Simpanan CEO Beristri

Simpanan CEO Beristri

last updateLast Updated : 2025-04-25
By:  Miss NonceUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
1 rating. 1 review
126Chapters
39.4Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Karena hilang kendali, Naka sang CEO tanpa sengaja terjebak cinta satu malam dengan asisten barunya, gadis belia yang masih dalam masa probasi di perusahaannya. Mengingat statusnya sebagai pria beristri, Naka mencoba membungkam Lika dengan cek senilai fantastis. Di luar dugaannya, gadis polos itu mau menerima ceknya, namun enggan diberhentikan dari pekerjaan. “Lika terima cek-nya, tapi jangan dipecat ya, Pak! Masa udah nggak perawan, nganggur pula!”

View More

Chapter 1

Bab 1

Anulika Chandara tidak bisa menghentikan tangisnya kala ia terbangun dan melihat bosnya terbaring tepat di sampingnya. Dia baru sadar, jika dia ada di kamar hotel sang bos, membuat dirinya bertanya-tanya, kesalahan apa yang dia lakukan tadi malam? Sampai -sampai mereka harus tidur seranjang dan... tanpa busana.

Hiks.. Hiks.. Hikss..

Suara tangis yang awalnya pelan kini meraung mewarnai kamar hotel Australia yang megah dan mahal itu. 

“Diam dulu, Lika.” sentak Bayanaka Rasyid Gasendra, yang biasa dipanggil Naka. Pria itu mulai merasa terganggu karena gadis itu terus menangis, sementara ia pusing berusaha memutar otak.

“Hiks, gimana saya mau diam pak. Saya habis kehilangan keperawanan saya, huaaaa!” Suara tangis itu makin menjadi.

Pria berperawakan tinggi besar itu mengusap wajahnya frustasi, menyesali kelakuan dirinya sendiri yang di luar nalar. Tidak mendapat kehangatan selama hampir dua tahun dari istrinya, membuatnya khilaf menyentuh seorang gadis perawan yang sialnya adalah asistennya sendiri di perusahaan.

“Sial,” umpatnya begitu ingat kejadian semalam.

Ia berada di Australia bersama asisten barunya. Selama itu, mereka bersikap biasa saja, layaknya atasan dan bawahan, hingga tadi malam saat klien mengajaknya merayakan kerjasama bisnis, Naka hilang kendali dan minum banyak.

Permasalahan dalam hidupnya membuat ia melepas penat dengan alkohol.

Naka tidak waspada pada dirinya sendiri, dan ternyata asisten bodohnya malah ikut minum, bersama para asisten klien-nya. Entah permainan siapa, minuman Lika dibumbui obat perangsang, yang malah membuat Naka kerepotan. Membantu asistennya melepas dahaga, juga dahaganya yang sudah tidak bersentuhan dengan sang istri.

Sibuk memaki, Naka mulai memikirkan solusi. Tapi tetap saja nihil karena otak cerdasnya tidak biasa berpikir sesuatu yang licik. Ia membalik tubuhnya, gadis itu masih menutupi tubuhnya dengan selimut dan menangis.

Naka melirik seprei putih yang kini sudah ada noda merah, membuatnya kembali membenci diri sendiri karena Naka dengan buas melahapnya dan mengambil keperawanannya semalam.

Berusaha tenang, Naka berjalan mendekati asistennya. “Lika, saya tahu saya salah. Tapi, ini juga karena kebodohan kamu yang ikut-ikutan minum. Jadi, ini salah kita berdua, paham?”

“Kan Lika ditawari pak. Kalau nolak nanti dikira sombong.” ucap Lika pelan, mengusap pipi yang dibanjiri air mata itu.

Jawaban gadis polos itu membuat Naka mendengus. Siapa yang menerima gadis ini bekerja di perusahaan besarnya, rasa-rasanya Naka ingin memecat orang itu. Gadis ini terlalu polos untuk bekerja dengannya yang selalu dikelilingi orang-orang licik.

“Sudahlah. Sekarang mandi, setelah itu kita makan. Saya akan memikirkan solusinya,”

“Solusi apa pak? Mengembalikan kesucian saya?”

Naka terbelalak, gadis itu bertanya dengan wajah serius. Mana bisa itu dikembalikan, bahkan dokter hebat pun tak mampu melakukannya.

