Kantor pengacara.
Damian menggenggam tangan Yura erat saat mereka berjalan memasuki kantor pengacara yang luas dan mewah. Raut wajahnya tegang, tapi matanya penuh ketegasan. Pengacara wanita yang berdiri di depan mereka, dengan jas hitam rapi dan rambut terikat ke belakang, memberikan aura profesional yang kuat.
"Selamat datang, saya Lila, akan membantu Anda berdua dengan proses perceraian ini," ucap Lila dengan suara yang tegas namun lembut.
Damian mengangguk, "Terima kasih, Bu. Saya memilih Anda karena saya percaya Anda akan menghormati privasi dan situasi kami," katanya, sambil tidak lepas memandang Yura, menunjukkan sikap protektif yang selalu ia tunjukkan.
Yura menundukkan kepala, perasaannya bercampur antara lega dan sedih. "Damian memang selalu seperti ini, mendominasi, tapi juga sangat perhatian," batinnya. Namun di sudut hatinya, dia merasa terkurung oleh cinta yang terlalu posesif dari Damian. Ia berusaha untuk tetap tegar, menguatkan hati untuk menyatakan perasaannya yang s