Langkah kaki David terdengar cepat menyusuri lorong-lorong mewah di mansion itu. Napasnya sedikit memburu, dan wajahnya tampak tegang. Sejak meninggalkan rumah kecil tempat Maxy tinggal bersama Belinda, pikirannya tidak pernah tenang. Dia hanya fokus pada satu hal—mencari Michael.
Setelah mengetuk dan membuka beberapa pintu, akhirnya dia mendapati Michael di kamarnya sendiri, sedang berdiri di depan cermin. Pria itu baru saja selesai mandi, rambutnya masih basah, dan ia sedang mengenakan kaos santai warna hitam yang pas di tubuhnya.
“Mike!” seru David, suaranya terdengar mendesak.
Michael menoleh cepat. “David? Ada apa?”
“Maaf aku lancang masuk, tapi ini penting. Sangat penting.”
Michael menarik napas dan menatap sahabatnya itu dengan bingung. “Ada apa?”
“Ini tentang Maxy.”
Michael menghentikan gerakannya. Tangannya yang hendak menyisir rambutnya membeku. Keningnya langsung mengernyit.
“Ada apa dengan Maxy?” tanyanya pelan tapi tegas.
David maju beberapa langkah. “Aku sudah curiga sej