Chapter: Kelahiran Anak Kedua (TAMAT)“Revanno.”“Ya?”Starla membelai wajah pucat Revanno. “Kamu baik-baik saja?”Revanno mengangguk seraya menelan ludah susah payah. Membuat Starla tertawa pelan.“Kenapa tertawa?” Revanno menatap istrinya dengan kening bertaut.“Yang ingin melahirkan itu aku, kenapa kamu yang panik dan pucat seperti ini?”“Yang ingin kamu lahirkan itu anakku, kenapa aku nggak boleh panik seperti ini?”Starla tersenyum simpul, membawa kepala Revanno ke dadanya. Membelainya lembut. “Jangan panik seperti itu. Aku baik-baik saja. Wajah kamu pucat sekali.”Revanno mengangkat kepala, sejajar dengan kepala Starla. Mata kelamnya menatap Starla lekat. “Berjanjilah padaku, kamu akan baik-baik saja.”Starla mengangguk. “Aku pasti baik-baik saja. Ini bukan pertama kali aku melahirkan, Revanno. Apa kamu lupa?” Tanyanya menatap Revanno. “Dan ini juga bukan pertama kalinya kamu menemaniku saat ingin melahirkan.”Revanno meringis. “Tapi tetap saja, Starla. Rasanya tetap sama tegangnya. Dan khawatir juga. Aku sangat kha
Last Updated: 2024-03-12
Chapter: Revanno Dan Hormon Kehamilannya“Starla dimana?” Joshep yang tengah menyiapkan bekal untuk piknik bersama cucunya menatap Revanno yang memasuki dapur, dengan rambut basah.“Tidur,” jawab Revanno singkat. Revanno mulai mengambil beberapa telur untuk membuat omelet.“Tidur?” Tanya Joshep dengan satu alis terangkat, kemudian pria itu mengulum senyum. “Kelelahan?” Godanya.Revanno hanya tertawa pelan seraya mengangguk. Mulai memecahkan beberapa telur ke dalam mangkuk. “Apa perlu Ayah membawa Sera untuk menginap di hotel?”Revanno menoleh, ide itu terdengar sangatmenggoda. Namun, apa Starla akan mengizinkannya?“Ayah ajak ke hotel saja, ya. Hotel yang ada di Ubud. Ayah ingin mengajak Sera untuk melihat pemandangan yang ada di sana. Dia pasti suka.” Kata Joshep.Revanno mendekati Ayahnya, lalu memeluk Ayahnya singkat. “Terima kasih, Ayah.”Joshep mengangguk, menepuk- nepuk pelan bahu Revanno. “Dalam rangka mendapatkan cucu kedua, Ayah rela menjaga Sera selama yang kamu inginkan,” ujar Joshep sambil mengedipkan sebelah
Last Updated: 2024-03-06
Chapter: Candu Yang Tidak Ingin Revanno Akhiri“Sera ingat apa pesan Papa?” Revanno berjongkok di depan putrinya. Menatap gadis kecil itu sambil tersenyum.“Nggak boleh nakal dan menyusahkan Kakek sampai Papa dan Mama kembali ke Jakarta.”Revanno tersenyum, menepuk puncakkepala putrinya. “Pintar.”Revanno lalu merentangkan kedua tangannya dan memeluk Sera dengan begitu eratnya.“Hanya beberapa hari, Papa dan Mama akan pulang,” ujar Revanno pelan seraya mengecup kepala anaknya. Sementara Sera hanya mengangguk saja.Revanno dan Starla akan pergi berlibur ke Bali, hanya berdua. Setelah beberapa tahun tidak menghabiskan waktu hanya berduaan, Starla merasa sangat membutuhkan waktu untuk quality time berdua dengan suaminya. Dan Revanno menyetujui hal itu.“Ya sudah. Kalian cepat berangkat sana.” Joshep mengenggam tangan cucunya.Revanno sengaja menitipkan Sera kepada Ayahnya karena memang sejak awal Joshep-lah yang menawarkan diri untuk menjaga Sera selama Revanno dan Starla pergi berlibur. Lagipula sekarang Joshep juga sedang menikm
Last Updated: 2024-02-29
Chapter: Minta Lima AdikStarla terengah dengan Revanno yang terus menghunjam ke dalam tubuhnya dari belakang. Wanita itu memejamkan mata, mencengkeram kain yang mengikat kedua tangannya.“Revanno …” Starla mendesah. Ia mendapatkan kenikmatan yang selalu mampu membuatnya tergulung ombak yang begitu dalam.Revanno mencengkeram dada Starla dan menarik istrinya agar menempel ke dadanya. Starla berpegangan pada paha Revanno. Pria itu mendorong kuat-kuat dan menenggelamkan dirinya di sana. Terengah dengan bibir di leher istrinya. Bernapas terputus-putus.Ketika napas mereka tidak lagi memburu seperti tadi, Revanno mengecup leher Starla. Tubuh mereka masih menyatu lekat. Revanno memeluk perut untuk istrinya posesif, enggan melepaskannya. Bibir Revanno mengecupi bahu Starla. Sementara istrinya itu bersandar lemah di dada bidangnya.“Mama!” Teriakan nyaring membuat mata Starla yang semula terpejam, kini terbuka lebar. “Mama!”“Revanno, Sera,” ujar Starla pelan, tubuhnya lelah, Revanno tidak penah hanya cukup satu kal
