Dalam kegelapan, dalam posisi telungkup, pria itu memompa lubang kenikmatan Farah. Rasanya seperti dimasuki badai. Benda hangat, besar, dan keras itu tidak hanya sekadar di dalam, namun menghantam masuk dengan tenaga yang nyaris brutal, menarik keluar hanya untuk mengumpulkan momentum dan menghantam lagi. Tubuh Farah gemetar hebat di bawahnya, bukan hanya dari ketakutan, tetapi juga dari gelombang kejutan listrik, sebuah kenikmatan yang begitu asing dan terlalu intens untuk dicerna oleh otaknya yang panik.
Napasnya terenggap, tersangkut di antara bibirnya yang sedikit terbuka. Kegelapan melingkupi segalanya, menyembunyikan identitas penyusup ini, namun sensasi fisiknya begitu nyata, begitu besar. Dia bisa merasakan perut bawahnya ditekan ke ranjang, tubuhnya melengkung ke atas seiring dengan setiap dorongan yang dalam. P