author-banner
Senja Berpena
Senja Berpena
Author

Novels by Senja Berpena

Menjadi Ibu Susu Anak Mantanku

Menjadi Ibu Susu Anak Mantanku

Hidup Nadya hancur berkeping-keping setelah kehilangan bayi yang baru saja ia lahirkan. Luka di hatinya masih menganga, hingga takdir mempertemukannya dengan Kalen, pria dari masa lalunya yang kelam. Kalen muncul membawa bayi mungil berusia dua minggu—yang baru saja ditinggal pergi ibunya. Bayi itu alergi susu formula, dan Kalen menawarkan uang berapa pun yang Nadya inginkan, dengan satu syarat: Nadya harus menyusui anak itu. Dari permintaan yang tak terbayangkan ini, lahir hubungan yang rumit. Rasa benci, penyesalan, dan cinta bercampur menjadi satu, menggiring mereka pada perjalanan penuh konflik yang tak pernah diduga. Apakah Nadya mampu menghadapi luka masa lalunya?
Read
Chapter: Ending Chapter~
“Apa yang kau lakukan di sini? Jangan bunuh diri. Apa kau gila?” suara tegas itu terdengar diiringi genggaman kuat pada pergelangan tangannya. Wanita itu tersentak, lalu menoleh dengan wajah basah air mata. Seorang pria muda dengan jas dokter dan wajah cemas menatapnya tajam. Davian langsung menaruh kacamatanya di saku jas, lalu menarik wanita itu turun dari pagar dengan cermat dan cepat. Napasnya memburu. Ia menatap wanita yang kini terduduk di trotoar, menangis sesenggukan tanpa bisa menyembunyikan rasa hancurnya. “Di mana rumahmu? Aku akan mengantarmu pulang,” tanya Davian lembut, menekuk lutut di hadapan wanita itu. Namun, wanita itu menggeleng pelan. Ia menarik tangannya dari genggaman Davian dan menunduk. “Tidak perlu mengurusku. Bahkan orang tuaku saja ingin menjualku pada mucikari. Apa gunanya aku hidup di dunia ini jika orang tuaku saja membuangku begitu hinanya?” Kalimat itu menggema di telinga Davian, menusuk hatinya. Ia terdiam sejenak, tak menemukan kata. Matanya m
Last Updated: 2025-04-24
Chapter: Perkenalan Menyebalkan
Ruang rapat utama di lantai tertinggi gedung KL’s Group hari itu penuh dengan petinggi perusahaan dan kepala divisi yang mengenakan setelan terbaik mereka.Mata-mata tertuju pada satu sosok muda yang berdiri di samping Kalen, CEO yang sudah memimpin selama lebih dari dua dekade. Kini, estafet itu akan diberikan kepada darah dagingnya sendiri.“Perkenalkan, Melvin,” ujar Kalen lantang, suaranya memenuhi ruang rapat dengan wibawa yang masih kuat meskipun usianya tak lagi muda.“Putra pertamaku yang akan menjabat sebagai CEO di kantor ini mulai hari ini. Aku akan tetap memantaunya selama beberapa bulan ke depan untuk melihat potensinya dengan baik.”Beberapa orang bertepuk tangan pelan, sementara sebagian lainnya saling pandang, mencoba menebak bagaimana kepemimpinan Melvin akan berjalan.Sebagian besar dari mereka tahu reputasi Melvin—brilian, tapi keras kepala. Pintar, tapi sering kali terlalu tajam dalam bicara. Sifat yang mewarisi Kalen, namun dengan ketidaksabaran khas anak muda.Ha
Last Updated: 2025-04-24
Chapter: Debat Ayah dan Anak
Dua puluh dua tahun kemudian…Suasana ruang keluarga itu masih sama seperti bertahun-tahun lalu—hangat, luas, dan penuh kenangan.Namun kini, aroma kopi dan dokumen kantor menggantikan bau susu bayi dan tawa anak-anak. Waktu telah berjalan jauh, dan generasi baru telah tumbuh dewasa.“Melvin. Mulai besok kau masuk kantor dan bekerja seperti saat kau magang enam bulan yang lalu. Tidak ada penolakan apa pun kecuali kau mengalami diare,” kata Kalen tegas, tanpa basa-basi.Ia berdiri di depan rak buku dengan kemeja lengan panjang yang digulung hingga siku, memperlihatkan gurat-gurat usia dan ketegasan yang kian menguat.Melvin, yang kini berusia dua puluh lima tahun dengan tubuh tinggi tegap dan wajah tampan mirip ayahnya, hanya memutar bola matanya.Dengan malas ia mengempaskan tubuhnya ke sofa empuk berwarna krem dan menatap ayahnya dengan tatapan datar dan penuh protes.“Apa tidak bisa lusa saja? Besok aku masih harus bertemu dengan teman-temanku, Pa,” ucapnya beralasan, nada suaranya