Last Updated: 2024-02-27
Chapter: Perkara Wajah TampanLima tahun kemudian.Mobil itu sudah terparkir dengan sempurna di depan rumahnya. Yang paling kecil turu dengan cepat, berlari masuk ke dalam rumah dengan wajah cemberut. Sementara, pria yang menyerupai gadis kecil itu mengikutinya dari belakang dengan senyum tipis dan gelengan kepala pelan.“Mama ... Mama ...” teriak gadis kecil itu hampir memenuhi setiap sudut ruangan. la membuka pintu rumah, mendorong dengan kasar, lalu masuk ke dalamnya disusul dengan sang Ayah yang membawakan tas sekolahnya.“Mama!” Teriaknya lagi, kali ini dengan air wajah yang memerah.Datanglah sang Ibu dari balik pintu dapur, menyambut anaknya yang baru pulang sekolah seperti biasanya. “Loh, anak Mama pulang sekolah kenapa wajahnya di tekuk seperti itu? Ada apa? Siapa yang berani membuat donat gula Mama marah?”Masih memasang wajah cemberut dengan bibir yang maju tak mundur sama sekali, gadis kecil itu bersidekap. “Sera nggak mau di jemput Papa lagi,” ujarnya nyaring.Mendengar hal itu, Starla lantas beralih
Last Updated: 2024-02-26
Chapter: Kencan Versi Starla Dan RevannoKencan yang Revanno bayangkan adalah jalan-jalan menaiki mobil, berhenti di taman yang sepi dan menikmati jajanan yang ada di sana. Seharusnya. Ya seharusnya memang seperti itu. Namun, hal itu tidak mungkin karena ini adalah malam Minggu. Ia sudah merangkai semua rencana itu di dalam kepalanya, tetapi realita memang tidak seindah ekspetasi. Pasalnya, baru saja mobilnya keluar dari pelataran rumah sakit, kemacetan sudah menunggu mereka.Revanno menghela napas, wajahnya tertekuk masam, sedikit kesal lebih banyak mengumpat. Starla yang duduk di sampingnya bersama dengan Sera di dalam gendongan wanita itu sudah beberapa kali mengomeli Revanno. Meski Sera belum mengerti, atau memahami apa yang sang Ayah ucapkan, tapi tetap saja rasanya tidak tenang sekali mendengar Revanno mengumpat kasar di depan Sera.“Sabar, Revanno …” Sudah beberapa kali Starla berujar seperti itu. Kali ini ia menambahkan dengan usapan lembut di lengan suaminya. “Nggak apa-apa kok agak malam, Sera juga sudah memakai ba
Last Updated: 2024-02-23
Chapter: Rumit Bagi NicholasNicholas masih terdiam di tempatnya. Ia berusaha menyeka keringat yang membasahi keningnya sebelum kemudian kembali menatap Lukas. “Kenapa kamu diam saja? Apa kamu benar-benar ingin aku membantu menutupi kebusukanmu?” Cibir Lukas dengan sebelah alis terangkat. Nicholas menggeleng lemah. Rasanya ia sudah tidak sanggup untuk menggerakkan tubuhnya. “Nggak, Luke,” ujarnya pelan. “Lalu apa?! Kamu melarangku untuk memberitahu Aleeta, sedangkan kamu masih ingin terus bersikap layaknya bajingan seperti ini! Apa kamu pikir aku akan diam saja, Nich?!” Lukas menatap marah pada Nicholas. Dan lagi-lagi Nicholas hanya bisa menggeleng. Ia memejamkan mata dengan kedua tangan terkepal erat.“Lalu aku harus bagaimana, sialan?!” Lukas langsung meninju udara untuk melampiaskan kekesalannya. “Kamu nggak mengerti, Luke!” Nicholas berteriak dan langsung kembali membuka kedua matanya. Menatap Lukas.“Nggak mengerti apa maksud
Last Updated: 2025-06-25
Chapter: Lukas Sudah Tahu Semuanya“Aku baru tahu kalau pekerjaan penting yang kamu maksud tadi ternyata seperti ini.”Nicholas langsung mengepalkan kedua tangannya saat mendengar suara yang sudah sangat ia kenal tersebut. Ia segera menoleh, dan memelotot ketika melihat seseorang yang tadinya berdiri dalam kegelapan itu perlahan mulai melangkah mendekatinya. “Lukas,” desis Nicholas.Lukas hanya tersenyum miring. Melangkah santai dengan kedua tangan berada di saku celananya. “Hai, Nich. Sejak kapan kantormu pindah ke sini? Aku baru tahu.” Lukas berujar datar, sedangkan matanya menatap sekeliling Cafe milik Selena. “Untuk apa kamu ke sini, hah? Apa kamu sengaja mengikutiku?” Nicholas menatap Lukas dengan tajam. Lukas terkekeh tenang. “Untuk apa aku mengikutimu? Tadinya aku ingin mampir ke Cafe ini, tapi ternyata Cafenya tutup.” “Ck! Kamu pikir aku percaya dengan ucapanmu.” Ketus Nicholas yang membuat Lukas kembali terkekeh. “A
