Dikhianati Suami, dimanja CEO Tampan

Dikhianati Suami, dimanja CEO Tampan

last updateLast Updated : 2025-05-31
By:  ZuniaZunyUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
75Chapters
865views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

"Jika Dony bisa bersenang-senang dengan wanita lain, mengapa aku tidak bisa? Aku juga ingin melakukannya dengan Anda, membalas pengkhianatan Dony." "Cari saja lelaki lain!" Damian menepis kasar tangan Yura, membuat tubuhnya oleng. "Ish, kamu kasar sekali." Yura terpaksa menikah dengan Dony karena desakan dari ibu angkatnya, Serly. Serly bahkan mengancam akan membahayakan nyawa ayah Yura jika ia tidak segera melepas kesuciannya. Karena Yura sadar bahwa Dony tidak mencintainya, ia memutuskan untuk mencari bantuan Damian, kakak Dony. Karena takut kehilangan, Damian berusaha menjerat Yura untuk menjadi sekretaris pribadinya. Namun, semua itu tidaklah mudah. Keputusan ini membawa Yura pada konsekuensi berat, di mana ia harus menghadapi sikap dingin dan penuh amarah dari Damian yang merasa dipermainkan. Selain itu, Yura juga harus menghadapi Dony yang tak cinta dan berselingkuh di depannya. Yura terus berjuang menghadapi berbagai rintangan yang datang meski semua itu sangatlah sulit.

View More

Chapter 1

01. Memberikan mahkota berharga

"Setelah selesai acara pernikahan, segera rayu Tuan Dony untuk melakukan kewajibannya. Jika kamu tak mau melakukannya, Ayahmu yang sedang koma itu ...."

"Jangan! Tolong jangan hentikan pengobatan Ayah. Aku akan melakukan apapun yang kamu suruh," ucap Yura terbata.

"Anak pintar!" puji Madam Serly dengan seringainya.

Kini, Yura terperangkap dalam kehidupan menyedihkan. Dia harus melaksanakan perintah Madam Serly, jika ingin ayahnya bangun dari koma. Entah motif apa yang dimiliki Serly sehingga membuat Yura sebagai bonekanya.

Pertama, Yura harus menikah dengan Dony Baskoro. Anak kedua Baskoro, keluarga konglomerat di kota Jakarta. Yura yang sebenarnya bernama Yuna Anjela diperkenalkan dengan nama Yura, Yura putriana. Anak ketiga dari keluarga Raharjo, yang tak lain suami Serly.

Kedua, Serly meminta Yura tidur dengan Dony setelah malam pernikahan sebagai bukti diterima oleh keluarga Baskoro. Apakah mungkin?

Pernikahan ini hanyalah sebagai jembatan pemersatu dari kedua belah pihak dalam hal bisnis yang saling menguntungkan.

'Bagaimana ini?' gumam Yura dalam hati, merasa bimbang dan tidak tahu harus berbuat apa. 'Aku harus melakukannya demi Ayah, tapi aku tahu Dony tidak akan mau tidur denganku. Pernikahan kami hanya berdasarkan perjanjian, bukan karena cinta yang tulus.'

"Benarkah cinta bisa tumbuh setelah pernikahan? Atau apakah ini hanya keputusan gegabah yang harus aku terima?"

Dalam kebimbangan itu, Yura mulai ragu mengenai pernikahannya. Dan pertanyaan besar mulai mengepung hidupnya. Akankah Yura sanggup menjalani kehidupan rumah tangga bersama Dony, hanya berbekal perjanjian dan tanpa adanya cinta? Atau mungkinkah kami bisa menemukan arti cinta sejati dalam menjalani hidup berdua?

Setelah acara pernikahan.

Yura menghela nafas berat, mencoba mengumpulkan sisa-sisa semangat dan kekuatan di dalam diri, kakinya yang lemas terpaksa diseret untuk melangkah pasti, menuju kediaman Dony.

Rumah besar pemberian kakek Luhan sebagai hadiah pernikahan Dony dan Yura itu terlihat sangat sepi tak berpenghuni. Tak ada pembantu ataupun bodyguard karena Dony berencana pindah besok. Malam ini, Yura harus tinggal di sini atas perintah Dony dan dia tak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk melakukan perintah madam Serly.

Langkah Yura membeku sejenak saat matanya tertuju pada sosok pria yang duduk tenang di ruang tamu, memacu degup jantungnya seakan akan meledak, terperangkap antara ketakutan dan kegugupan. Dengan gerakan yang hampir tak terdengar, ia melangkah mendekat. Kegelapan hanya diterangi cahaya rembulan yang menembus jendela, memberikan suasana misterius dalam ruang tersebut.

Dony, dengan punggungnya yang lebar tampak dari belakang, membangkitkan imajinasi liar dalam benak Yura. Bayangan tentang kekuatan yang bisa memeluknya erat, membuat napasnya tercekat, seolah-olah tiap helaan napas menyimpan janji-janji manis dan penuh cinta.

'Tidak Yura, apa yang kamu bayangkan? Kamu sungguh naif. Sekarang lakukan misi dari Madam Serly, maka Ayahmu akan selamat. Nyawa Ayahmu tergantung padamu,' batin Yura menguatkan niatnya.