Last Updated: 2025-04-24
Chapter: Davian Arlangga Reandra
Kalen perlahan membuka matanya. Ia sempat kebingungan beberapa detik sebelum kesadarannya pulih sepenuhnya.Begitu melihat Nadya yang tengah menyusui, ia segera bangkit dan menghampiri dengan langkah pelan, khawatir mengganggu.Ia duduk di kursi dekat ranjang dan tersenyum melihat pemandangan indah di depannya. "Pemandangan paling indah di dunia," gumamnya.Nadya tersenyum kecil menatap suaminya. "Sudah kenyang tidurnya?"Kalen terkekeh pelan sambil mengusap wajahnya. "Sepertinya begitu. Tapi sepertinya aku melewatkan sesuatu?""Ya, sepertinya kau tidur terlalu pulas. Tadi Mama dan Papa datang menjenguk," jawab Nadya sambil memandangi bayi mereka.Kalen membelalakkan mata, lalu menatap Nadya dengan raut bersalah. "Apa? Serius? Aku bahkan tidak mendengar apa-apa… Maaf ya, Sayang. Aku benar-benar kelelahan."Nadya menggeleng pelan, wajahnya tetap lembut. "Tak apa, Kalen. Mama mengerti. Dia tahu kau begadang semalaman menemaniku."Kalen menghela napas lega dan mengangguk. Ia memandangi b
Last Updated: 2025-04-24
Chapter: Ada Pada Diri Kalen
"Nadya..." pintu ruangan terbuka pelan. Eliza dan Ferdy melangkah masuk dengan langkah hati-hati. Mata Eliza langsung berkaca-kaca begitu melihat putrinya terbaring di ranjang rumah sakit.Eliza menghampiri dan memeluk anaknya dengan lembut. Ia mencium kening Nadya dengan penuh kasih. "Apa kau baik-baik saja, Sayang? Kata Kalen, kau terus menangis sepanjang persalinan."Nadya tersenyum lemah dan menoleh ke arah sofa, melihat Kalen yang tertidur dengan kepala bersandar ke sisi tangan sofa. "Apa Kalen yang menghubungi Mama dan Papa?" tanyanya pelan.Eliza mengangguk, wajahnya masih diliputi rasa khawatir. "Ya. Dia menangis saat menelepon kami... suaranya gemetar saat bilang kau terus menangis. Dia sangat mengkhawatirkanmu, Nadya. Ada apa sebenarnya?"Nadya terdiam sejenak, menatap kosong ke arah jendela. Ia menarik napas panjang, lalu menghembuskannya perlahan, seolah mencoba meredakan gejolak di dadanya."Aku hanya... teringat kejadian tiga tahun lalu," ucapnya akhirnya, suaranya berge
Last Updated: 2025-04-23
Chapter: Rintihan Tangis Haru Nadya
Suara detak mesin monitor rumah sakit berdentang pelan di ruangan bersalin yang terasa dingin, meski udara di dalamnya cukup hangat.Malam itu langit mendung, hujan rintik-rintik turun membasahi jendela besar di sisi ruangan. Di atas ranjang bersalin, Nadya menggenggam erat seprai putih di bawah tubuhnya.Napasnya berat, bibirnya kering, dan wajahnya tampak pucat karena menahan rasa sakit luar biasa dari kontraksi yang terus datang bergelombang.Sembilan bulan sudah ia mengandung, dan kini saat itu telah tiba—waktu untuk melahirkan anak kedua.Rasa sakit itu begitu nyata, begitu kuat, mengingatkannya pada tiga tahun silam. Saat ia berjuang melahirkan bayinya yang telah tiada… seorang diri.Tak ada seorang pun dari keluarga mantan suaminya, Jonathan, yang menemani atau peduli. Ia merasa seperti bertarung sendirian antara hidup dan mati.Namun, kali ini berbeda. Di sisinya ada Kalen—pria yang kini menjadi suaminya, yang mencintainya dengan tulus, dan yang tak pernah lelah menemaninya se
Last Updated: 2025-04-23
Derita Istri Tak Diinginkan

Derita Istri Tak Diinginkan

"Asal kau tahu, Thania. Aku menikahimu bukan karena aku mencintaimu. Melainkan untuk menciptakan neraka di hidupmu!" ** Thania terpaksa menerima pinangan Melvin sebagai bukti bahwa dia tidak pernah berniat mencintai ayahnya-Kalen. Pernikahan yang tak pernah diinginkan oleh keduanya justru menjadi penderitaan bagi Thania. Melvin tak pernah menganggapnya istri, tak pernah menghormatinya. Melvin hanya seorang pria arogan dan menjadikan Thania sebagai pemuas nafsunya. Dapatkah Thania bertahan menjadi istri yang tak diinginkan?
