Reza mengemut bibirnya dan hanya tersenyum saja. Bagaimana menurutnya?
Diana berkata, “Pokoknya aku suka sama Sonia.”
Reza mengenakan jas berwarna abu-abu. Salah satu tangannya dimasukkan ke dalam saku celana. Dia pun berkata, “Apa kamu seharusnya menanyakan pendapat Sonia?”
“Tentu saja, aku sudah mengatur mereka untuk ketemuan di ruang baca. Sudah hampir satu jam, sepertinya rencanaku berhasil.”
Raut wajah Reza semakin masam lagi. Dia melirik sekilas hiasan kue di atas meja. “Apa ini mau ditaruh di atas kue?”
“Iya, kenapa aku jadi lupa. Aku antar sekarang!” Diana mengambil hiasan, lalu berjalan pergi.
Setelah Diana pergi, Reza melirik ke lantai dua, dia pun kembali naik ke atas.
Sesampainya di depan ruang baca, Reza tidak mengetuk pintu dan langsung masuk ke dalam. Raut wajahnya terlihat sangat sinis sekarang.
Fernando merasa kalimat yang dibacanya ini sangat mendalam. Dia pun berdiri untuk memperlihatkannya kepada Sonia.
Pintu ruang baca tidak bersuara. Jadi mereka berdua tidak meny