Home / Romansa / Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam / Bab 234. Gara-gara Makanan Pemberian Marisa

Share

Bab 234. Gara-gara Makanan Pemberian Marisa

Author: Te Anastasia
last update Last Updated: 2025-06-26 12:28:22

Sepanjang perjalanan, Giselle terasa kesulitan bernapas, hal itu membuat Gerald panik dan kebingungan bukan main.

Ia mendekap Giselle dan berulang kali berteriak pada Sergio untuk melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh.

"Cepat, Sergio!" teriak Gerald melotot.

"Di depan ada truk yang sedang belok, Tuan!"

"Klakson! Cepat...!"

Gerald menutup kedua telinga Giselle saat Sergio mengklakson mobil-mobil di depan.

Gerald menatap wajah pucat istrinya. "Sayang, bersabarlah. Kita sebentar lagi akan sampai," ujarnya panik.

"Tu-tubuhku sangat panas, Gerald. Da-dadaku..."

"Ssttt ... jangan bicara lagi," bisik Gerald.

Laki-laki itu menyembunyikan wajah Giselle dalam ceruk lehernya. Gerald menatap jemari tangan Giselle yang mencengkeram erat perutnya.

"Akhh...." Giselle lagi-lagi mengerang sakit.

Gerald menatap ke arah jalanan lagi. "Cepat, Sergio!"

Mobil hitam itu berhasil melewati kerumunan. Lajunya pun meningkat hingga kecepatan penuh membelah jalanan ibu kota.

Tak lama
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Regina Montella
protaginisnya terlalu oon Thor, dibuat agak garang dikit lah Thor, masa hari hari ditindas terus.. antagonis selalu menang di cerita ini
goodnovel comment avatar
Dewi Ratna
marisa jeblosken we ka jeruji
goodnovel comment avatar
Bintang Yana
ditunggu bab selanjutnya
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 235. Hukuman Menantimu, Marisa

    Mobil hitam Gerald sampai di kediaman kedua orang tuanya. Di sana masih ada keluarga besar Papanya yang tampak terkejut saat melihat Gerald masuk ke dalam rumah dengan ekspresi yang begitu tegang. "Gerald, bagaimana dengan Giselle?" tanya Charles mendekati putranya. "Gerald..." Bibi Louis menatapnya cemas. Alih-alih menjawab, Gerald justru berjalan ke belakang di dapur. Ia ditatap oleh semua orang di sana. Semua pelayan juga tercengang saat Tuannya berada di dapur. "Minggir!" sentak Gerald pada salah satu pelayan. Gerald meraih mangkok besar berisi bola-bola daging yang masih tersisa. Gerald menatap Mamanya yang kini diam dengan jemari saling meremas. Rahang Gerald mengeras menatap Mamanya. Ia mendekati Marisa dengan tatapan yang mengerikan. "Jawab dengan jujur, makanan ini bukan seafood kan, Ma?" tanya Gerald menatap sang Mama. Semua orang menatap ke arah Marisa juga. "I-itu—""Coba, biar Bibi coba, Rald," ujar Bibi Mika.Wanita cantik berkulit putih itu mencobanya sedikit.

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 234. Gara-gara Makanan Pemberian Marisa

    Sepanjang perjalanan, Giselle terasa kesulitan bernapas, hal itu membuat Gerald panik dan kebingungan bukan main. Ia mendekap Giselle dan berulang kali berteriak pada Sergio untuk melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh. "Cepat, Sergio!" teriak Gerald melotot. "Di depan ada truk yang sedang belok, Tuan!" "Klakson! Cepat...!" Gerald menutup kedua telinga Giselle saat Sergio mengklakson mobil-mobil di depan. Gerald menatap wajah pucat istrinya. "Sayang, bersabarlah. Kita sebentar lagi akan sampai," ujarnya panik. "Tu-tubuhku sangat panas, Gerald. Da-dadaku..." "Ssttt ... jangan bicara lagi," bisik Gerald. Laki-laki itu menyembunyikan wajah Giselle dalam ceruk lehernya. Gerald menatap jemari tangan Giselle yang mencengkeram erat perutnya. "Akhh...." Giselle lagi-lagi mengerang sakit. Gerald menatap ke arah jalanan lagi. "Cepat, Sergio!" Mobil hitam itu berhasil melewati kerumunan. Lajunya pun meningkat hingga kecepatan penuh membelah jalanan ibu kota. Tak lama

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 233. Tidak Ada yang Menyukai Sikap Marisa

