"Aku hanya mencintai Eliza pa, Aku ingin memulai semuanya dari awal dengan Eliza. Aku tidak keberatan jika harus menceraikan Mirna." Kata menceraikan Mirna, begitu mudahnya terucap dari mulut Sandy.
Setelah anaknya dengan Mirna lahir dan mengetahui bahwa istri pertamanya itu infeksi virus yang akan membuat anak-anaknya terlahir cacat, Sandy tidak akan mempertahankan Mirna. Dia ingin tetap mempertahankan Eliza. Setelah 8 bulan Ibnu meninggal dunia, barulah ia merasa sakit kehilangan anaknya yang sempurna dan tampan.
"Dulu kau kejar-kejar Mirna, bahkan menelantarkan anak beserta istrimu. Karena ulahmu cucuku jadi korban. Apa kau tidak tahu aku sampai stroke ketika mendengar cucuku meninggal karena dilarikan ke rumah sakit dengan berjalan kaki oleh ibunya. Sekarang dengan entengnya kau bilang cinta Eliza dan menginginkan Eliza kembali?" Tanpa terasa Air mata Marwan menetes. Ternyata mau seperti apapun, Sandy tidak akan pernah berubah. Meskipun sudah mendapatkan cobaa yang seperti ini he