Read
Chapter: Sidang Putusan Jesika
Sidang putusan atas kasus Jesika akhirnya digelar dengan penjagaan ketat di ruang sidang utama Pengadilan Negeri. Suasana tegang menyelimuti ruangan, meskipun pengunjung tidak terlalu ramai.Di kursi terdakwa, Jesika duduk dengan raut wajah keras, sorot matanya tajam penuh dendam. Di seberangnya, Kalen dan Melvin hadir mewakili pihak keluarga yang menjadi korban penipuan dan pemerasan yang dilakukan Jesika.Ketukan palu majelis hakim terdengar nyaring, menyudahi pembacaan dakwaan. Suara lantang sang hakim menggema di dalam ruangan.“Berdasarkan bukti-bukti yang telah diajukan dalam persidangan, serta keterangan para saksi dan terdakwa, maka pengadilan menyatakan bahwa Jesika terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana penipuan dan pemerasan sebagaimana diatur dalam Pasal 378 dan Pasal 368 KUHP.”Jesika menggertakkan giginya, matanya membelalak penuh amarah. Ia tidak menyangka bahwa hakim akan menyebut dirinya “terbukti bersalah”.“Menimbang bahwa terdakwa telah menyebab
Last Updated: 2025-06-18
Chapter: Amarah Melvin yang Meledak
“Apa?” bisiknya nyaris tak terdengar. “Apa maksudmu?”Archer mengangguk pelan, wajahnya kini mulai serius. “Victor. Lelaki itu yang menghamili Joana.”Melvin tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya. Ia mundur selangkah, tubuhnya limbung sesaat. Nama Victor terlalu sering muncul dalam kehidupan Thania dan dirinya—dan kini dikaitkan dengan Joana?“Joana berkali-kali menemui Victor,” lanjut Archer tanpa jeda. “Dia memohon agar Victor segera mengambil Thania darimu. Joana tidak bisa memiliki dirimu jika kau masih bersama Thania.”Melvin memejamkan matanya, mencoba mencernanya. Tetapi Archer belum selesai.“Tapi Victor tidak bodoh,” lanjutnya lagi.“Dia tahu kelemahan Joana. Dia tahu Joana adalah wanita yang rela melakukan apa pun demi ambisinya. Jadi Victor menjebaknya. Dia meminta Joana melayaninya… mungkin satu minggu lima kali?“Dan Joana menuruti. Karena bagi Joana, satu-satunya cara membuatmu kembali adalah jika Thania pergi. Dia bersedia menyerahkan tubuhnya demi rencana kotor itu
Last Updated: 2025-06-17
Chapter: Ayah dari Anak yang Dikandung Joana
Melvin tiba di lokasi tempat di mana Archer tinggal kini. Di belakangnya, lima orang bodyguard berpakaian gelap berjalan mengikuti, tubuh mereka tegap dan sorot mata mereka tajam, penuh kesiapsiagaan.Mereka tampak seperti bayangan gelap yang tak terpisahkan dari Melvin saat ini—bukan hanya sebagai pelindung, tetapi juga sebagai simbol bahwa kali ini, Melvin tidak datang untuk sekadar berbicara biasa.Di seberang ruangan, Archer duduk santai di sofa usang dengan sebatang cerutu di tangannya. Senyuman miring terukir di wajahnya begitu melihat adiknya datang membawa “pasukan”.“Lihat siapa yang datang… adik iparku dengan lima ekor anjing penjaga,” ejek Archer sambil menghembuskan asap cerutu ke udara. “Kau pikir aku akan membunuhmu di sini? Sampai harus membawa anak buah segala?”Melvin tidak membalas ejekan itu. Ia hanya berdiri di hadapan Archer, memandangi kakaknya tanpa ekspresi. Matanya penuh amarah yang ditahan dengan susah payah.“Aku tidak datang untuk berdebat. Aku hanya ingin
Last Updated: 2025-06-17
Chapter: Hanya Sebatas Firasat Thania