“Likaaaaaaa…” geram Naka.

“Mandi dulu,” ujarnya setelah merasa sedikit tenang.

“Nggak bisa, sakit.” ringis Lika saat ingin berdiri. Naka yang sadar gadis itu masih perawan, akhirnya mengalah. Ia mengisi bathtub agar gadis itu berendam merilekskan tubuhnya, kemudian ia membantu memapah. Karena lama, Naka menggendongnya.

“Arkh, pak saya mau diapain. Masih sakit pak,” teriak Lika.

“Saya mau gendong kamu kekamar mandi, kamu lama!” ketus Naka, Lika mengerti lalu mengangguk. Turun di bathtube besar yang tidak ada dikamarnya, Lika mulai berendam.

Entah aromaterapi apa yang bosnya gunakan, namun sangat menenangkan sekali. Bangun tadi tubuhnya hampir copot rasanya, seperti habis ditimpa tronton, berat sekali. Apalagi inti tubuhnya, rasanya luar biasa. Nyeri, pegal, sakit, stress semua jadi satu yang kini gadis itu rasakan.

“Gue masa udah nggak perawan sih. Mana sama bos galak lagi. Cakep sih, tapi percuma kalau udah punya istri, sial banget sih.” Batin Lika menyesali nasib.

Meski baru bekerja kurang dari dua bulan, ia tahu kabar kalau bos Naka sudah memiliki istri, karena bosnya itu selalu menjadi perbincangan hangat teman sesama karyawan.

Mulai dari gaya berpakaian Naka hari itu, hingga galaknya yang terkenal disatu kantor. Sombongnya Naka semua sudah paham, tidak akan menegur karyawannya. Entah mengapa dengan Naka itu, padahal itu Perusahaan keluarga yang turun menurun diwariskan.

Diluar sana, Naka menerima panggilan telepon dari istrinya. Ia harus pulang besok, karena masih ada satu kerjasama besar lagi yang harus ia gol-kan. Terkait masalah Lika, ia kesampingkan dulu. Bermaksud untuk menyelesaikan masalah satu persatu.

*

*

Gasendra Corp yang bergerak dibidang kontruksi terbesar di negaranya itu kini duduk di ruang rapat di Australia, hatinya berdebar-debar. Di depannya terdapat berkas kerjasama yang dapat mengubah arah bisnis perusahaannya. Kesepakatan ini bukan hanya tentang keuntungan finansial, tetapi juga tentang memperluas jangkauan perusahaan ke pasar internasional.

Naka dan timnya sudah bekerja dengan keras untuk hal ini, mulai dari merancang proposal, melakukan presentasi, dan akhirnya, menegosiasikan perjanjian ini.

Seketika, pintu ruang rapat terbuka, dan pihak mitra bisnis dari Australia memasuki ruangan. Kepala delegasi mengulurkan tangan dengan senyuman, "Selamat atas kesepakatan ini, Mr. Gasendra. Kami yakin kerjasama ini akan memberikan manfaat besar bagi kedua belah pihak." Ucapan yang sangat ingin Naka dengar kini ia dapatkan, senyum mengembang di bibir tipisnya.

Naka tersenyum dan berjabat tangan dengan penuh kepuasan karena berhasil mencapai tujuan besar ini.

Setelah menandatangani berkas kerjasama, Naka ruangan rapat. Ia berjalan di koridor hotel yang mewah itu dengan perasaan lega. Ini bukan hanya sukses bagi perusahaan, tetapi juga karir pribadi Naka yang seolah lepas dari nama besar keluarga.

Meski menjalani rapat sendirian, ia tidak canggung. Asisten kurang ajarnya itu merajuk tidak bisa ikut karena kesakitan. Naka mengerti hal itu, ia juga salah karena semalam Naka menggila.

Mendapatkan tubuh suci milik Lika membuatnya lupa diri, hingga jelang pagi ia baru selesai menghajarnya. Meski gadis itu terus meringis namun Naka tidak mau berhenti, tubuh Lika membuatnya candu semalam.

Body montok, kulit cokelat yang seksi, gunung kembar yang belum terjamah siapa-siapa, ah Naka masih mengingat bagaimana bentuknya, indah sekali. Bahkan gunung terindah yang pernah ia liat. Bulat berisi, bersih, lembut dan menyegarkan.

