“Si-siapa kalian?”
“Aku, Jonathan ... Jonathan Alexander.”
“saya tidak kenal, tolong jangan menggangguku!”
Haidar merasakan jantungnya berdegup kencang. Tangannya gemetar saat pria yang mengaku bernama Jonathan Alexander menarik kerah bajunya dengan kasar.
“Apa kau tidak ingat, hah?!” bentak Jonathan. “Lima tahun lalu, kau menculik seorang bocah kecil bernama Jasmine! Di mana dia sekarang?! Di mana adikku?!”
Haidar menelan ludah. Tubuhnya terasa menggigil. Dia tidak tahu jika keluarga dari gadis itu, mencarinya. Dan kini berdiri di hadapannya.
“Saya tidak tahu apa yang Anda bicarakan,” ucap Haidar dengan suara bergetar. Dia berpura-pura tidak tahu.
Jonathan semakin kesal. Tangannya yang besar mencengkeram kerah Haidar lebih erat, lalu menariknya hingga kaki Haidar hampir terangkat dari tanah.
“Jangan pura-pura bodoh, Haidar!” suara Jonathan rendah dan mengancam. “Atau aku akan membunuhmu, mencincang dagingmu dan melemparnya ke kandang buaya sekarang juga!”
Haidar merasa tubuhnya sema