Last Updated: 2025-06-24
Chapter: Obrolan Aleeta Dan KarinaHari sudah malam dan Nicholas belum juga kembali. Sejujurnya Aleeta ingin sekali menghubungi suaminya dan bertanya kapan pria itu akan pulang? Tapi Aleeta takut kalau ia menghubungi Nicholas justru akan membuat pekerjaan Nicholas terganggu. Dan membuat Nicholas semakin lama menyelesaikan pekerjaannya. “Aleeta, kamu melamun?” Suara Karina membuat Aleeta langsung mengerjap kaget.“Nggak kok, Ma,” jawab Aleeta seraya meringis.Karina hanya tersenyum. Padahal ia tahu sekali kalau Aleeta tadi sedang melamun, tapi Karina tidak ingin membahas hal itu sekarang.“Kalau begitu Mama boleh minta tolong?” Karina berujar lembut.“Minta tolong apa, Ma?”“Tolong bantu Mama menyiapkan makan malam, ya. Kebetulan makanannya sudah siap.” Aleeta langsung mengangguk. “Iya, Ma.” “Oh iya …,” Karina langsung menyahut cepat sebelum Aleeta sempat menyusulnya ke dapur. “Sebelum itu bisa tolong panggilkan Emily dan Papa k
Last Updated: 2025-06-23
Chapter: Apa Tidak Ada Yang Marah Jika Kamu Bersamaku?“Kamu yakin nggak apa-apa tidur di sini malam ini?”Nicholas bertanya saat ia dan Selena memasuki Cafe. Seperti yang Selena katakan tadi, Cafe milik wanita itu benar-benar sedang tutup dan terlihat sepi sekali. “Nggak apa-apa. Selama ini justru Jeffry belum pernah berani mengusik Cafeku. Dia pasti hanya berani menemuiku di luar saat aku berada di Cafe,” terang Selena. “Kenapa bisa begitu?” Nicholas bertanya seraya terus mengikuti Selena yang tengah berjalan ke arah belakang. Mereka sampai di sebuah ruangan yang Nicholas yakini adalah ruang kerja Selena. “Entahlah. Aku juga nggak tahu. Mungkin dia takut merusak properti yang ada di sini,” jawab Selena yang membuat Nicholas tersenyum tipis. Nicholas lalu mengangguk-angguk seraya menatap sekeliling. “Lalu kamu akan tidur di mana?” Selena tersenyum, lalu berjalan ke arah pintu yang ada di ruang kerjanya. “Ada sebuah kamar di sini. Aku sengaja membuatnya t
Last Updated: 2025-06-19
Chapter: Menolong SelenaTidak sampai satu jam, mobil yang Nicholas kendarai sudah sampai di apartemen yang Selena sebutkan tadi. Nicholas terus melajukan mobilnya hingga masuk menuju basement apartemen, lalu menghentikan mobilnya di sana. “Ternyata apartemen Selena cukup jauh juga dari pusat kota,” gumam Nicholas seraya melangkah keluar mobil. Tidak ingin membuang waktu lebih banyak. Nicholas pun segera melangkah menuju lift yang ada di lantai basement, lalu menekan tombol empat puluh lima, dimana lantai kamar Selena berada. Beberapa menit menunggu sampai akhirnya pintu lift yang di naiki Nicholas terbuka di lantai empat puluh lima. Nicholas segera melangkah keluar lift dan mencari nomor kamar Selena berada. “Rupanya di sana.” Nicholas kembali bergumam pelan saat berhasil menemukan keberadaan kamar apartemen Selena. Kebetulan kamar apartemen Selena berada di paling ujung. Nicholas hendak langsung menekan bel yang ada di di dekat pintu, tapi tiba-t
Last Updated: 2025-06-18
Chapter: Kembali Berbohong“Nicholas, tolong aku …,” Kalimat itu seketika membuat rasa khawatir Nicholas menyeruak. Persetan dengan semua rasa itu! Seharusnya Nicholas tidak perlu sekhawatir ini. Tapi entah kenapa saat ia mendengar suara Selena ia tidak bisa menahan rasa kekhawatirannya. Sial. Suara itu benar-benar membuat kepala Nicholas terasa semakin pening. “Tolong aku, Nicholas …,” Lagi-lagi suara Selena kembali terdengar. Apa yang harus Nicholas katakan? “Ada apa? Kamu ingin meminta tolong soal apa?” Di saat kepala Nicholas sedang bingung memikirkan kata apa yang ingin Ia keluarkan. Tapi tiba-tiba saja mulutnya sudah lebih dulu mengeluarkan kalimat tersebut. “Jeffry, Nich. D-dia mendatangiku. Dia ingin menyakitiku lagi. A-aku takut. Tolong aku,” ucap Selena pelan nyaris berbisik. Dari suara
Last Updated: 2025-06-17