Hari itu, ruang sidang kembali dipenuhi oleh wartawan, aparat, dan beberapa keluarga korban serta terdakwa.
Persidangan lanjutan kasus percobaan pembunuhan terhadap Thania Reandra kembali digelar. Namun hari ini terasa berbeda.
Sorotan utama tidak lagi hanya tertuju pada terdakwa, Joana Rivelle, melainkan pada seorang pria yang baru kali ini hadir secara langsung sejak sidang dimulai—Melvin Reandra.
Dengan setelan jas abu gelap dan sorot mata tegas, Melvin melangkah masuk ke ruang sidang tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Tatapannya lurus, penuh kendali, meski semua orang tahu bahwa luka batinnya belum benar-benar pulih.
Sementara Thania masih dalam masa pemulihan. Kedua anak kembarnya pun masih memerlukan perhatian ekstra.
Namun Melvin tahu, hari ini ia harus berdiri. Bukan sebagai suami atau ayah, melainkan sebagai saksi utama atas tindakan yang hampir merenggut tiga nyawa yang paling berharga dalam hidupnya.
Di sisi lain, Joana duduk di kursi terdakwa, diborgol, dengan dua petugas