Chapter: 91. Happy Ending Naya mencoba mengabaikan perasaan anehnya, dan mengangguk, "Baiklah, kita berikan kejutan untuk semuanya hari ini, mereka pasti seneng kamu sudah bisa jalan, Mas!" Lingga tersenyum, "Berkat obat paling mujarabmu, Sayang!" "Ishhh! Ke rumah Ibu sekarang!" potong Naya saat mengetahui suaminya mulai menunjukkan tanda-tanda berbeda. Badannya saja masih seperti remuk redam akibat ulah suaminya itu, "Dasar banteng liar!" "War, banteng liar akan menyerudukmu, Sayang!" canda Lingga semakin menjadi-jadi membuat Naya akhirnya terkekeh. Dan setelah itu, Lingga melajukan mobilnya sendiri, pertama kalinya menyetir setelah selama ini Naya yang menyetir membuat Lingga merasa kembali menjadi laki-laki seutuhnya. Cukup lama, mobil Lingga akhirnya terparkir sempurna di depan rumah Bu Btari, di sambut oleh Bu Btari yang menggendong Naima, Nendra dan Bia yang tengah menggendong Kayla. "Itu, Mama dan Papa datang!" Terdengar suara lirih Bia sambil menggoyangkan tangan Nendra, membuat Lingga tersenyum
Last Updated: 2025-09-03
Chapter: 90. Penyatuan HatiNaya terkekeh mendengar godaan Lingga, kemudian mendorong kursi roda suaminya menuju kamar, "Bukan kamu yang menyeret ku, Mas, tapi aku yang meyeretmu!" Lingga tertawa mendengarnya, "Baiklah, aku pasrah padamu, Sayang!"Tawa keduanya memenuhi rumah yang dulu dingin di awal pernikahan itu, menghangatkan dan mengukir kembali asa yang pernah lebur. Seolah ingin mengganti semua rasa sakit menjadi kebahagiaan saja. Naya membersihkan suaminya, menggantikan dengan pakaian tidur, kemudian berganti dirinya yang mandi cukup lama untuk sekedar me time. Setelah seharian lelah mengurus kedua anaknya dan suaminya, berendam air hangat cukup merilekskan tubuhnya, mumpung kedua anaknya diangkut oleh sang ibu. Sedangkan Lingga sudah duduk di balkon dengan dua gelas hot chocolate buatan mbok rum lengkap dengan cookies home made. Menunggu istrinya yang sudah ijin untuk berendam lebih lama, Lingga sendiri sengaja memberikan waktu karena istrinya pasti sangat lelah seharian. Cukup lama, sekitar satu
Last Updated: 2025-09-03
Chapter: 89. Aku seret sekarang Lingga seakan memiliki harapannya lagi, merasa dirinya harus sembuh untuk kedua anaknya dan juga Naya. Naya benar-benar menyulut semangat Lingga, dan Naya kembali memeluk suaminya penuh dengan haru, melihat suaminya memiliki semangat hidup membuatnya sangat bahagia. 'Bahkan jika kamu tak bisa jalan sekalipun selamanya, aku akan tetap bangga memilikimu, Mas!' batinnya. Bersamaan dengan itu, Bu Btari masuk kembali ke dalam kamar menggendong bayi mungil itu sambil menggandeng tangan kecil cucu pertamanya yang baru tiba, "Peluklah Papamu, kau pasti rindu kan?" titahnya. Membuat Naya dan Lingga terpaku melihat putranya sudah berlinang air mata menatap sang ayah. Sontak Lingga merentangkan tangannya, dengan mata penuh kerinduan melihat putranya yang terlihat jauh lebih besar, dengan gaya pakaian yang berbeda dan juga rambut yang berwarna pirang. Sedikit banyak, Lingga tau yang putranya rasakan, membuat Lingga tak bisa menahan matanya yang sudah basah, "Kemarilah jagoan, Ayah rindu!"
