Pintunya terkunci. Manis sekali. Dia pikir bisa menyembunyikan diri dariku di dalam kamarnya. Aku menyeringai saat menarik kunci cadangan dari sakuku. Ini Blackvale—semua pintu tunduk padaku.
Klik.
Bunyi kunci memecah keheningan. Saat pintu terbuka, aku melihatnya. Juliete masih terjaga.
Berbaring di ranjang, menatap langit-langit. Tapi suara pintu yang terbuka membuat tubuhnya menegang. Dia terduduk, matanya lebar. Dia terkejut. Tapi seperti biasa—sombong. Tetap mencoba menunjukkan bahwa dia tak takut padaku. Itulah yang membuatku muak. Dan tergila-gila.
Aku melangkah cepat, tanpa memberi ruang. Suasana kamar langsung berubah. Udara menjadi lebih panas. Tanpa sepatah kata, aku mendorong tubuhnya ke ranjang. Gerakanku cepat. Juliete nyaris terpental, matanya membelalak karena terkejut.
Tanganku mencengkeram pergelangan tangannya—keras. Dalam satu gerakan, kutarik borgol dari sakuku dan mengaitkan satu sisi ke pergelangan tangannya… sisi lain ke tanganku sendiri. Dan suara lo