“Shit.” umpatnya, Ketika lagi-lagi teringat tubuh seksi asistennya itu. Hari ini Naka banyak mengeluarkan umpatan karena terdistraksi oleh wajah cantik Lika.

‘Pak Naka ... aku udah gak tahan ... Ah!'

‘Gak usah ditahan, keluarkan aja, sayang ...'

‘Ungh!'

‘Jangan biarkan yang lain menyentuhmu, karena kamu milikku, Lika ...’

Naka tidak sadar jika dia mencap Lika sebagai miliknya sejak malam itu.

Ting..

Pintu lift terbuka, mengakhiri kegilaan Naka yang mengingat kejadian semalam. Bahkan Ketika Lika memanggilnya Naka, tanpa embel-embel ‘Pak’, itu sangat seksi sekali. Rambut panjangnya tergerai indah, dan sebagaian menutupi wajahnya yang lembab karena keringat.

"Sial ... kenapa aku terus memikirkan adegan itu?" batin Naka.

Menarik napasnya panjang, Naka memasuki kamarnya, gelap karena lampu dimatikan. Naka melangkah mendekati ranjang, ia melihat gadis itu tidur nyenyak dengan memakai kemejanya, mungkin ia ambil sendiri di lemari.

Naka menggeram, karena Lika tidak pindah kekamarnya.

“Lika! Kamu benar-benar ya!” teriak Naka kencang yang langsung membangunkan gadis itu.

“Aduh pak Naka ada apa sih. Kok teriak-teriak.” ringis Lika beranjak duduk, Naka menyalakan semua lampu kamarnya.

“Apa yang kamu lakukan? Kamu seharusnya pindah ke kamarmu dsndiri! Dan apa ini? Lancang sekali kamu mengenakan kemeja saya!” bentak Naka. Dia memang terkenal galak pada karyawannya, namun Lika sudah terbiasa dengan hal itu.

Lika menunduk ketakutan, ia memang salah. Tapi rasa kantuk dan lelah ditambah tubuhnya yang seperti habis ditiban truk gandeng, membuatnya malas pindah kamar.

“Lika numpang sebentar pak, badan Lika sakit semua. Maaf pak.” lirihnya. Kemudian turun dengan pelan dari ranjang.

Begitu kakinya menyentuh lantai, ia memungut pakaiannya dan segera ke pintu keluar.

Naka melihat gadis itu mengenakan kemejanya, dan malah tambak seksi. Oh sial, kenapa gadis itu keluar dengan kemeja Naka, bagaimana kalau ada yang melihat. Apalagi kamar Lika ada di satu lantai dibawah kamarnya, otomatis gadis itu harus naik lift.

Tergesa Naka mengejarnya, “Lika.” teriaknya, dan segera menarik tangan gadis itu.

Grep..

Tubuh jatuh tepat didada Naka, “Ganti dulu pakaianmu.” bisiknya.

“Oh pak Naka takut kemejanya saya bawa ambil yah? Nih pak saya kembalikan.” Dengan bodohnya Lika membuka kancing itu diluar, Naka seperti mau menghardiknya habis-habisan.

“Jangan gila Lika, apa yang kamu lakukan.” Naka langsung menyambar tubuh gadis itu, menggendongnya masuk kamar. Bahaya jika ada yang melihat mereka, akan jadi gossip panas yang mendebarkan.

