"Siapa yang sedang kalian cari? Di sini tidak ada buronan," ujar Reihan.
Salah satu polisi itu melirik ke dalam rumah guna melihat siapa yang berada di dalam rumah itu.
"Hei, kalian! Tolong hargai privasi kami!" Reihan sedikit berteriak.
"Maaf, Tuan. Tapi, kami mendapatkan informasi bahwa ada salah satu dugaan tersangka yang bersembunyi di rumah ini," jelas polisi tersebut.
Reihan mendecak, dia tahu, yang dimaksud aparat negara itu adalah Anna. Tapi, jika Anna tertangkap, pria itu tidak akan bisa menikahinya. "Sudah kubilang tidak ada buronan di sini! Tolong kalian pergi sebelum aku menuntut kalian!"
Pemimpin polisi itu mengangguk paham, dia memerintahkan bawahannya untuk pergi dari sana. Reihan bernapas lega, untunglah dia bisa melindungi Anna untuk saat ini.
Beberapa saat kemudian, Anna datang. "Siapa, Rei?" Gadis itu menyembulkan kepala keluar guna mencari siapa yang datang, namun tak ada seorang pun di luar sana.
"Bukan siapa-siapa, ayo masuk! Aku ingin berbicara sesu