Berlari Rana dari area parkiran depan kantor polisi, memasuki area utama dan menyapa petugas yang sudah berdiri siaga, mengingat Rana memang membuka pintu secara mendadak, "mau bertemu tahanan pria dan wanita yang ditangkap karena kasus perzinahan pagi tadi," ucap Rana pada petugas yang mengangguk paham.
"Mari," kata petugas itu lalu melangkah lebih dulu bersama Rana masuk ke area tunggu untuk proses laporan, "silakan," lanjutnya mengulurkan tangan sesaat lalu beranjak pergi, meninggalkan Rana yang masih berdiri di ambang kesunyian diri melihat tajam ke dua insan yang duduk tanpa rasa bersalah, bahkan sesekali terlihat tawa dan obrolan ringan mereka.
"Oi!" seru Rana membuat semua orang yang ada di ruangan itu menoleh ke arahnya.
Dalam benak Rana, peduli setan bila harus jadi pusat perhatian, sebab kondisi Kakaknya kini sudah berada di ambang taruhan antara hidup dan mati. Berjalan tegas dan cepat Rana mendekati dua insan yang juga hanya menoleh diam melihatnya, "kau tahu kesalahanmu?"