"Kapan kalian beecerai?"
Sania menatap ngeri ke arah Derren, ini bukan kali pertama putranya meminta ia mengakhiri pernikahan bersama Luis, suami mudanya.
Namun, sekali lagi, Sania tak ingin membuang waktu untuk berdebat dengan sang putra mengenai masalah rumah tangganya. Karena sampai kapan pun Derren tak akan pernah menyukai Luis.
Melihat ibunya kembali fokus pada jalanan, Derren pun hanya mendengkus malas, lalu menyandarkan punggungnya pada jok.
"Dia berbohong!" ucap Derren singkat, yang membuat Sania kembali menoleh bingung.
"Berbohong mengenai apa? Dan kenapa kamu selalu menjelekan suami baru mama?" heran Sania dengan dahi yang sedikit berkerut.
Derren mengangkat kedua bahunya acuh tak acuh, lalu tersenyum miring, membayangkan apa yang terjadi di rumah sakit tadi.
"Sepertinya dia sedang mengejar office girl itu."
Deg!
Saat itulah jantung Sania berdegup kencang, bahkan tangannya mulai gemetar dingin.
Kepalanya menggeleng tak percaya, "Luis sangat setia. Dan kamu jangan me