Reza mengendarai mobil sembari berbicara dengan datar, “Pak Teddy ingin kamu jadi pemeran utama dalam sinetronnya? Aku sudah bantu kamu untuk menolak tawarannya.”
Ujung mata Sonia sedikit berkedut. Dia spontan bertanya, “Gimana kamu bisa tahu?”
Reza tersenyum tipis. “Sekarang aku adalah sponsor terbesar dalam sinetronnya. Tentu saja aku tahu.”
Ketika mengungkit nama “sponsor”, Sonia kepikiran dengan candaan mereka dulu. Dia menggigit bibirnya dan tidak berbicara lagi.
“Aku tahu kamu tidak suka menampakkan diri, apalagi dikelilingi oleh kamera. Jadi, aku menolak tawaran itu tanpa meminta persetujuanmu. Kamu tidak akan menyalahkanku, ‘kan?” Reza bertanya pada Sonia.
“Nggak, kok!” Sonia menunduk. Dia memang telah menolaknya. Kali ini pihak sponsor juga sudah bersuara, sepertinya Teddy akan mengurungkan niatnya.
“Bagaimana kamu berterima kasih kepadaku?” tanya si lelaki.
Sonia memalingkan kepalanya dengan kaget. Kelima indra Reza kelihatan sangat menawan di bawah pancaran sinar matahari. E