Shankara mengembuskan napas panjang sambil menatap layar ponselnya dengan galau. Perasaan pria itu begitu kalut. Masalahnya, sudah tiga hari ini ia mencoba menghubungi adiknya, namun selalu berakhir di kotak suara. Begitu juga dengan pesan yang ia kirim. Hanya centang satu yang keluar. Jadi, bagaimana mungkin Shankara tidak khawatir?
Padahal biasanya adiknya itu selalu menjawab. Jika tidak mengangkat panggilan, ia akan membalas dengan pesan singkat atau stiker random, yang memberitahu bahwa setidaknya ia baik-baik saja. Namun, tidak kali ini. Hanya hening. Dan keheningan itu membuat Shankara nyaris gila.
Dan Shankara bukanlah tipe orang yang hanya diam jika dihadapkan pada keadaan seperti ini. Andara adalah satu-satunya keluarganya yang tersisa. Shankara bukan hanya kakak bagi Andara, melainkan juga rumah untuk pulang.
"Gimana, Ka? Masih nggak bisa dihubungi?" tanya Calista yang sejak tadi memerhatikan suaminya itu.
"Voice mail. Chat juga centang satu," jawab Shankara resah.
Calista