Pada akhirnya, Rere terpaksa harus meninggalkan ibunya sendirian di rumah sakit. Ada perawat khusus yang menjaga Bu Arini mengingat hanya tinggal Rere dan ibunya saja di keluarga merela. Rere hanya berharap wajah pertama yang dia lihat saat berkunjung adalah Nilam karena ia belum siap bertemu Galih.
“Assalamualaikum,” salam Rere lesu. Tangannya mengetuk pintu sebanyak tiga kali.
Nilam dan Galih sedang bercanda bersama bayi mereka di ruang tamu. Mendengar tamu datang, Nilam segera memeriksa ke depan dan membukakan pintu.
Nilam menyahut, sambil menyandarkan kepala Pangeran di pundaknya. “Waalaikumsalam... Mbak Rere?” ujar Nilam kaget.
Galih langsung menyusul Nilam begitu nama Rere disebut. Dalam hati, dia bertanya-tanya masalah apalagi yang ingin Rere bawa ke kehidupan mereka. Dia berdiri di depan Nilam dan Pangeran, seperti sedang menamenginya.
“Apa yang membawa kamu ke sini, Re? Kenapa kamu tiba-tiba berkunjung?” tanya Galih defensif.
Rere melirik bayi laki-laki di gendongan Nilam se