Setelah acara makan siang, Gerald dan saudara-saudara Papanya juga sepupunya tetap berada di rumah kaca.
Sedangkan Giselle menemani Mama mertuanya berjalan-jalan di sekitar taman rumah menuju kediaman utama.
Giselle merasa tubuhnya tidak nyaman, selain perutnya yang terasa sakit, kulit tubuhnya juga sangat gatal dan rasanya ia ingin muntah. Wajahnya menjadi sedikit pucat.
"Giselle, kau baik-baik saja?" tanya Bella mendekatinya.
"O-oh iya, aku tidak apa-apa," jawab Giselle tersenyum.
"Benarkah, Nak?" Bibi Mika mendekatinya.
Marisa mendengus kesal. "Giselle memang seperti itu, Kak Mika. Jangan kaget dengannya, dia memang anak yang pendiam."
Kedua wanita tua lainnya itu ikut tersenyum mendengar apa yang Marisa katakan.
Mereka kini berada di taman, berdiri melihat bunga-bunga Hydrangea di taman rumah Marisa yang bermekaran. Warna ungu, merah muda, dan juga biru menghiasi luar taman rumah itu.
"Saat Erika hamil si kembar waktu itu, aku sangat khawatir dengannya, Marisa. Aku selalu