Share

Bab 203

Penulis: Liazta
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-03 19:53:37

Mawar kewalahan ketika Noah menangis dengan keras. Ia berencana membawa Noah keluar dari ballroom hotel setelah berpamitan dengan Marwan.

Namun kedatangan pria yang membuat heboh ruangan, membuat ia terkejut dan membatalkan niatnya. Pria itu datang dengan berjalan terseok-seok. Wajah lebam dan bibirnya berdarah. Melihat kondisi pria itu, Mawar tahu bahwa dia korban dari tindakan kekerasan.

"Papa." Sandy memanggil Marwan dan naik ke atas pelaminan.

Mawar dan Hermawan yang masih berdiri di dekat Marwan baru menyadari bahwa pria yang babak belur itu ternyata Sandy.

"Kamu kenapa?" Marwan terkejut ketika melihat putra bungsunya datang dalam keadaan babak-belur seperti ini.

"Eliza ada di sini pa?" Tanya Sandy. Matanya memandang kearah tamu yang hadir dan berharap bisa melihat Eliza. Setelah Eliza menghajarnya hingga babak belur, ia yakin bahwa Eliza kembali ballroom tempat acara resepsi.

Eliza hanya emosi, karena itu mereka harus berbicara lagi disaat emosi Eliza meredah. Ia yakin bahw
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (9)
goodnovel comment avatar
Romauli Sirait
mantap jawaban bapaknya Shandy
goodnovel comment avatar
Astri
tadi saya sdh berlangganan untuk 1 minggu, kenapa episode selanjutnya tidak bisa di buka lagi, dan suruh membayar lagi ….mohon petunjuk
goodnovel comment avatar
Syofa Haryani
mantap benar ceritanya seruuu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 204

    "Aku hanya mencintai Eliza pa, Aku ingin memulai semuanya dari awal dengan Eliza. Aku tidak keberatan jika harus menceraikan Mirna." Kata menceraikan Mirna, begitu mudahnya terucap dari mulut Sandy. Setelah anaknya dengan Mirna lahir dan mengetahui bahwa istri pertamanya itu infeksi virus yang akan membuat anak-anaknya terlahir cacat, Sandy tidak akan mempertahankan Mirna. Dia ingin tetap mempertahankan Eliza. Setelah 8 bulan Ibnu meninggal dunia, barulah ia merasa sakit kehilangan anaknya yang sempurna dan tampan."Dulu kau kejar-kejar Mirna, bahkan menelantarkan anak beserta istrimu. Karena ulahmu cucuku jadi korban. Apa kau tidak tahu aku sampai stroke ketika mendengar cucuku meninggal karena dilarikan ke rumah sakit dengan berjalan kaki oleh ibunya. Sekarang dengan entengnya kau bilang cinta Eliza dan menginginkan Eliza kembali?" Tanpa terasa Air mata Marwan menetes. Ternyata mau seperti apapun, Sandy tidak akan pernah berubah. Meskipun sudah mendapatkan cobaa yang seperti ini he

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 205

    Situasi pergi dan pulang sangat berbeda. Saat pergi, yang terdengar suara Noah tertawa dan Eliza yang terus saja berkicau. Namun saat pulang yang terdengar suara tangis Noah dan suara Eliza yang sibuk menenangkan dan membujuk. Bahkan suara musik audio kalah jauh dari suara Noah yang ngebass dan serak-serak basah. Agar tidak bertambah pusing, Nathan mematikan Audio dan fokus mendengar Noah yang sedang konser."Iya tunggu nak, rumah kita sudah dekat. Jadi anak bayi gak boleh emosi, kita harus sabar agar tensi darah gak tinggi," Eliza terus saja membujuk bayi Noah. Namun tetap saja Bayi Noah tidak berhenti merengek. Mungkin karena sedang haus dan juga mengantuk. Namun Eliza tidak memberikan bayi itu susu secepatnya. Nathan duduk di kursi kemudi. Sekali-sekali melirik ke arah Eliza dan Noah. "Tunggu ya nak, bentar lagi kita sampai rumah," bujuk Eliza agar bayi tampan itu berhenti menangis. Sepertinya bayi Noah sudah tidak bisa diajak kompromi."Anak mommy sudah haus sekali ya?" Eliza

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-04
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 206

