Keterkejutan nampak jelas di wajah Feli. Ia memejamkan mata sejenak, berusaha mencerna apa maksud dari ucapan Archer barusan. Lalu mengenduskan hidung di dekat tubuh pria itu.
Hanya untuk memastikan apakah telinganya yang bermasalah atau justru Archer tengah mabuk sekarang.
Akan tetapi Feli tidak mencium aroma alkohol sama sekali di tubuh pria yang amat egois itu.
“Apa yang kamu lakukan?” tanya Archer dengan kening berkerut.
“Aku pikir kamu sedang mabuk, tapi ternyata nggak.” Feli menarik wajahnya dari dekat Archer, lalu mundur dua langkah untuk memberi jarak.
“Kamu kira aku bercanda mengatakannya?”
“Ya, karena seorang Archer nggak mungkin mengeluarkan statement seperti itu, bukan?” Satu sudut bibir Feli terangkat samar. Ia pikir pria itu akan marah setelah mendengar ucapannya, seperti yang sudah-sudah. Namun kali ini berbeda. Archer tampak biasa-biasa saja, membuat Feli curiga kalau Archer punya kepribadian ganda.
“Tadi pagi kamu bilang, aku tidak boleh menemuimu sebelum membuat pili