Setelah menemui beberapa koleganya yang datang memenuhi undangan Galih Danutirta, Rangga berpamitan untuk melihat kondisi Maura bersama Yuki. Sejak Maura menghilang di balik pintu lift tadi, hatinya menjadi risau. Ia masuk ke lift yang sama seperti yang Maura naiki tadi.
“Panda, ini apa?” Yuki berdiri sambil menunjukkan sebuah kartu.
“Kamu dapat dari mana kartu ini?”
“Aku baru saja memungutnya di lantai.” Yuki menunjuk pojok lift tempat ia memungut keycard.
Hati Rangga makin was-was saat melihat bahwa kartu yang Yuki berikan padanya adalah kunci kamar yang tadi ia berikan pada Maura. Kecurigaannya benar, kamar itu kosong. Tidak ada Maura di dalam, bahkan mungkin Maura belum sempat masuk ke dalam kamar itu.
Rangga meminta Yuki untuk menunggu di dalam kamar, sedang ia setengah berlari menuju kantor pusat keamanan. Tak butuh waktu lama, Rangga berhasil menemukan kamar yang digunakan untuk menyembunyikan ist