“Melvin,” panggil Thania dengan lembut seraya menyerahkan satu cangkir kepada suaminya itu.Melvin menoleh sambil menerima cangkir itu tanpa berkata apa pun. Ia hanya tersenyum kecil, lalu kembali memandangi layar ponselnya.Thania duduk di sampingnya. Ia menggenggam cangkir di tangan dan menatap suaminya dengan tatapan yang penuh pertimbangan.“Aku ingin menanyakan sesuatu…” ucap Thania akhirnya, pelan namun jelas.Melvin mengalihkan pandangan dari ponselnya. “Apa itu?”“Nomor yang sering menerormu dan memberitahu soal pernikahan kita pada Davian,” ucap Thania sembari mengarahkan pandangannya pada layar ponsel suaminya. “Pesan-pesan aneh, tuduhan, ancaman… Apakah kau sudah mengetahui siapa pengirimnya?”Melvin menarik napas panjang dan menggeleng pelan. “Belum. Aku sudah mencoba menelusurinya, tapi terlalu sulit. Nomor itu menggunakan identitas palsu, mungkin nomor virtual. Aku bahkan sudah menyerah mencoba melacaknya sendiri. Semua jejaknya mengarah ke dinding kosong.”Thania terdia
Last Updated: 2025-06-16
Chapter: Dua Orang Super Sibuk
Suasana kantor hari itu terasa lebih padat dari biasanya. Suara dering telepon bersahut-sahutan, bunyi ketikan papan ketik tiada henti, dan lalu-lalang para staf yang tampak terburu-buru seolah mencerminkan betapa sibuknya hari-hari mereka.Di tengah hiruk-pikuk itu, Arion duduk di ruang kerjanya dengan setumpuk dokumen yang belum selesai ditandatangani. Ia tampak lelah, alisnya berkerut, dan sesekali mengusap pelipisnya yang terasa nyeri karena terlalu lama menatap layar komputer.Evelyn masuk ke dalam ruangan tanpa mengetuk, membawa selembar berkas yang perlu segera diperiksa. Wajahnya juga tak kalah letih.Ia, bersama Arion, telah bekerja hampir dua minggu penuh menggantikan posisi Melvin yang hingga kini belum diperbolehkan kembali ke kantor oleh Kalen, ayah Melvin sekaligus pemilik perusahaan.“Ini laporan progres klien dari cabang Las Vegas, kau harus periksa dan tanda tangan sebelum jam tiga,” ucap Evelyn sambil meletakkan map di meja.Arion mengangguk tanpa banyak bicara. Tang
Last Updated: 2025-06-16
Chapter: Penolakan Melvin
“Ya!” Kalimat itu akhirnya keluar dari mulut Thania—sebuah pengakuan yang sederhana, namun sarat makna dan menyentuh kalbu."Aku takut kehilanganmu, Melvin," ucap Thania lirih, seolah ia tidak ingin mengulanginya, tetapi juga tidak ingin disalahpahami.Melvin terpaku di tempatnya, jantungnya berdegup lebih cepat. Ia tahu bahwa selama ini Thania adalah perempuan yang kuat dan jarang menunjukkan sisi lemahnya, terlebih ketika berkaitan dengan perasaan.Dan sekarang, ketika kalimat itu benar-benar terucap, rasanya seperti ia baru saja mendapatkan udara segar setelah tenggelam begitu lama.Ia menatap istrinya, perempuan yang telah melalui begitu banyak hal bersamanya. Wajah Thania tampak tenang, namun dari sorot matanya, jelas terlihat kekhawatiran yang mendalam.Bukan hanya karena penyakit yang baru saja Melvin alami, melainkan lebih dari itu—karena sikap Melvin yang cenderung ceroboh dan abai terhadap kesehatannya sendiri."Melvin, aku mohon, jangan bertindak gegabah lagi. Kau boleh saj
Last Updated: 2025-06-15
Bangkitnya Istri Tertindas Setelah Bercerai

Bangkitnya Istri Tertindas Setelah Bercerai

Surat cerai yang dilempar Kevin pada Julia membuat hati Julia sangat hancur. Dia begitu mencintai Kevin. Namun, ternyata Kevin tidak begitu tulus mencintainya. Setelah tahu alasan Kevin menceraikannya—karena telah mendapat wanita yang jauh lebih cantik dan seksi darinya, Julia pergi meninggalkan kediaman Kevin. Lebih parahnya lagi, rupanya orang tua Kevin mendukung Kevin bercerai dengannya. Julia akhirnya bangkit untuk membalaskan dendam dan pengkhianatan yang telah dilakukan oleh Kevin padanya. Ia dipertemukan dengan rekan kerja ibunya—Mike, seorang pengusaha muda kaya raya. "Maukah kau membantuku menghancurkan mantan suamiku?" "Dengan senang hati!"
