg kamu lihat belum tentu benar dan terbukti kalo thania gak seburuk yg kamu kira kan. nyesel yg ada melvin astaga
2025-05-31 11:40:41
1
user avatar
Kania Putri
keluarga licik dasar si Joana ini gegara kasi balas budi malah manfaatkan kekayaannya keluarga melvin dih gak tau malu
2025-05-31 11:37:20
1
user avatar
Kania Putri
hadeh jangan kasih maaf dulu melvin thania sebel aq tuh enak banget abis mabuk bikin hubungan davian dan Regina renggang mau baikan
2025-05-31 11:32:31
1
user avatar
Kania Putri
du du du regina udah tau gak ikutan ah rasain hayoloh davian Regina ngambek ini. wow hamparan bunga kagak mempan bjat thania baikan kudu eksta kerja keras lagi ini sih
2025-05-30 03:03:10
1
user avatar
Kania Putri
udah davian kamu bantuin aja tuh Melvin dari pada hubungamu sama Regina kandas
2025-05-30 02:56:51
0
user avatar
Kania Putri
tepati janjimu Daniel jangan cuma bualan semata aja sih astaga mang sekiranya Joana di bawa ke poli jiwa
2025-05-29 01:53:26
1
user avatar
Kania Putri
kan apa yg aq khawatirkan terjadi ini udah bagus kamu tegas di awal mang harus menjauh dari hidup Joana, mau dia matipun gpp kali yg salah itu Joana gak mau terima kenyataan yg ada kalau kamu udah nikah sama thania
2025-05-28 12:07:53
1
user avatar
Kania Putri
kenapa ya koq aq takut kalo melvin menerima permintaan pertemanan dari Joana malah jadi boomerang loh harap kamu hati2 deh melvin
2025-05-28 01:31:54
1
user avatar
Kania Putri
nah kamu sama evelyn aja ini kayanya cocok hahaha. dih Joana ampun deh rese banget terus hubungi melvin gak ada kapoknya
2025-05-27 17:30:30
1
user avatar
Kania Putri
udah moveon arion kamu berhak mendapatkan yang terbaik lupakan thania dia udah bahagia bersama melvin ini
2025-05-27 17:29:47
1
user avatar
Kania Putri
tau kan sekarang kamu Melvin seberapa besar cinta thania dalam banget mencintai sejak lama pas awal jadi sekretarismu
2025-05-26 05:31:11
2
user avatar
Kania Putri
Nadya tau juga ini akhirnya hubungan antara Arion Melvin dan thania dan juga kehamilannya
2025-05-26 05:30:27
1
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 7
106 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status