Malam perlahan semakin larut di atas perkemahan kelompok ekspedisi klan Mu. Cahaya bulan menggantung samar di balik awan tipis, sementara semilir angin malam mengibaskan tirai-tirai tenda kulit yang berdiri berjajar di lembah kecil itu.
Di kejauhan, nyanyian binatang malam bergema pelan dari balik hutan Seribu Pegunungan. Suasana begitu tenang… namun bukan berarti semuanya aman dan damai.
Di tenda khusus yang ditempati Shan Rong dan Ye Xin, suasana tampak hangat berkat lentera minyak yang bergoyang lembut di tengah ruangan. Cahayanya memantulkan warna jingga di atas kain-kain sutra yang menghiasi sisi dalam tenda.
Dua tempat tidur sederhana yang dilapisi kasur empuk tersusun rapi. Di satu sisi, Ye Xin terlihat terbaring tenang dengan mata terpejam, seolah tenggelam dalam lelapnya tidur.
Namun Shan Rong, yang berada di sisi lain, justru masih terjaga. Bola matanya yang jernih menatap diam ke langit-langit tenda, napasnya tidak stabil, penuh kegelisahan akan sesuatu yang mengga