Tawa ceria Roxanne memenuhi ruang keluarga. Anak itu berlari-lari kecil dengan boneka beruang di tangannya, sementara Eric mengejarnya dengan langkah pura-pura berat.
“Roxy, awas, aku akan menangkapmu!” serunya, membuat gadis kecil itu tertawa lebih keras.
“Tidak akan bisa, Paman! Aku lebih cepat darimu!” balas Roxanne sambil berlari ke sudut ruangan, bersembunyi di balik sofa. Dia mengintip dengan wajah penuh tawa.
Eric pura-pura berhenti, menaruh tangan di pinggulnya. "Hmm, sepertinya aku harus memanggil detektif super untuk menangkapmu."
Roxanne menyembulkan kepalanya dengan mata yang berbinar. "Detektif super? Siapa itu?"
Eric pura-pura berpikir keras. Lalu, dia berseru, "Itu aku! Detektif super Eric!" Dia langsung melompat ke arah sofa, menangkap Roxanne dan mengangkatnya tinggi-tinggi, membuat anak itu tertawa terbahak-bahak.
“Paman curang! Detektif super tidak boleh nakal!” Roxanne protes sambil cekikikan.
Eric tertawa, menurunkan anak itu dan mendekapnya erat. "Detektif super