Read
Chapter: Kau adalah Berlian
"Hi, Bu," sapa Julia ramah.Amelia, sang ibu, tersenyum hangat. Ia berjalan menghampiri lalu duduk di samping putri semata wayangnya itu."Bagaimana? Kau nyaman dengan pekerjaan di kantor?" tanyanya, menatap Julia dengan penuh perhatian.Julia menghela napas panjang sebelum menjawab. "Mengurus berkas dan laporan perusahaan memang cukup membuatku pusing, Bu. Tapi..." Ia tersenyum tipis. "Setidaknya harga diriku tidak jatuh."Amelia tertawa kecil mendengar jawaban anaknya. Ia merasa bangga melihat Julia yang kini telah kembali menjadi wanita tegas dan mandiri, bukan lagi sosok yang terjebak dalam cinta buta."Ini baru anakku," puji Amelia, membelai lengan Julia dengan penuh kasih sayang."Kau tegas, berani, dan mandiri. Andai kau sadar sejak lama, mungkin sekarang kau sudah menikah dengan pria kaya raya yang derajatnya sesuai denganmu."Julia sontak tertawa mendengar ucapan ibunya. Tawa yang penuh kelegaan sekaligus sedikit rasa malu."Anggap saja tiga tahun ini aku bereksperimen, Ibu,"
Last Updated: 2025-04-29
Chapter: Lihat Saja Nanti
“Kau masih marah?” tanya Mike hati-hati, memperhatikan ekspresi Julia yang tampak murung.Julia menoleh perlahan, lalu tersenyum tipis ke arah lelaki itu. Senyumnya tidak benar-benar sampai ke matanya. “Kenapa kau bertanya seperti itu?” sahutnya, nadanya ringan tapi mengandung kelelahan.Mike menyandarkan punggungnya di kursi, menatap Julia dengan cermat. “Wajahmu tampak tidak bersahabat, Julia. Dan aku masih ingat pertemuanmu dengan Cindy juga Kevin di restoran—yang membuatmu sangat marah,” jelas Mike, mencoba mengingatkan.Julia terkekeh pelan, suara tawanya terdengar getir. “Sudah tidak terlalu marah, Mike. Aku malah sudah sedikit lega. Karena aku sudah membuat Kevin marah tadi siang.”Mike mengangkat alisnya, penasaran. “Aku tidak bisa membayangkan betapa marahnya Kevin saat kau membatalkan kontrak kerja itu, Julia.”Julia menyunggingkan senyum tipis, matanya berbinar nakal. “Andai kau melihat wajahnya, Mike... Aku yakin kau pasti ingin tertawa. Dia tampak seperti bocah yang maina
Last Updated: 2025-04-28
Chapter: Meminta Bantuan Cindy
Di sore yang tenang, cahaya matahari mengalir lembut lewat jendela besar ruang tengah rumah mereka.Cindy duduk santai di atas sofa, mengenakan gaun santai berwarna biru muda, sebuah majalah di pangkuannya.Saat mendengar langkah kaki yang mendekat, ia mendongak dan mendapati Kevin, suaminya, berjalan ke arahnya. Senyum sumringah langsung menghiasi wajah Cindy."Hey, kau pulang lebih cepat hari ini," sapa Cindy ceria, meletakkan majalah di meja.Kevin tersenyum tipis, tetapi sorot matanya mengisyaratkan kegelisahan. Ia duduk di samping Cindy, tanpa basa-basi, langsung menatapnya dalam-dalam."Cindy, aku butuh bantuanmu," kata Kevin, suaranya berat.Cindy mengerutkan keningnya mendengarnya. “Bantuan? Bantuan apa, Kevin?” tanyanya dengan nada ingin tahu."Aku ingin kau membantuku membuat Julia menyesal... karena dia telah membatalkan kontrak kerja sama dengan perusahaanku."Cindy membelalak. Bola matanya membulat seketika. Ia memiringkan tubuhnya, menatap Kevin dengan ekspresi tidak per
Last Updated: 2025-04-28
Chapter: Babak Baru Dimulai
