“Aku baru tahu kalau pekerjaan penting yang kamu maksud tadi ternyata seperti ini.”
Nicholas langsung mengepalkan kedua tangannya saat mendengar suara yang sudah sangat ia kenal tersebut. Ia segera menoleh, dan memelotot ketika melihat seseorang yang tadinya berdiri dalam kegelapan itu perlahan mulai melangkah mendekatinya.“Lukas,” desis Nicholas.Lukas hanya tersenyum miring. Melangkah santai dengan kedua tangan berada di saku celananya.“Hai, Nich. Sejak kapan kantormu pindah ke sini? Aku baru tahu.” Lukas berujar datar, sedangkan matanya menatap sekeliling Cafe milik Selena.“Untuk apa kamu ke sini, hah? Apa kamu sengaja mengikutiku?” Nicholas menatap Lukas dengan tajam.Lukas terkekeh tenang. “Untuk apa aku mengikutimu? Tadinya aku ingin mampir ke Cafe ini, tapi ternyata Cafenya tutup.”“Ck! Kamu pikir aku percaya dengan ucapanmu.” Ketus Nicholas yang membuat Lukas kembali terkekeh.“A