Suasana di dalam mansion sore itu begitu tenang dan hangat. Di ruang tengah yang luas, Maxy dan Sierra tertawa kecil sambil bermain mobil remot serta beberapa permainan lainnya yang tertata rapi di karpet bulu tebal warna krem.
Tiba-tiba, saat Maxy berlari kecil mengejar bola mainan yang terpental, sikunya tanpa sengaja menyenggol meja kecil di sudut ruangan. Sebuah vas bunga kaca yang indah dan mahal tergoyang, dan dalam sekejap ...
PRANG!
Vas itu jatuh ke lantai, hancur berkeping-keping.
Sierra langsung menoleh, wajahnya berubah panik. “Vas Mommy!” serunya lirih.
Maxy membeku. Matanya membulat, napasnya tercekat. Jantungnya berdetak kencang.
Dia menunduk, tangannya gemetar. “A-aku ... aku tidak sengaja, Bibi. Maaf, tolong jangan pukul aku.”
Nada suaranya penuh ketakutan, nyaris seperti seseorang yang sudah sering mengalami kekerasan hanya karena kesalahan kecil.
Sahira yang sedang berdiri tak jauh dari mereka segera melangkah cepat. Dia sempat berhenti sesaat, melihat pecahan vas m