    Eliza memandang Nathan yang justru memasukkan kepala mobilnya ke sebuah hotel. Bukankah mereka akan pulang lalu mengapa singgah ke sini? "Kenapa ke sini?" Tanya Eliza dengan tatapan menyelidik. "Biar kamu tidak nuduh Mas mesum, jadi mas akan ambil kamar biar kamu bisa kasih nenen si Noha," kata Nathan dengan wajah kesalnya. Padahal hanya mengulangi perkataan Noha, sudah dapat tamparan 2 kali dari Eliza. Eliza diam memandang Nathan. Dia akhirnya mengerti mengapa Nathan justru mengarahkan mobil ke dalam hotel. "Masuk ke dalam hotel juga nggak baik Mas, bayangin aja apa kata orang?" Eliza teringat akan image wanita yang keluar masuk hotel. Sudah pasti akan mendapatkan penilaian negatif. "Mas tidak pernah memikirkan apa kata orang? Yang penting kamu bisa menyusui Noha dengan tenang. Tanpa harus cemas dengan keberadaan Mas," jelas Nathan."Terus kalau Liza di kamar, Mas di mana?" Wajah Eliza tampak panik ketika membayangkan berada di satu kamar yang sama dengan Nathan. Bayangan ketik

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-04
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 207

    Nathan duduk di sofa sambil mengecek pekerjaan lewat ponselnya. Pria itu memandang ke arah pintu kamar, namun pintu kamar itu tak kunjung juga terbuka. "Berapa lama sih kalau nyusui Noah?" Nathan memandang jam di pergelangan tangannya. Sudah 2 jam Eliza berada di dalam kamar dan sampai detik ini belum ada tanda-tanda bahwa pintu kamar akan terbuka.Nathan kembali dengan ponselnya. Semakin lama melihat layar ponsel, mata pun semakin mengantuk. Pada akhirnya pria itu tertidur.Belum lama tertidur Nathan sudah terbangun karena ada yang mengganggunya. Sepasang tangan kecil sedang memukul-mukul pipinya. Dan yang lebih membuat Nathan terkejut ketika air liur bayi kecil itu sudah membasahi mulutnya."Apa yang kamu lakukan nak?" Nathan mencoba menghindar dari mulut kecil yang seakan ingin memakan habis bibirnya. "Lapar Daddy, mau makan." Eliza yang menyahut pertanyaan dari Nathan "Apa, Noah pikir mulut Daddy ini kue?" tanya Nathan dengan gemas. Bayi yang ada di atas dadanya itu memandangn

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-05
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 208

    Setelah bertemunya dengan Eliza, Sandy selalu terbayang wajah istri pertamanya itu. Wajah Eliza yang sekarang, jauh berbeda dengan yang dulu ketika menjadi istrinya. Eliza yang sekarang memiliki bentuk tubuh yang indah, tidak kerempeng seperti terakhir bersamanya. Kulit wajah serta kulit tubuh terawat dengan sangat baik. Belum lagi pakaian serta perhiasan yang melekat ditubuhnya. Melihat perubahan Eliza, Sandy semakin mencintainya. Jika nanti Eliza kembali dengannya, ia berjanji akan membahagiakan istri pertamanya itu. Tidak akan membiarkan orang-orang memperlakukan Eliza dengan buruk. Akhirnya ia menyadari tugas seorang suami. Suami berkewajiban melindungi istrinya. Maka ia akan melakukan hal itu. Sedangkan Mirna, pasti tidak bisa menolak keputusannya untuk mempertahankan Eliza. Jika Mirna menentang, akan diceraikannya. Tuk... Tuk... Tuk..."Permisi." Suara ketukan dari pintu membuyarkan lamunan Sandy. "Mirna, kamu pesan barang?" Sandy berteriak agar Mirna yang sedang di dalam

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-05
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 209

    "Serakah sekali kamu, punya uang banyak seperti ini tidak mau memberikan sama aku, mamamu. Apa kamu lupa kalau papamu sudah mati. Dan sekarang kamu yang harus menanggung biaya adikmu. Karena membiayai kuliahmu yang sangat mahal, papamu berhutang banyak." Wanita itu berkata sambil membesarkan matanya. Tampak jelas bahwa dia sangat membenci Putri sulungnya tersebut."Mah, aku mohon jangan diambil semua. Mama sudah mengusir aku dari rumah, dan mengambil semua gaji aku. Sekarang aku tidak punya tempat tinggal. Aku butuh uang itu untuk membayar uang kos-kosan. " Gadis itu menangis memandang sang Mama. Yang diinginkannya hanyalah belas kasihan dari wanita paruh baya tersebut. Walau bagaimanapun ia terlahir dari rahim wanita itu. Tidak mungkin hati perempuan itu mati dan tidak memiliki perasaan rasa kasihan sedikitpun."Apa, dasar kau anak durhaka. Sama orang tua pun itung-itungan. Kau itu anak pembawa sial. Karena kau aku hampir mati karena melahirkan adikmu. Dan adikmu harus lahir secara