    Setelah acara makan siang, Gerald dan saudara-saudara Papanya juga sepupunya tetap berada di rumah kaca. Sedangkan Giselle menemani Mama mertuanya berjalan-jalan di sekitar taman rumah menuju kediaman utama. Giselle merasa tubuhnya tidak nyaman, selain perutnya yang terasa sakit, kulit tubuhnya juga sangat gatal dan rasanya ia ingin muntah. Wajahnya menjadi sedikit pucat. "Giselle, kau baik-baik saja?" tanya Bella mendekatinya. "O-oh iya, aku tidak apa-apa," jawab Giselle tersenyum. "Benarkah, Nak?" Bibi Mika mendekatinya. Marisa mendengus kesal. "Giselle memang seperti itu, Kak Mika. Jangan kaget dengannya, dia memang anak yang pendiam."Kedua wanita tua lainnya itu ikut tersenyum mendengar apa yang Marisa katakan. Mereka kini berada di taman, berdiri melihat bunga-bunga Hydrangea di taman rumah Marisa yang bermekaran. Warna ungu, merah muda, dan juga biru menghiasi luar taman rumah itu. "Saat Erika hamil si kembar waktu itu, aku sangat khawatir dengannya, Marisa. Aku selalu

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 232. Sikap Seorang Mertua pada Menantunya

    Hampir semua Keluarga Gilbert kini berkumpul di kediaman Charles pagi ini. Seperti biasa, setiap tahun mereka selalu mengadakan acara berkumpul bersama. Gerald dan Giselle pun turut dari di sana. Kedatangan mereka disambut dengan baik, termasuk oleh kedua Paman dan Bibinya, juga ada empat sepupu Gerald. Mereka melakukan makan siang bersama di dalam sebuah rumah kaca di taman samping kediaman Charles Gilbert, suasana menjadi sangat hangat dan menyenangkan saat Keluarga Gilbert yang jauh-jauh datang dari Berlington. "Ya ampun, jadi kalian rujuk kembali? Aku sangat ketinggalan kabar ini," ujar Rifan, dia adalah Paman Gerald—Kakak pertama Charles. Gerald mengangguk. "Itu sudah beberapa bulan yang lalu, Paman," jawab Gerald. "Kalau jodoh itu memang tidak akan ke mana," sahut Vincent—laki-laki berambut panjang pirang itu tersenyum, dia adalah Kakak kedua dari Charles. "Sejak dulu juga Gerald dan Giselle itu sangat serasi," imbuh Louis, wanita cantik bertubuh kecil dan tinggi itu adala

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 231. Kita Akan Datang

    Hari sudah gelap, Giselle dan Elodie kini berada di lantai dua. Giselle tampak mengajari Elodie belajar di sana. Elodie yang masih kecil, cukup cerdas dan tanggap. Dia sudah bisa membaca secara perlahan-lahan meskipun menulisnya belum terlalu bagus. Anak itu duduk di pangkuan Giselle sambil menatap buku-buku belajarnya yang warna-warni. "Mama," panggilnya pelan. "Iya, Sayang. Kenapa, hm?" Giselle menundukkan kepala menatap si kecil. "Kenapa di lantai satu ramai sekali? Siapa yang datang?" tanya Elodie sambil mengerjapkan kedua matanya. "Itu teman-teman Papa, Elodie di sini saja sama Mama," jawab Giselle memeluk putri kecilnya dan memberikan kecupan di pipi gembil Elodie. Elodie mengangguk, anak itu beranjak dari duduknya dan berjalan mengambil botol susunya yang kosong. Ia menatap sang Mama yang kini merapikan buku-buku miliknya. "Mama, Elodie mau minum susu..." Anak itu mendekati Giselle sambil menyerahkan botol susu di tangannya. Giselle menerimanya dan tersenyum manis. "Ma

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 230. Jadi, Selama ini....

    Gerald pulang lebih awal karena mendapatkan pesan dari ajudannya untuk menjemput Giselle di kediaman orang tuanya. Laki-laki itu datang bersama Elodie yang baru saja ia jemput dari sekolah. Mereka berdua baru saja turun dari dalam mobil, Elodie yang berlari hendak masuk ke rumah sang Opa, tiba-tiba saja anak itu kembali dan berlari balik ke arah Gerald. "Ada apa, Sayang?" tanya Gerald pada sang buah hati. Elodie mendongak menatapnya. "Papa ... Oma sama Opa bertengkar," ujar anak itu dengan suara berbisik. Kening Gerald langsung mengerut. "Bertengkar?"Sontak, Gerald langsung mengangkat tubuh kecil Elodie dan ia menggendongnya. Gerald berjalan masuk ke dalam rumah megah orang tuanya tersebut. Dari arah ruangan keluarga, ia mendengar suara Papanya yang keras terdengar marah-marah."Mama itu harusnya tahu diri! Giselle masih memaafkan Mama dan Gerald mau ke kembali ke sini, mereka berdua merawat Mama saat Mama sakit, harusnya Mama berterima kasih untuk hal itu! Bisa-bisanya Mama mal

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status