Langit cerah membentang luas, membiaskan warna biru yang hampir menyatu dengan lautan. Kapal pesiar mulai bergerak meninggalkan dermaga, membawa para tamu VIP menuju Pulau Hidden Gem.
Sahira berdiri di dek atas kapal, tangannya berpegangan pada pagar besi, memandang ombak yang berkilauan diterpa cahaya matahari. Angin laut berhembus lembut, menggoyangkan rambutnya yang terurai.
“Ini ... indah sekali.”
Dia tak pernah menyangka bisa menaiki kapal mewah seperti ini. Kapal pesiar ini lebih dari sekadar alat transportasi, ini seperti dunia kecil yang mengapung di atas air. Kolam renang biru jernih, restoran dengan dekorasi elegan, dan bahkan pusat perbelanjaan kecil di dalamnya membuatnya serasa berada di hotel bintang lima.
“Setidaknya, di sini aku bisa menikmati sedikit kebebasan.”
Tanpa Michael ataupun Karin yang mengawasi setiap gerak-geriknya, Sahira merasa bisa bernapas lega.
Dia memejamkan mata sejenak, membiarkan angin laut membelai wajahnya. Mungkin, ini bukan ide yang buruk. Seti