Sebuah gerbang sederhana berdiri anggun di bawah sinar mentari pagi. Terdiri dari dua pilar batu putih dengan ukiran wisteria ungu yang tampak hidup. Aroma manis bunga-bunga wisteria yang bergelayut di pohon-pohon tua memenuhi udara, menyambut para tamu yang baru tiba di kaki Lembah Wisteria. Di balik gerbang, anak tangga batu yang berliku naik perlahan dengan dipagari pohon-pohon wisteria. Bak sebuah lorong ungu yang indah menuju sebuah surga tersembunyi di lembah yang berada di ketinggian Kota Lanyin.
Jian Xia memandang gerbang itu dengan takjub sebelum menoleh pada kakak tertuanya. “Dà Gē, kenapa kita harus singgah di Kediaman Aroma Wisteria?” tanyanya. Suaranya sedikit gemetar, kagum sekaligus penasaran pada pemandangan di sekitarnya.
Jian Wei, kakak pertama mereka, tersenyum tipis. Matanya memandang barisan wisteria dengan tenang. “Selain karena jadwal kalian masuk ke Akademi Bìxiāo masih dua bulan lagi, ini kesempatan baik untuk mengh