Author's POV
"Memangnya Mama sudah bicara dengan Hendriko?" tanya Pak Darmawan.
"Mama belum bicara sama dia. Mama yakin kalau Hendriko pasti mau. Dia juga kenal dengan perempuan itu. Mereka juga berteman baik, Pa."
"Siapa sih, Ma? Miranda?"
"Bukan Miranda, tapi Embun, Pa."
Andrean yang masih berdiri di tempatnya tercekat. Nama yang disebutkan Bu Salwa terdengar jelas di telinganya. Nama perempuan yang sama, yang telah membuatnya kembali jatuh cinta. Harapannya perlahan pupus sebelum mendapatkan jawaban dari Embun. Andrean menunggu mereka selesai bicara. Namun yang terdengar kemudian sang papa menerima telepon dan ada suara langkah kaki yang menjauh. Bu Salwa masuk ke dalam.
Pria itu lantas masuk dan bertemu dengan papanya di ruang keluarga. Ia menunggu papanya selesai bicara di telepon. Karena sedang di tunggu sang putra, Pak Darmawan segera menyudahi percakapannya dengan asisten pribadinya.
Jika bertemu begini, mereka hanya akan bicara tentang bisnis. Pak Darmawan sendiri tidak perna