Last Updated: 2025-09-03
Chapter: 88. mengetuk pintu seluruh dokter"Mas!" lirih Naya masih terus mengusap wajah suaminya, "Aku menanti delapan bulan untuk bisa berbincang dengamu, aku habiskan hari-hari dengan rasa bersalah! Dengan penyesalan! Jika bisa aku ingin menukar dunia ini dengan bangunmu kembali bukan untuk perceraian!" lirih Naya dengan lelehan air mata. Hatinya tak sanggup mendengar ucapan rendah diri itu dari suaminya, segala penyesalan, semua sakit suaminya, Naya lebih dari sakit. "Naya yakin Mas akan cepat sembuh, bisa jalan lagi! Hanya butuh waktu, Mas ... Mas juga belum menepati janji akan ke Barcelona dengan Nendra! Seperti keinginan Nendra, mari bangun rumah tangga kita lagi, jangan menceraikan Naya, Mas!" pinta Naya. Persetan dengan harga diri, nyatanya kehilangan Lingga begitu menghantam hatinya, begitu memporak-porandakan hidupnya, memporak-porandakan hati putranya juga. Jika permohonan Lingga delapan tahun lalu Naya tolak, kini permohonannya, akan Naya pastikan tidak akan tertolak. Namun, bukannya menjawab, Lingga justru ke
Last Updated: 2025-09-03
Chapter: 87. Kau tak akan bahagia Perkikan Bu Btari membuat Naya menoleh pada suaminya, "Mashhhh!" teriaknya terkejut saat matanya beradu dengan mata sang suami. Oek! Oek! Oek! Nafas Naya tersengal, bersamaan dengan air mata yang banjir melihat suaminya membuka mata, Bu Btari berlari menekan tombol emergency, bersama dengan dokter Merlin menggendong bayi kecil itu dan menutup tubuh bagian bawah Naya. "Mas!" lirih Naya meresapi mata itu, hingga dokter datang dan segera memeriksa Lingga, karena semua alat yang menempel di tubuhnya berbunyi. "Maaf, Bu! Ibu harus segera mendapat penanganan dan bayi ibu di ruang bersalain, biar saya periksa, Bapak!" ijin dokter itu. Dokter Merlin mengangguk, Naya pun mengangguk dan mendorong bangkar Naya menuju ruang bersalin, meninggalkan Lingga yang masih membisu. "Bu, temani Mas Lingga! Naya tidak apa-apa! Setelah dokter selesai memeriksa baru Ibu boleh datang pada Naya!" pinta Naya lemah. "Iya, Nak!" jawab Bu Btari mencium putrinya sekilas, "Kamu hebat!" "Pastikan suamiku tidak
Last Updated: 2025-09-03
Chapter: 86. Melahirkan "Naya tak punya uang, jadi hanya dibantu tetangga!" ucapnya. "Kenapa kamu harus pergi, atau kalau tak ingin ditemukan oleh Lingga, kamu masih punya ibu, Nak! Kamu masih bisa meminta uang pada Ibu!" Naya menggeleng, "Naya merasa bersalah meninggalkan ibu dan Mas By, tapi saat itu Naya terpukul dengan kehamilan Naya! Saat itu hujan sangat deras, Naya sudah kesakitan sejak pagi namun tak tahun harus kemana, Naya memilih terus menahannya di dalam kontrakan, hingga tetangga Naya datang, dan melihat Naya!" ceritanya, "Dia punya anak tiga, jadi berbekal pengalaman, Mbak Can membantu Naya melahirkan Nendra! Sakit sekali, Bu!" ceritanya sambil melirik tangan Lingga yang bergerak. "Nak, kali ini kamu tidak akan sendirian! Ibu akan menemani kamu, suaminya akan menemani kamu! Tidak apa jika ingin melahirkan di ruangan ini! Kalau sampai suamimu tak kunjung bangun, nanti ibu sendiri yang akan carikan suami baru, yang bisa menemanimu!" ucap Bu Btari. Membuat Lingga meneteskan air mata, "Tidak m
