"Pak Nathan." Sandy berkata dengan terbata-bata.
Nathan tersenyum sambil menganggukkan kepalanya. "Di laporan karyawan kamu mengatakan bahwa Mirna istri sah dan istri pertama tapi sepertinya kamu memiliki istri yang lain?"
"Bukan begitu Pak," jawab Sandy dengan wajah pucat pasih. Ia tidak menduga akan berjumpa Nathan di sini.
"Jika tidak, berarti ini bukan istri kamu?" Nathan berkata dengan wajah dingin, hingga membuat Sandy merasakan sekujur tubuhnya kaku.
Sandy terdiam dan sulit mengatakan Iya, karena dia pasti akan langsung mendapatkan teguran dari perusahaan.
Perusahaan Hermawan memang berbeda dengan perusahaan yang lain. Jika perusahaan lain tidak peduli dengan masalah pribadi karyawannya, berbeda dengan Hermawan. Dia memberikan kuasa gaji kepada istri. Dengan seperti itu suami tidak akan berani bermain di belakang istrinya. Sedangkan Sandy mendaftarkan Mirna sebagai istri sah.
Sandy tampak serba salah. Ingin mengatakan Eliza adalah istrinya, rasanya tidak mungkin.