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-05
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 210

    Eliza memandang kantor pengadilan agama, tempat dimana hakim akan memberikan keputusan cerai untuknya. Yang selalu dibayangkan, suatu kebahagiaan. Di mana dia hidup bahagia bersama anak-anak beserta Sandy, pria yang begitu sangat dicintainya. Namun yang terjadi justru sebaliknya. Tidak pernah terlintas dipikirannya untuk datang ke tempat ini dan duduk mendengar keputusan hakim. Tapi ya sudahlah, yang terpenting kedepannya. Eliza ingin akan berusaha menciptakan kebahagiaan untuk dirinya sendiri. Ya, sekarang ia benar-benar sendiri. Putra kesayangannya sudah tiada. Kedua orang sudah meninggal dan dia pun akan mengakhiri pernikahannya bersama dengan Sandy. Namun bayangan wajah yang begitu sangat menggemaskan. Seorang bayi kecil yang mampu mengobati luka-luka di hatinya. Bayi mungil yang selalu tersenyum ketika terbangun di pagi hari. Seorang pemuda tampan berukuran mini yang selalu meminta perhatian dan kasih sayang darinya. "Aku lupa, sekarang aku memiliki keluarga. Aku punya Noha

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-06
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 211

    Sekujur tubuhnya lemas, jantung berdebar cepat dan kaki gemetar. Meskipun seperti itu, ia sudah datang sejak 1 jam yang lalu. Berharap bisa berjumpa dengan Eliza dan berbicara terlebih dahulu. Eliza hanya sedang marah, keputusan yang diambil dalam keadaan marah, sudah pasti akan menjadi penyesalan di akhir. Ia berniat untuk menyadarkan Eliza, agar tidak menyesal di kemudian hari.Sandy datang ke persidangan ini hanya berdua dengan Marwan. Ia juga didampingi pengacara yang sudah disiapkan Marwan. Sedangkan Mirna yang baru selesai melahirkan, tidak bisa mendampinginya.Menurut Sandy, Mirna lebih baik tidak ikut, karena takut kehadiran istri keduanya itu semakin membuat Eliza menjauh. Sandy selalu saja memandang ke kiri dan juga ke kanan. Dia berusaha mencari keberadaan Eliza. Sudah 2 jam menunggu namun Eliza tidak kunjung datang. Sedangkan persidangan akan dimulai sekitar 5 menit lagi. "Ayo masuk, sidang akan dimulai." Marwan menepuk pundak putranya. Ada rasa iba ketika melihat waja

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-06

Bab terbaru

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 414

    "Dia tidak marah sedikitpun meskipun aku sengaja menghindarinya. Melihat aku datang, dia langsung menunjukkan wajah bahagia. Dia meminta makan udang panggang besar di restoran favoritnya. Aku menurutnya. Aku menyuapi dia makan. Kami bercerita, tertawa, bercanda. Dia juga memberikan nasehat yang banyak untuk ku. Aku sangat pelupa, karena itu aku merekam semua perkataannya. Aku sudah berkata bahwa dia sudah sehat. Bahkan udang yang aku berikan dimakan hingga habis."Pria itu menangis hingga tubuhnya bergetar hebat. Momen terakhir bersama dengan istrinya tidak akan pernah ia lupakan."Kau harus kuat demi anak-anak mu." Nathan tidak sanggup menahan air matanya. Dengan cepat ia menghapus air mata yang sudah lebih dulu mengalir.Apa yang dikatakan Albert, terdengar jelas di telinga Eliza. Ia bahkan ikut menangis mendengar pria itu menceritakan seperti apa sosok istrinya.Eliza memandang kedalam peti mati. Dilihatnya sosok wanita cantik yang sudah di makeup dan memakai rambut palsu panjang

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 413

    Eliza masih terdiam. Tatapan matanya masih tertuju ke arah Sherly. Sudah tahu istri Albert baru saja meninggal dunia, dengan bodohnya wanita itu menunjukkan didepan umum, bahwa dia selingkuhan Albert. Bukankah ini sungguh lucu?Eliza ingin tertawa ngakak melihat kebodohan Sherly. Bisa dibayangkan seperti apa malunya diperlakukan seperti ini depan umum. Namun ia juga kasihan melihat ekspresi wajah wanita saat ini. Walau bagaimanapun Sherly ibu kandung Noah. "Sweet heart." Nathan memanggil suaminya istrinya yang masih terus memandang Sherly. Nathan kemudian menarik tangan istrinya agar tidak hanya diam di sana. Eliza menoleh ke arah Nathan sambil mengikuti langkah kaki suaminya. "Kasihan ya." "Gak ada malunya," kata Nathan tanpa ekspresi. Kelakuan Sherly yang tidak tahu malu membuat ia merasa jijik. Nathan tidak mengira bahwa wanita yang dulunya angkuh, sombong, bermartabat dan terhormat, sekarang tak ubahnya seperti wanita murahan. Ketika menceraikan wanita itu, ia sudah memberik