Last Updated: 2025-06-21
Chapter: Extra Part [BONUS BUAT ZEYENG-ZEYENG]Tega atau tidak tega, mau atau tidak mau, Papa Ameer tetap membawa jenazah Zahra menuju rumah duka. Ridwan yang masih sangat terpukul dengan kenyataan mendadak ini hanya bisa diam. Kaca mata hitam bertengger di hidungnya untuk menutupi mata bengkak Ridwan. Kabar meninggalnya istri dari CEO ternama itu menjadi perbincangan dunia maya. Hingga banyak Paparazi yang mencuri lihat keadaan rumah duka. Ridwan laki-laki perkasa yang gagah itu, nyatanya tak mampu mengangkat jenasah orang terkasihnya dengan kedua tangannya. Walau begitu, Ridwan dengan sisa tenaganya ikut masuk ke liang lahat mengantarkan sang istri ke peristirahatan terakhirnya. Dibuka sedikit kain kafan yang membungkus jenazah sang istri.Diciumnya kening pucat itu, "Beristirahatlah dengan tenang istriku, kau istri sholehah, aku ridho dengan semua yang engkau lakukan baik yang aku ketahui maupun tidak! Tunggu aku, Sayang!" lirihnya.Kata-k
Last Updated: 2024-01-23
Chapter: Bab 147. Allah menguji dengan apa yang dicintaiRidwan langsung menarik Delena menjauhi Zahra. "Auuu, S—sakit!" rintih Zahra memegangi perutnya. Ridwan tanpa ampun mendorong Delena dengan penuh emosi hingga terjatuh dengan keras. Bruk! "Arkhh!" pekik Delena. Ridwan berbalik dan langsung menggendong istrinya berlari kembali menuju ruangan dokter Aruni. "S—sakit, Mas! Aaaaaaa," rintih Zahra sambil menangis karena sakit yang teramat pada perutnya. "Sabar, Sayang! Kamu wanita hebat! Bertahanlah!" jawab Ridwan tersengal. Darah mulai turun seiring dengan lari Ridwan.Mama Sofiya dan Umi Aisyah berlari mengejar Ridwan dengan penuh kepanikan melihat Zahra dan darah yang terus menetes. Teriakan Zahra masih memenuhi telinga mereka dan air mata tak bisa lagi dua ibu itu bendung. Kekhawatiran memenuhi diri mereka. Ridwan kemudian meletakkan di ranjang dokter Aruni yang kebetulan di lantai dasar. "Dokter!" teriak Ri
Last Updated: 2024-01-23
Chapter: Bab 146. Tragedi berdarah"Ha? Mau ini? Mau diapakan? Digoreng? Ya, jangan dong sayang!" canda Ridwan. "Iihhh, Mas!" jawab Zahra cemberut. Entah kenapa Zahra sangat merindukan kehangat suaminya. Dan Ridwan yang tidak ingin mengecewakan istrinya itu menuntun sang istri menuju walk in closed. Karena di ranjang ada Fatih dan sofa sangat tidak memungkinkan.Apalagi kamar mandi, mengingat perut Zahra yang sangat besar. Ridwan mengambil kasur busa kecil dan diletakkan di meja kaca tengah ruangan yang berisi printilan penunjang penampilan, seperti jam tangan, berlian Zahra, belt dan masih banyak lagi. Ridwan mengunci walk in closed itu takut jika Fatih terbangun dan mencari. Ridwan menggendong sang istri dan dia dudukan di meja itu. Kemudian Ridwan mulai mencumbu bibir Zahra sambil tangannya berkelana membuka penutup tubuh Zahra. Dan mencari benda kenyal kesukaannya. "Ahhh, Mas!" desah Zahra. Zahra
