Naya tampak mengela nafasnya berat, "Ya, Lumayan lah Mas! Beberapa pelangga cukup membuatku lelah!" jawab Naya sekenanya sambil berjalan menuju kamar mandi.
"Istri tidak tau diri!"
"Suami sok suci!"
"NAYA!" pekik Lingga, "Kau sangat menguji kesabaranku, ya!"
Naya masuk begitu saja ke kamar mandi, tak peduli suaminya membentaknta, hari ini cukup melelahkan untuk Naya.
Setelah mandi, dia kemudian berbaring di sofa karena Lingga ada di kasurnya, "Aku mau kamar lain saja, Mas!"
Sontak Lingga menoleh, "Dimana? Kamar pembantu?"
"Boleh! Pokok tidak sekamar dengan Raja Iblis yang sangat kejam!"
"Tidurlah disini, kasurnya sangat lebar!"
Sontak Naya tertawa, "Mas ... Mas, Rumah ini tidak kurang kamar! Aku wanita murahan yang sangat pilih-pilih mau tidur dengan siapa!"
"Oh ya? Semakin hari aku lihat, kau semakin berani, Nay!" gumam Lingga, "Sepertinya kau benar-benar ingin membuatku menunjukka—"
"Stop! Oke!" loncat Naya turun dari sofa dan naik ke atas ranjang Lingga.
Lingga tersenyum t