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 412

    Sherly sampai di kediaman Albert. Berhubung hari ini kematian nyonya rumah. Orang-orang bebas ngelayat di masion Albert. Para bodyguard yang berjaga hanya memeriksa setiap orang yang akan masuk kedalam rumah. Mereka hanya memastikan bahwa bahwa pelayat tidak ada yang membawa benda tajam ataupun senjata api. Hal ini yang membuat Sherly bisa masuk dengan mudah. Rasa percaya diri yang terlalu tinggi membuat wanita itu langsung berlari mengejar Albert. Tanpa rasa malu ia langsung memeluk pria itu dari belakang."Sayang, maaf aku baru datang." Sherly berkata sambil menahan suara Isak tangisnya.Sebagai artis profesional, menangis bukanlah hal yang sulit baginya. Bahkan Apa yang dilakukannya tampak begitu sangat natural. Tatapan mata anak-anak Albert langsung mengarah ke arah wanita yang dengan berani memeluk Daddy mereka. Wajah Albert merah padam begitu juga dengan matanya. Mata yang sejak tadi terus meneteskan air, kini seperti mata setan yang berwarna merah pekat. "Apa yang kau lakuk

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 411

    Suara tertawa seorang wanita menggemah di dalam kamar. Wajah wanita itu tampak sangat bahagia. Bukan hanya sekedar tertawa saja, wanita itu sampai guling-guling di atas tempat tidur dan kemudian lompat-lompat kegirangan. Berita yang didengarnya sungguh sangat membuat ia bahagia."Hahaha, akhirnya aku bisa menjadi Nyonya Albert. Kuasai harta kemudian bunuh!" Seburuk apa Albert memperlakukannya selama ini, kembali terbayang di pelupuk matanya. Wanita itu sangat marah hingga wajahnya merah padam. Harga diri yang dulu sangat tinggi, sudah diinjak-injak oleh Albert. Hal ini yang membuat Sherly sangat marah dan benci. Bahkan pria itu sudah memasung kaki dan tangannya hingga tidak bisa pergi.Kematian Anna, merupakan keberuntungan untuknya. Padahal ia sudah pasrah di jadikan gundik selama oleh Albert. Gundik atau lebih sering di kenal dengan istilah istri siri, istri simpanan atau selir. Ternyata posisi ini lebih bermartabat dari pada posisinya. Karena, pada kenyataannya pria itu hanya menj

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 410

    "Dokter tolong selamatkan istriku. Dokter tolong selamatkan istriku." Albert berteriak sambil menekan tombol yang ada di samping tempat tidur istrinya. Namun pria itu tampaknya tidak puas dia kemudian berlari keluar dari kamar dan berteriak memanggil dokter. Dari arah sebelah kiri beberapa orang dokter langsung berlari menuju ke ruang ICU tempat Anna dirawat "Ada apa?" tanda dokter tersebut."Dokter, Kenapa mulut istriku mengeluarkan darah yang sangat banyak." Albert berkata dengan kaki dan tangan gemetar.Dokter itu langsung masuk ke dalam ruang perawatan dilihatnya darah yang terus saja keluar dari mulut pasiennya. Albert tidak ingin lagi menunggu di luar dia juga ikut masuk ke dalam. Air mata yang tadi sudah sempat berhenti. Kini kembali menetes. Dokter itu memberikan suntik, hingga darah berhenti keluar dari mulut Anna. "Honny, kamu baik-baik saja?" Albert bertanya sambil memegang tangan istrinya. Wanita itu sudah tidak menjawab. Ia hanya diam ketika dokter kembali memasang