Last Updated: 2024-01-23
Chapter: Bab 145. Kembali ke TurkiTrauma itu nyatanya bukan hanya dimiliki oleh Zahra. Fatih kecil itu juga mengalami trauma karena kejadian liburan kala itu. Ridwan kemudian mensejajarkan tubuhnya dengan Fatih dan memeluk erat putranya itu. "Ayah hanyut bukan karena kamu, Sayang. Itu semua takdir, Ayah menyelamatkan kamu karena kamu harta yang sangat berharga!" kata Ridwan. Fatih masih diam seribu bahasa. "Fatih tidak boleh menyalahkan diri Fatih, bukankah daun yang jatuh saja atas izin Allah?" tanya Ridwan. Fatih mengangguk menjawab pertanyaan Ayahnya. "Bukankah berarti Ayah hanyut atas izin Allah?" tanya Ridwan lagi. Dan kembali Fatih mengangguk, "Maaf, Ayah!" jawabnya. Ridwan mengangguk dan menggandeng tangan putranya, "Ayo berangkat!" pekik Ridwan. Dan mereka duduk di kursi mereka untuk take of dan mengudara menuju Indonesia. 13 jam mengudara dengan sekali transit tidak membuat mereka bertiga kehilangan
Last Updated: 2024-01-23
Chapter: Bab 144. Ke IndonesiaSuara kelegaan dengan riang itu nyatanya tetap membawa kesan tersendiri untuk Zahra. Zahra menangkap ada gurat kesedihan dibalik ucapan Fatih.Jantung Zahra terasa nyeri dan tidak karuan menatap putranya."Maafkan Ibu ya, Nak!" lirih Zahra.Fatih menggeleng, "Tidak Bu, bukan salah Ibu. Ayo kita pulang ke rumah, sudah sore!" ajak Fatih. Zahra mengangguk dan pamit pada Umi Awiyah untuk kembali ke rumahnya. Kemudian Zahra dan Fatih berjalan keluar dari rumah Umi Awiyah dan menuju ke rumahnya yang bersebelahan dengan Umi Awiyah. Ridwan menyusul setelah Fatih sempat mengabarkan jika mereka akan kembali ke rumah. "Maafkan Ibu ya, Nak!" lirih Zahra lagi sambil menggandeng Fatih. Fatih hanya diam tanpa kata sampai memasuki rumah dan Fatih membawa Ibunya untuk duduk di atas ranjangnya. "Bu, Fatih tidak bersedih dan bukan salah Ibu, Ini semua takdir yang sudah Allah gariskan untuk Fatih!" kata Fat
Last Updated: 2024-01-21
Chapter: Bab 143. Tarim Ridwan kemudian memeluk Zahra sambil tertawa ringan, begitu juga dengan Zahra. Ridwan menciumi Zahra dengan gemas mengingat tingkah sang istri. "Terima kasih sudah hadir di hidup Mas, Ra!" gumam Ridwan. Zahra tersenyum, "Terima kasih juga, Mas sudah hadir di hidup Zahra, memberi warna baru dalam perjalanan hidup Zahra!" Ridwan mengangguk, "Mari terus bergandengan tangan sampai kita tua, Sayang!" ajaknya. "Sampai maut memisahkan kita, Mas!" jawab Zahra membenahi kata Ridwan. "Iya, tapi Mas maunya berdoa sampai mau memisahkan kita waktu tua nanti, Sayang!" kata Ridwan. "Aamiin," jawab Zahra. Ridwan kembali memeluk istrinya dengan erat seolah sangat takut kehilangan. "Ra, Selama menikah denganmu, Mas tidak pernah merasakan perasaan yang naik turun!" kata Ridwan. Zahra kemudian menatap suaminya intens, "Benarkah, Mas?"Ridwan mengangguk, "Rasa cinta ini terus bertambah dan bertam
Last Updated: 2024-01-21