Kevin bersandar di kursinya, mengusap permukaan meja kayu mahoni yang mengilap dengan ujung jarinya, seolah merasakan denyut kemenangan yang bergetar di setiap seratnya.Senyum tipis bertengger di sudut bibirnya saat tinta emas pena menggoreskan tanda tangannya di atas kontrak yang menjanjikan masa depan gemilang bagi perusahaannya.Ini bukan sekadar kesepakatan biasa, melainkan puncak dari perjalanan panjang yang penuh lika-liku. Sebuah mahakarya diplomasi bisnis yang akhirnya terwujud dalam lembaran perjanjian resmi.Namun, euforia itu buyar dalam sekejap. Seperti kaca kristal yang terlepas dari genggaman, jatuh dan hancur berkeping-keping di lantai realitas yang kejam.Notifikasi email menyala di sudut layar laptopnya, seperti pertanda kehancuran yang menanti. Alisnya mengernyit, jemarinya bergerak membuka pesan dengan perasaan yang tiba-tiba diliputi firasat buruk.Begitu matanya menyapu isi surat elektronik itu, denyut nadinya melonjak, dan perutnya seakan dihantam gelombang ding
Last Updated: 2025-03-29
Chapter: Lakukan Sekarang Juga!
Mike melirik arlojinya sejenak sebelum memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku. Waktu sudah berlalu lebih cepat dari yang ia kira.Dengan langkah mantap, ia menuju restoran kecil yang terletak tak jauh dari kantor The Gold Company.Aroma kopi yang baru diseduh bercampur dengan keharuman roti panggang yang baru keluar dari oven menyambutnya begitu ia mendorong pintu kaca restoran.Di dekat jendela besar yang menghadap ke jalan, Julia sudah menunggu. Cahaya matahari yang menembus kaca membingkai wajahnya dengan kilauan keemasan, menciptakan siluet yang hampir tak nyata.Ia tampak anggun dalam setelan formalnya, meskipun ada sedikit kelelahan yang tersembunyi dalam sorot matanya."Maaf menunggu lama, Julia," ujar Mike dengan senyum tipis, nada suaranya penuh kehangatan.Julia mengangkat wajahnya, tersenyum samar. "Tidak apa-apa, aku juga baru saja datang. Terima kasih sudah menyempatkan waktu untuk makan siang bersamaku."Mike menarik kursinya dan duduk, kedua sikunya bertumpu ringan
Last Updated: 2025-03-28
Chapter: Tidak akan Tinggal Diam!
Kevin mengerutkan keningnya saat sosok anggun itu melangkah masuk ke dalam ruang pertemuan. Cahaya lampu kristal yang menggantung megah di langit-langit memantulkan kilauan halus di atas setelan jas navy yang membalut tubuh Julia dengan sempurna.Matanya menyipit, mengamati wanita yang pernah menjadi bagian dari hidupnya—sekarang berdiri di hadapannya dengan aura yang jauh lebih mengintimidasi.“Untuk apa kau kemari? Ada urusan apa?” suaranya terdengar tajam, sarat dengan ketidaksenangan yang tak berusaha ia sembunyikan.Julia tetap melangkah maju dengan percaya diri, langkahnya mantap seperti seorang ratu yang memasuki medan pertempuran yang telah dikuasainya.Ia menyunggingkan senyum tipis, seolah menikmati ketidaknyamanan yang jelas terlihat di wajah Kevin.“Kolegamu adalah kolegaku juga, Kevin,” ucapnya ringan, suaranya lembut namun menusuk. “Aku hanya penasaran… apa yang akan terjadi dengan perusahaanmu jika tidak ada aku yang membantumu!”Kevin terkekeh sinis, melipat kedua tang
Last Updated: 2025-03-28
Skandal Satu Malam Sang Presdir

Skandal Satu Malam Sang Presdir

"Suka tidak suka, kau telah menjadi milikku mulai detik ini!" ** Laura tak pernah membayangkan malam kelam itu akan mengubah hidupnya selamanya. Kesuciannya direnggut paksa oleh Smith Leonardo, pria tampan sekaligus pewaris kekayaan keluarga Leonardo. Dengan hati hancur, Laura melaporkan kejadian itu pada Vincent, sang atasan dan ayah Smith. Namun, harapan Laura akan keadilan pupus ketika Vincent justru memaksa Smith menikahinya sebagai bentuk tanggung jawab. Terperangkap dalam pernikahan tanpa cinta, Laura harus menghadapi pria yang telah menghancurkan hidupnya. Saat kebencian tumbuh di antara mereka, rahasia demi rahasia keluarga Leonardo mulai terungkap. Akankah Laura menemukan kekuatan untuk melawan takdir yang memenjarakannya? Atau justru kebencian itu perlahan berubah menjadi sesuatu yang tak pernah ia duga?