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 409

    "Ya aku tahu, aku bisa mengatasinya. Kamu tenang saja. Tapi bagaimana caranya kamu bisa tahu tentang dia?""Tubuhku yang sakit, tapi otakku masih tetap berjalan dan juga bekerja. Apa kamu tahu aku ini istri dari Albert Aliando. Aku memiliki uang yang banyak. Tidak sulit bagiku Untuk mencari informasi. Termasuk wanita yang dekat denganmu." Anna menjawab pertanyaan suaminya dengan sangat jujur. "Ternyata kamu masih terus saja mencemaskanku." Bukannya marah, Albert justru senang ketika mengetahui Anna masih sangat peduli terhadapnya. "Aku sangat mencinta mu, kamu adalah cinta terakhirku. Aku ingin yang terbaik untukmu." Anna berkata dengan tulus. "Terimakasih honey," kata Albert."Perusahaan yang saat ini kamu pimpin, merupakan hasil kerja keras kita berdua. Kita mendirikannya dari mulai bisnis kecil hingga sampai memiliki perusahaan yang besar. Hanya saja setelah kita memiliki anak, kamu memintaku untuk fokus menjaga anak-anak. Sehingga aku tidak aktif lagi di perusahaan." Wanita i

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 408

    Albert merasa sangat senang ketika melihat wajah Anna hari ini. Wajah istrinya tidak pucat seperti biasanya. Bahkan wanita itu bernapas tanpa mengunakan alat pernapasan."Honey, bisakah kamu ambilkan rambut palsuku di sana?" Wanita itu tersenyum sambil menunjuk ke arah nakas. "Tentu bisa baby." Nathan mengambilkan rambut palsu milik istrinya. "Mengapa ingin memakai rambut palsu?" Albert memasangkan rambut itu di kepala sang istri. Wanita itu tersenyum sambil merapikan rambut yang sudah dipasangkan oleh suaminya. "Aku ingin terlihat cantik. ""Di mataku kau yang paling cantik." Albert berkata sambil menatap wajah istrinya. "Albert, kamu tahu bahwa aku sangat mencintaimu. Kamu adalah cinta pertama dan terakhir ku. Apa kamu ingin kapan kita berjumpa?" Albert tersenyum dan mencium punggung tangan istrinya. Kenangan ketika pertama melihat Anna kini kembali melintas dalam pandangannya. Penilaian pertama ketika melihat istrinya itu sudah pasti cantik. Selain cantik, Anna sosok gadis pol

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 407

    Wajah wanita cantik itu tampak cemberut sambil memandang suaminya. Berbeda dengan Nathan. Pria itu memandang Eliza dengan penuh kemenangan."Kenapa liatin seperti itu?" Nathan berkata tanpa rasa bersalah."Liza sudah bilang kalau Liza mau tidur." Eliza berkata dengan wajah kesal. Keputusan Eliza untuk tidur di dalam kamar ternyata salah. Karena nyatanya dia tidak tidur sama sekali setelah makan siang. Hal ini disebabkan suaminya yang selalu saja mengganggunya. Pada akhirnya Nathan baru berhenti menganggu setelah mereka menuntaskan kewajiban suami istri."Iya Hubby tahu, sini tidur biar dipeluk," kata Nathan dengan tersenyum."Nggak mau." Dengan cepat Eliza menolak. "Loh kenapa tidak mau, bukannya kamu senang dipeluk?" Tanya Nathan."Tangan hubby nggak bisa dipercaya." Dengan waspada Eliza menutup bagian dada dan juga aset bawahnya. Setelah itu ia menarik selimut dan menutup tubuhnya dengan selimut. "Setelah olahraga ranjang, dijamin tidur semakin enak." Nathan berkata sambil menga

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 406

    Rizky bangun dan melihat jam yang menempel di dinding. Saat ini jam sudah menunjukkan pukul 11 siang. Kondisi kamar juga dalam keadaan kosong. Setelah tidur cukup lama tubuh pria itu terasa lebih segar. Ia menjangkau handphone yang ada di nakas. Yang pertama kali diperiksanya adalah panggilan telepon. Dilihatnya panggilan masuk dari dokter Teddy. Dengan cepat pria itu langsung menghubungi temannya tersebut. "Halo Dokter Rizky," sahut dokter Teddy dari seberang sana. "Ya Dokter Teddy, apa tadi kamu menghubungiku?""Yang menghubungi anda adalah nyonya Rini."DegJantung Rizki berdetak ketika mendengar jawaban dari sang dokter. Jika Rini yang menghubungi itu artinya Kiara mengetahui apa yang terjadi terhadap adiknya. "Yang menerima telepon istri, anda. Ibu Rini langsung berbicara dengan istri anda.""Apa yang dikatakan Kiara dengan mama mertua saya?" Tanya Rizky.Rizky menarik napas panjang dan kemudian menghembuskannya secara perlahan-lahan. Ia harus bisa tenang menghadapi masalah

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status