Chapter: 113. Arganata Vinsa Atmaja"EVE! MENYENTUH ISTRIKU SAMA SAJA MENGALI KUBURMU SENDIRI!" teriak Zevin marah. Marah, kesal, khawatir menjadi satu memenuhi dada Zevin hingga naik turun, pasalnya Eve tengah menggunakan rompi Bom. Zevin juga bisa melihat controlnya ada di genggaman tangannya. Entah dimana otak Eve dan kejahatan apa lagi yang dia rencanakan, hingga melakukan hal senekad ini. "Bahkan aku sudah menggali kuburanku sendiri, Zevin! Hingga kau tak perlu susah payah menyiapkannya untukku!" jawab Eve tanpa rasa takut. "Apa maumu?" tanya Zevin. Tidak!Apapun yang terjadi, Cesa dan anak-anak harus aman! Zevin tidak akan biarkan Eve atau siapapun menyentuh mereka. "Aku tidak ingin apa-apa! Aku hanya menjemput sepupuku untuk pulang bersama!" jawab Eve santai. "Kau gila! Kau tidak waras!" pekik Zevin kemudian menoleh sekejap, "Masuk, Sayang! Aku mohon masuklah, kau dan bayi kita harus selamat!" lirih Zevin. "Gak, Dad! Kau juga harus selamat! Ayo kita masuk bersama!" ajak Cesa. "Iya, Masuklah dulu, Saya
Last Updated: 2024-11-16
Chapter: 112. Menggali kuburmu sendiriCesa tiba-tiba teringat saat suaminya bermandikan darah saat tertabrak truk untuk menyelamatkannya. "Ya, kejarlah mereka dan jangan pernah lepaskan, Dad!" ucap Cesa. "Iya, Daddy harus melakukan itu! Agar tidak ada lagi korban dan juga keluarga kita aman, Sayang!" "Iya, Dad! Maafkan Mommy ya! Mommy hanya takut Daddy kenapa-napa? Semuanya bertubi-tubi dan daddy selalu terluka!" lirih Cesa. "Tapi Daddy tetap kuat dan masih bersama kamu, Sayang!" lirihnya. "Ya, Benar! Daddy sangat kuat menggendong Dares sepanjang memasuki hutan! Daddy keren! Daddy hebat!" timpal Dares. "Benar, Vista juga sangat bangga pada Daddy!" lanjut Vista. Semuanya mendukung Daddy mereka dan itu membuat Cesa tersenyum bahagia. Bersama dengan anak-anak dan suami yang sangat dia cintai adalah sebuah kebahagiaan yang tak ternilai. "Ya, Daddy hebat!" jawab Cesa. Zevin pun demikian, tersenyum manis saat kedua buah hatinya membelanya. Hatinya menghangat saat seluruh keluarganya merasa aman dalam perlindungannya
Last Updated: 2024-11-15
Chapter: 111. Kejarlah merekaDengan cepat Arga menggendong Dares dan Vista, walaupun mereka berontak dan menangis. "Daddymu akan di gendong uncle Jack, Daddy harus mendapat pertolongan! Jadi jangan menangis, ayo segera keluar dari hutan ini!" ucap Arga. Sontak keduanya terdiam! Mereka mengerti dan membiarkan Daddy nya di gendong oleh seseorang berbadan kekar dan besar. Menempuh beberapa jam untuk keluar dari dalam hutan. Beruntung, kembar sangat kooperatif sekali, walaupun sesekali Vista masih menangis dipundak Arga, "Daddymu sangat kuat, tidak mungkin Daddy kalah dengan tembakan itu, Sayang!" lirih Arga. "Daddy pernah tidur lama dan tidak bangun, Uncle! Vista takut!" "Percayalah padaku!" Arga terus meyakinkan gadis kecil itu jika Daddy nya akan baik-baik saja. Empat jam lebih waktu yang digunakan untuk bisa keluar dari dalam hutan itu, dan mereka langsung menuju rumah sakit karena Zevin masih belum sadar. Hari sudah hampir petang saat mereka keluar dari dalam hutan, dan mau tidak mau, Arga harus menelp
Last Updated: 2024-11-14