Read
Chapter: Ending Chapter~
Diana tidak akan memungkiri perasaannya kepada Louis meskipun dia belum bisa mengatakan bahwa itu adalah perasaan cinta.Namun, rasa nyaman dan lepas yang dirasakannya bagi Diana sudah cukup membuatnya yakin kalau Louis adalah orangnya. Tapi lagi-lagi bayangan ketika dirinya menangis tersedu-sedu setelah mengetahui bahwa lelaki yang dia cintai, lelaki yang juga sering mengatakan cinta padanya malah berkhianat terlintas di pikiran.Diana sangat benci perasaan itu tapi dia juga sulit sekali menghilangkannya karena sudah membentuk trauma. Dan itu semua adalah tugas Louis, Louis harus menyembuhkan Diana dan membuat gadis itu dapat berdamai dengan traumanya."Diana, kamu tahu aku, kita sudah lama kenal. Ke mana pun aku pergi kamu selalu ikut. Kamu juga tahu perempuan mana saja yang ingin dekat denganku tapi aku menolak mereka, kan? "Kamu harus tahu, Di, penolakan demi penolakan yang kulakukan semata karena aku ingin kamu bisa lihat kalau selama kita bersama, aku bukan lelaki yang mudah t
Last Updated: 2025-04-30
Chapter: Extra Part III
Diana memejamkan matanya mendengar ucapan Louis yang sungguh di luar dugaan. Gadis itu membeku di tempatnya sekarang tanpa bereaksi apa-apa.Sementara itu, Smith langsung menghampiri Louis dan mempertanyakan keseriusan sang adik atas ucapannya barusan. "Aku serius, Smith. Aku mencintai Diana bahkan sebelum dia jadi asisten pribadiku, aku sudah memiliki rasa suka padanya meskipun, ya ... cinta itu baru benar-benar tumbuh setelah kami sering bersama," ungkap Louis lagi.Diana dapat mendengarnya dengan jelas, tapi dia tidak percaya. Apa yang Louis lakukan terhadapnya selama masa kerja sungguh berbanding terbalik dengan apa yang Louis ungkapkan barusan."Diana, maafkan aku," ucap Louis.Diana tak menjawab dan malah geleng-geleng kepala. Setelah itu, Diana pergi karena merasa sudah tak sanggup lagi berada di situasi itu."Om, Laura, Smith, aku pulang dulu, ya," pamitnya.Vincent ingin menahan tapi dia paham akan perasaan Diana yang sudah pasti merasa bingung atas sikap Louis yang sangat m
Last Updated: 2025-04-30
Chapter: Extra Part II
Diana baru selesai menyiapkan jadwal Louis untuk besok ketika dia hendak pulang. Waktu menunjukkan pukul 7 malam dan rasanya badan Diana sangat remuk saking sibuknya hari ini."Ini sudah terlalu malam, kamu pulang ke rumahku saja supaya besok bisa langsung berangkat denganku. Kamu, kan, suka lelet," ujar Louis.Mendengar ejekan Louis padanya, Diana langsung menyipitkan matanya. "Apa maksud kamu bilang begitu? Aku lelet? Hey, sudah hampir satu bulan aku bekerja denganmu dan setiap hari aku pulang jam 6 atau jam 7 malam. "Setiap hari juga, aku sampai jam 8 malam dan baru bisa istirahat setelah jam 10 malam karena kamu selalu menyuruhku banyak hal. Aku capek dan kamu malah bilang aku suka lelet?" Diana memelototi Louis saking kesal."Lah, memang kenyataannya kamu lelet, kamu sering terlambat setengah jam bahkan sampai satu jam. Itu dinamakan lelet, kan?" balas Louis."Iya, tapi seharusnya kamu memahami alasanku sampai lelet begitu, aku kurang istirahat dan seharusnya kamu juga jangan me
Last Updated: 2025-04-30
Chapter: Extra Part I
