5 tahun kemudian ..
Srekkkk..
Prang..
Dukk..
Segala bunyi aneh mulai terdengar silih berganti di kediaman Anulika dan Bayanaka Rasyid Gasendra. Siapa lagi biang keladinya kalau bukan si bontot Belinda Charlene Gasendra.
Si bungsu sudah berusia lima tahun, kerjanya hanya memporak porandakan rumah saja. Nanti ketika sang mami berteriak kencang, baru dia mau berhenti.
Bunyi sayatan dari sofa kulit terdengar, Belinda asik menusukkan gunting yang bekas digunakan sang kakak, Galen. Hingga pecahan gelas karena dia tidak kencang memegang gelas atau ia yang terjedot tembok. Anehnya, dia tidak akan menangis. Tapi kalau maminya sudah marah, Belinda akan menangis sesenggukan.
“Sayangggg,” pekik Naka saat pulang dari kantor melihat kelakuan sang anak.
Belinda yang melihat papinya pulang langsung melompat kesenangan, “Papi papi,” panggilnya, menodongkan tangan minta digendong.
Naka menghela napas melihat anaknya bermain dengan gunting. “Tidka boleh main ini berbahaya.” Naka mengatakan dengan lembu