Chapter: 110. TertembakDeg! "Kau juga bukan ayahku, Demon!" Tes! Air mata Vista tak bisa lagi ditahan saat mendengar kata-kata menyakitkan itu, sambil menatap ke atas melihat Demon. Demon pun secara reflek menatap mata tajam gadis kecilnya dulu, "Vista!" Telihat jelas jika putri kecilnya yang selama hampir lima tahun dia rawat berdua dengan Cesa.Tidak! Hatinya seperti tergerak melihat bola mata Cesa pada mata Vista. Mata itu penuh gurat kesakitan. "Kau juga bukan Ayah Zetian lagi, Kau Demon yang nakal! Kau menculikku dan akan membunuhku! Kau jahat!" ucap Vista. Dan itu membuat Demon terpaku! Bohong, jika mata itu tidak mempengaruhi Demon saat ini! Bohong, jika tidak ada rasa cinta setelah membantu Cesa merawat kembar selama empat tahun lebih. Glek! Tanpa mereka sadari, saat adegan itu membuat semua orang membeku, Zevin masuk ke dalam air pantai dan menyelam. Tujuannya adalah naik ke kapal putrinya! Zevin tidak membiarkan kesempatannya hilang begitu saja. Beruntung, kapal tak jauh dari bibir
Last Updated: 2024-11-13
Chapter: 109. Membunuh mereka. Kemudian Dares mengambil sebuah japit warna merah muda yang cukup jauh dari jalan tempatnya, "Ini jepit, Adek, Dad!" Deg! "Kita harus ke sana!" seru Zevin menunjuk ke arah yang ditunjukan putranya. Satu yang Zevin lupakan, jika Dares dan Vista telah tumbuh di dalam rahim Cesa berdua, bersama bahkan sejak belum berbentuk. Ikatan batin antara mereka tak akan pernah berkhianat! Setidaknya, Zevin akan mempercayai itu saat ini. Disaat semua alat pelacak telah hilang dari tubuh putrinya, kini hanya Dares yang Zevin percaya akan membawanya menuju tempat Vista. Mereka kemudian terus berlari mengikuti Dares dan Zevin yang sudah memimpin rombongan. Beberapa juga sudah berpencar ke arah lain dari hutan ini sesuai instruksi dari Zevin. Hampir satu jam, mereka sudah berlari semakin masuk dan masuk lagi ke dalam hutan. Semakin dalam dan jauh. Zevin mulai mengkhawatirkan putranya yang sudah beberapa kali tersungkur. Dares tetaplah anak kecil yang belum terbiasa dengan keadaan fisik yang
Last Updated: 2024-11-12
Chapter: 108. Kesana! "Kalau di Dusseldorf?" tanya Zevin pada Dares. "Demon yang mengajari!" Deg! "Demon?" lirih Zevin. Selain terkejut Demon mengajari anaknya yang masih tergolong kecil untuk senjata yang berbahaya itu. Zevin juga terkejut jika Dares tidak lagi memanggil Demon dengan 'Ayah Zetian' lagi. "Apa, Mommy tau jika Dares dan Ayah Zetian, belajar menggunakan senjata api itu?" tanya Zevin mencoba memancing Dares. Dares menggeleng, "Tidak, Dad! paman Demon selalu bilang untuk tidak memberitahu, Mommy!" "Paman?" tanya Zevin. "Yah, dia bukan lagi Ayahku! Dia jahat! Dia menculik Vista!" jawab Dares marah. Terlihat jelas wajah penuh kekecewaan Dares. Zevin kemudian sejenak merengkuh sang putra untuk masuk ke dalam pelukannya. Zevin tau jika putrnya sedang kecewa. Tidak bisa Zevin rubah, jika putranya memilik
Last Updated: 2024-10-04