Tiga hari kemudian, Laura pulang ke rumah dan disambut dengan suka cita oleh para asisten rumah tangga serta kerabat dekat yang masih berada di sana. Rencananya, mereka akan pulang hari ini karena Laura sudah sehat dan pulang.Suasana rumah Smith sangat ramai di sana mereka melakukan syukuran kecil-kecilan dengan makan bersama di taman belakang yang sudah dihias sedemikian rupa oleh para pekerja.Smith menggendong Daniel sementara Laura menggendong Davide, mereka mengumumkan nama bayi mereka secara resmi bahkan Diana juga ada di sana."Diana, kesibukan kamu sekarang apa?" tanya Vincent pada gadis yang sudah Laura anggap seperti saudaranya sendiri."Aku baru resign dari pekerjaanku sebelumnya, Om. Aku mau cari kerjaan lagi tapi belum sempat persiapan, mungkin bulan depan aku mulai cari lagi," jawab Diana.Vincent mengusap dagunya, menatap Diana lekat lalu beralih menatap Louis yang dia lihat tak hentinya curi-curi pandang pada Diana.Terlintas ide dalam pikiran Vincent, bagaimana kalau
Last Updated: 2025-04-30
Chapter: Dia adalah Takdirku
"Smith ... aku berhasil pulang."Suara itu terdengar sangat lirih di telinga Smith, bahkan hampir tak terdengar. Namun, lelaki itu yakin kalau Laura memang berbicara dan itu membuatnya merasa amat sangat lega.Vincent yang sejak tadi menunggu dengan harap cemas juga langsung mengucap syukur, dia menatap Laura yang masih dalam keadaan setengah sadar karena masih berada dalam efek anestesi."Manantuku, menantu kesayanganku ...." isak Vincent."Ayah, aku bertemu sahabatmu," ucap Laura. "Kami hampir pergi bersama.""Oh, Laura, jangan sampai hal itu terjadi. Anak-anakmu membutuhkanmu," sahut Vincent yang paham bahwa sahabat yang dimaksud Laura sudah pasti Ferdy, ayahnya."Ya, dia bilang takdirku yang sesungguhnya memang di sini," kata Laura pelan."Kamu gak nanya sama aku, Sayang? Aku sejak tadi di sini menunggu kamu sadar tapi saat bangun kamu malah ngobrol sama Ayah," ucap Smith membuat Laura tersenyum."Aku selalu bersamamu bahkan ketika kamu meminta do'a pada anak-anak kita," jawab Lau
Last Updated: 2025-04-30
Chapter: Berhasil Pulang
Operasi telah selesai dilaksanakan tapi kondisi Laura ternyata malah menurun, tekanan darah yang tinggi membuat detak jantungnya justru semakin melemah.Laura dibawa keluar dari ruang operasi menuju ruang pemulihan dengan berbagai alat yang terpasang di tubunya. Smith sama sekali belum melihat anak kembarnya kecuali hanya di ruang operasi tadi. Dia memilih mendampingi Laura dan meminta perawat menjaganya dengan baik di ruang yang terpisah dari ruang bayi lain."Smith, mana Laura dan cucu-cucu ayah?" tanya Vincent.Lelaki itu datang tergopoh-gopoh setelah mendengar kabar bahwa Laura melahirkan cucunya. Vincent bahkan sampai meninggalkan pekerjaan dan rapatnya dengan klien-klien penting."Cucu-cucu Ayah ada di ruang perawatan khusus, sedangkan Laura masih di ruang pemulihan. Dia belum sadarkan diri dan kondisinya menurun," jawab Smith seraya menutup wajahnya dengan kedua tangan.Vincent tercengang mendengar kabar tersebut sebab saat berangkat tadi dia masih berbincang dengan menantunya.
Last Updated: 2025-04-30
You may also like
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status