Hari ini Matheo berdandan dengan cukup rapi. Kaus putih polos dibalut dengan kemeja sebagai luarnya serta celana jeans yang menjadi andalan kaum muda sampai yang sudah berumur. Ditambah rambut yang diberi pomade. Matheo sedikit mengacak rambutnya agar menunjang penampilannya semakin bertambah keren.
Tak lupa juga Matheo mengambil jam untuk menghiasi pergelangan tangannya. Selesai berdandan diri, Matheo langsung keluar kamar sambil sedikit bersiul.
“Kak.”
Matheo menoleh ketika mendengar suara Clarisa dari belakangnya. Kedua alisnya pun menyatu sebagai bentuk pertanyaan.
“Mau ke mana?” tanya Clarisa yang kini sudah berada di depan Matheo.
“Kemayoran.”
“Mau apa?”
“Jalan-jalan.”
“Oh, jangan lupa beliin cilok, ya.”
“Astaga Sasha,” geram Matheo. “Kamu manggil kakak cuma buat minta belikan cilok doa