Yura dengan hati yang berdebar melangkah ke belakang Dony, lalu dengan perlahan ia melepaskan mantel yang membungkusnya. Tersingkaplah gaun spaghetti straps yang dipakai untuk pernikahan mereka tadi, memperlihatkan siluet tubuh yang sempurna. Gaun itu sangat pas di tubuhnya, dengan tali penyangga yang nyaris tak terlihat dan panjang sampai mata kaki. Namun, terdapat belahan yang tinggi pada bagian paha, menambahkan kesan elegan yang tak terbantahkan. Yura tampak mempesona, hampir seperti perwujudan dewi yang tak bisa Dony abaikan.

Tanpa aba-aba, Yura segera mendekatkan diri pada Dony, memberikan pelukan hangat yang penuh kejutan. Memberi ciuman mesra dengan duduk di atasnya. Dony, yang terkejut beberapa detik, akhirnya membalas pelukan Yura dengan penuh kehangatan. Keduanya saling berbagi keintiman dengan tatapan penuh perasaan, membaringkan diri di sofa.

"Apa kamu begitu menginginkannya, Adik ipar?"

'Adik ipar? Ini bukan suara Dony.’

Yura membuka mata dan terkejut menangkap bayangan siluet wajah asing di depannya. Segera dinyalakan lampu dan … Yura terkejut bukan main saat lelaki yang baru saja dicium adalah lelaki yang bukan Dony.

"Anda? Mengapa Anda di kediaman Dony?" tanya Yura tak terima saat melihat Damian, kakak Dony.

"Aku datang untuk membicarakan projects yang diminta Dony."

Yura merasa malu setengah mati, segera menyilangkan tangan di dada untuk menutupi tubuhnya yang memakai dress terbuka. Damian melirik sekilas, mengambil mantelnya di pinggiran sofa, memberikan pada Yura. "Pakai ini!"

"Tidak perlu!" tolak Yura kasar hingga mantel terjatuh.

"Kasar sekali! Padahal baru saja kamu menciumku penuh damba."

Yura melotot tajam, "Maaf, aku mengira Anda adalah Dony, Suamiku."

"Benarkah?"

"Tentu saja."

Damian terkekeh geli, memandang lebih dekat dan mengikis jarak mereka. "Apakah kamu sangat mencintai Dony?"

Yura mengangguk mantap, membuat Damian tertawa lebar.

"Apa kamu pikir Dony juga mencintaimu, Adik ipar?"

"Kami mengenal satu sama lain sejak kecil dan saling mencintai. Jika tidak, mana mungkin kami menikah?"

"Benar juga." Damian kembali mendekatkan diri. "Em, bagaimana jika aku memperlihatkan watak asli Dony padamu?"

Tanpa menunggu persetujuan, Damian menarik tangan Yura dan membawanya menuju suatu tempat. Di sana, Damian dan Yura dapat menyaksikan adegan tak sepatutnya dari Dony bersama seorang wanita. Yura tahu betul siapa wanita tersebut.

"Sindy?"

Meski tidak mencintai Dony, melihat dia bersama wanita lain di malam pernikahan, membuat Yura merasa sakit dan kecewa. Seharusnya Dony bisa menolak pernikahan ini sehingga tak ada yang tersakiti. Mengapa harus menerimanya?

"Kamu sudah melihatnya? Bagaimana perasaanmu, Adik ipar?"

Yura tersenyum, menutupi rasa sakitnya. "Dony hanya bermain-main, tak seharusnya aku mencurigai dirinya."

Melihat tanggapan Yura, Damian tersenyum smirk. 'Bagaimana bisa? Dia sama sekali tidak cemburu.'

"Kamu terlalu bodoh sebagai wanita. Melihat lelaki yang baru saja berstatus suami-mu berselingkuh, kamu masih saja mau bersamanya."

"Aku tak punya pilihan, Tuan Damian."

Yura segera berbalik, berjalan cepat meninggalkan tempat. Malam ini, harapannya untuk bersama Dony telah sirna. Madam Serly bisa saja menghentikan pengobatan ayahnya, kapanpun dia mau.

'Sekarang aku harus bagaimana? Aku tidak mungkin tidur dengan Dony.'

"Kenapa kamu memilih pergi, bukannya melabrak mereka?" tanya Damian dengan nafas memburu. Kentara sekali jika dia habis berlari.

Yura memperhatikan detail seorang lelaki di depannya. Menilai Damian apakah pantas tidur bersamanya? Sorot mata tajam penuh intimidasi, senyum penuh arti dengan rahang tegas, terpancar jelas aura dominan. Tubuhnya yang kekar dan berotot, membayangkan saja sudah membuat Yura bergidik ngeri.

'Tidak tidak, aku tak mungkin memberikan mahkota berhargaku pada lelaki ini.' Yura menggeleng dan kembali berbalik, tak menghiraukan Damian yang bingung atas sikap Yura.

Sesaat kemudian

Yura berubah pikiran, berbalik, mendekatkan diri dan mengalungkan kedua tangan mulusnya pada leher Damian. "Tuan Damian, jika suamiku bisa bersenang-senang dengan wanita lain, mengapa aku tidak bisa? Aku juga ingin melakukannya denganmu, membalas pengkhianatan Dony."

Ya, pada akhirnya, Yura memilih Damian.

"Cari saja lelaki lain."

“Apa? Kamu menolakku?”

Tiba-tiba 

Mmph

Apa yang terjadi?

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
75 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status