Chapter: 50. TamatDeg! Mom selin kemudian mengangguk sambil mengusap rambut Olan bak anaknya sendiri, tak pernah Selin bayangkan Olan akan menganggap Aiden, kakaknya. Wajah Olan yang persis dengan kenan, membuatnya mengingat Aiden. Mungkin Aiden akan seperti Olan jika dia hidup! "Yah, Mom akan antar!""David saja tidak pernah diajak ke makam, Kakak!" seru David cemburu.Selin sontak menoleh dan tersenyum, "Bersamamu juga, Mom akan antar, Sayang!" jawabnya. Dan akhirnya mereka semua pergi ke makam surga tanpa terkecuali, Mom Selin, Olan, Rana, David, Lula, Bemo, Laras, Kenan dan Ratna, semuanya turut mengelilingi makan kecil itu. "Aiden Beevikenan!" lirih Olan dan David bersamaan. Kemudian mereka semua mengirimkan doa untuk Aiden di sana. Suasana menjadi sedikit haru setelah semua beban di hati Selin dan Lula terangkat, maaf telah mereka berdua sebar sebelumnya untuk orang-orang yang pernah menyakiti.
Last Updated: 2024-11-21
Chapter: 49. Putusan HakimDeg! "Jangan!" ucap David terkejut, "Kenapa, Mommy ikut juga, Sayang?" "Aku gak tau, Sayang! Mommy tiba-tiba bilang jika besok mau datang!" jawab Lula. "Aku sebenarnya gak mau, kamu dan Mom datang! Boleh tidak, jika kalian tidak usah datang, saja?" tanya David. "Tidak, Mas! Aku dan Mom ingin melihat kehancuran dia, seperti janjimu!" jawab Lula tegas dan memilih langsung membaringkan tubuhnya. Pertanda jika dirinya tak ingin lagi dibantah, melihat itu David pun mengalah dan memilih memeluk sang istri dari belakang, "Tidurlah sayang, semoga besok menjadi akhir dari perjuangan kita!" lirihnya. Lula hanya tersenyum mendengar gumaman suaminya sambil terus- menerus menciumi kepalanya sampai terlelap. Keesokan harinya, mereka bertiga berangkat bersama menuju persidangan. Kali ini, karena sidang putusan, yang ada ada dikursi panas itu hanya Jaksa penuntut, tersangka dan juga pengacaranya. David duduk di kursi audiens. Tak lama, Mama dan Papa juga turut hadir di barisan belakang Davi
Last Updated: 2024-11-20
Chapter: 48. Kehancuran HanuAaaaaa! TIDAKKK MAUU!" pekik Hanu, "Lepasin! Beraninya kalian menyentuh saya!" pekiknya lantang. Rasanya harga dirinya hancur, begitu banyak media yang menyorotinya. Namun, beberapa aparat itu tak mendengarkan dan terus menyeretnya Hanu begitu saja. Dan berita penangkapannya juga dengan cepat muncul di berita semua stasiun televisi. David dan Lula di ruang keluarga tengah mengembangkan senyumannya melihat ekspresi frustasi David. "Kau memang harus mempertanggung jawabkan semua tindakan dosamu, Hanu! Mari bertemu di pengadilan!" gumam David. Lula menoleh sekilas, "Terima kasih!" lirihnya "Untuk apa, Sayang? Berterima kasihlah saat Hanu sujud di kakimu dan putusan hakim keluar, Sayang!" "Sayang!" lirih Lula. "Tekadku sudah bulat, aku berhasil jika bisa membuatnya bersujud padamu! Dia harus memohon maaf untuk dosanya padamu, Sayang!" ucapnya. Lula tersenyum dan mengangguk sambil menatap suaminya dengan intens. Satu bulan menjalani kesibukan dan menjadi parter menuruntuhkan H
Last Updated: 2024-11-19
Chapter: 47. Korban Pelecehan sejak kecil"Dia senang menyiksa wanita dalam berhubungan b4dsn!" lanjut Olan menjelaskan. David dan Lula hanya bisa saling pandang, dengan apa yang baru saja di dengarnya. Rasanya, tidak percaya orang sekeras dan memiliki tangan dingin seperti Hanu pernah direndahkan dan dilecehkan bahkan oleh seseorang yang harusnya menjadi malaikat penolongnya. Efek dari kejadian di masak kecilnya, menjadikan Hanu seperti saat ini. "David! Jangan mengurungkan niatmu atau mengasihani dia! Apapun yang terjadi, kakek harusnya memiliki pilihan untuk memilih jalan baik! Tapi dia memilik membalaskan pada semua wanita di dunia ini! Dia harus tetap di adili, Dav!" lanjut Olan. "Iya, aku tidak berencana mengurungkan niatku! Aku juga memiliki pilihan, aku tidak ingin istriku terus dihantui kejadian itu dan menyimpan dendamnya sampai tua nanti! Aku ingin bahagia dengannya! Maka aku akan mencabut akar rasa sakit hati istriku!" ucap David sambil menatap intens Lula. Seolah David ingin memberitahukan, jika Lula adalah
Last Updated: 2024-11-18
Chapter: 46. Sejak kecil mengalami pelecehanRuangan itu dipenuhi gelak tawa karena kehadiran Mom Selin. "Mom, titip Lula ya! David harus bertemu, Papa!" pamitnya. "Iya, Serahkan pada Mom!" jawabnya, "Gulung habis mereka bersama dengan kejahatan mereka, Dav!" "Iya, Mom! Ini cukup membuat Antama benar-benar lebur ditengah krisis kepercayaan ini!" jawabnya kemudian mencium wajah Lula, "Aku berangkat, Sayang! Cepatlah pulih dan lihatlah laki-laki iblis itu berlutut padamu!" lirih David. Lula mengangguk! Dia sangat mengerti apa yang akan David lakukan saat ini. "Iya, aku menunggunya, Dav!"David kemudian tersenyum dan bergegas meninggalkan rumah sakit. David ingin menyusun strategi dengan Papa Bemo untuk kehancuran seperti apa yang menyenangkan! Satu yang jelas, David ingin membalaskan dendam Mommy dan istrinya tanpa mengekspos kejahatan itu, karena akan menciderai harga diri mereka. David tidak ingin itu! Biarlah itu menjadi rahasia mereka! Namun, Hanu harus berlutut meminta pengampunan. "Pah!" cari David bersamaan denga
Last Updated: 2024-11-17
Chapter: 45. AidenTak! Kenan meletakkan semua harddisk di meja, "Aku ingin memberikan ini!" Glek! "Itu? Apa itu?" ucap Selin datar sambil berbalik dan duduk. "Anggaplah sebagai permintaan maafku padamu, Selin! Maaf untuk keterdiamanku, Maaf untuk ketidakmampuanku melindungimu dulu, Maaf membawamu pada pusara sakit yang tidak bertepi dan Maaf karena tidak bisa menepati janjiku!" ucap Kenan. Selin hanya menatap datar netra laki-laki yang dulu pernah membuatnya jungkir balik. Tak ada niat membalas ungkapan Kenan sedikitpun, karena nyatanya memang benar yang dia ucapkan. Laki-laki di depannya lah yang membawanya pada pusara kesakitan yang tiada bertepi, namun Selin juga sadar bukan sepenuhnya salah Kenan. "Aku akan mempertanggungjawabkan semuanya, Selin, walaupun terlambat! Setidaknya, semoga itu bisa membuatmu ikhlas memaafkan aku!" ucap Kenan lagi. Selin kemudian mengambil hardisk itu, "Aku terima permintaan maafmu, Kenan, jangan salahkan aku mempergunakan ini sebaik mungkin!" ucapnya datar. "
Last Updated: 2024-11-16