“Ih pak Naka senang banget sih gendong-gendong Lika.” jeritnya, karena Naka memikulnya dibahu serasa membawa karung beras.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Lisa Ernawati
lanjut cerita nya donk, penasaran akhirnya gimana
2025-03-06 22:11:55
0
126 Chapters
Bab 1
Anulika Chandara tidak bisa menghentikan tangisnya kala ia terbangun dan melihat bosnya terbaring tepat di sampingnya. Dia baru sadar, jika dia ada di kamar hotel sang bos, membuat dirinya bertanya-tanya, kesalahan apa yang dia lakukan tadi malam? Sampai -sampai mereka harus tidur seranjang dan... tanpa busana.Hiks.. Hiks.. Hikss..Suara tangis yang awalnya pelan kini meraung mewarnai kamar hotel Australia yang megah dan mahal itu. “Diam dulu, Lika.” sentak Bayanaka Rasyid Gasendra, yang biasa dipanggil Naka. Pria itu mulai merasa terganggu karena gadis itu terus menangis, sementara ia pusing berusaha memutar otak.“Hiks, gimana saya mau diam pak. Saya habis kehilangan keperawanan saya, huaaaa!” Suara tangis itu makin menjadi.Pria berperawakan tinggi besar itu mengusap wajahnya frustasi, menyesali kelakuan dirinya sendiri yang di luar nalar. Tidak mendapat kehangatan selama hampir dua tahun dari istrinya, membuatnya khilaf menyentuh seorang gadis perawan yang sialnya adalah asisten
last updateLast Updated : 2024-12-23
Read more
Bab 2
Pagi ini mereka kembali ke negaranya, setelah tadi malam Naka tidak melihatnya, kini ia melihat wajah Lika yang nampak pucat. Semalam Lika tidak keluar kamar untuk makan malam, Naka membiarkan saja.Keduanya memilih untuk mempertahankan sikap diam. Mereka meninggalkan hotel menuju bandara untuk pulang ke Indonesia. Meskipun berada dalam satu pesawat, namun suasana di antara mereka begitu dingin, dan Naka memutuskan untuk merenung dalam diam.Lika, yang berada di sampingnya di kursi pesawat, mencoba memejamkan matanya karena kepanya sakit sejak semalam. Sejak diusir Naka dengan kasar, ia memilih untuk merenung hingga akhirnya menangis semalam, seperti lagu saja ia. Duduk di dekat jendela menatap keindahan malam di negeri Kangguru itu, baru pertama keluar negeri malah pengalaman tidak enak menimpanya. Ah sial sekali dirinya ini.Sedangkan Naka tampak fokus pada majalah di tangannya, sementara pikirannya sepertinya melayang jauh. Rasa bersalah menimbun dalam hati, bersalah pada istrinya,
last updateLast Updated : 2024-12-23
Read more
Bab 3
Naka duduk di ruang kerjanya, tatapan matanya menatap layar komputer tanpa fokus. Rasa bersalah melingkupi hatinya seperti kabut tebal yang sulit dihindari. Ia merenung pada tindakan-tindakan yang telah dilakukannya, khususnya terhadap asistennya, Lika.Ia sudah menyiapkan solusi, namun sayangnya gadis itu sudah dua hari tidak masuk kerja, dengan alasan sakit. Hal itu membuat Naka harus sabar menunggu, padahal ia sudah tidak tahan untuk menyelesaikannya dengan cepat.Keputusan sudah diambilnya, ia menyadari bahwa tindakannya tidak hanya merugikan hubungan profesional mereka, tetapi juga menciptakan suasana kerja yang tidak nyaman.Meski sedikit khawatir dengan kondisi Lika, namun Naka mencoba mengabaikannya. Lika gadis sehat dan kuat berbeda dengan Indira yang sangat membutuhkannya.Hingga hari ini, asistennya masuk kerja kembali. Posisi Lika kini kembali menjadi sekretaris Naka, baru masa percobaan. Tugasnya mudah hanya membantu Bara saja mengurus administrasi yang dibutuhkan Naka."
last updateLast Updated : 2024-12-23
Read more
Bab 4
Anulika Chandara duduk di tepi ranjangnya, tangannya menggenggam erat cek yang diberikan Naka. Matanya sayu memandang ke luar jendela, memikirkan keputusan yang harus dia ambil. "Aku tidak bisa menerima ini," gumamnya lirih, sambil memegang cek tersebut erat. Lika teringat akan semua yang telah terjadi, malam itu, tawaran itu, dan sekarang dilema yang menghantui pikirannya.“Tapi sayang, 10 miliar kan gede juga.” Ah jadi dilema Lika ini.Dia menghela napas berat, perasaan dilema menggelayuti setiap pikirannya. Lika tahu dia membutuhkan pekerjaan ini, tapi harga dirinya sebagai wanita juga penting baginya. "Bagaimana kalau aku hamil karena kesalahan malam itu?" pikirnya dengan rasa takut. Bayangan masa depan yang suram mulai menghantui, takut tak ada pria yang mau menerimanya lagi.Itu yang Anulika takutkan, hamil! Maka keadaan akan berubah semua. Hidupnya akan jungkir balik, apalagi jika tidak ada suami disisinya.Dengan keputusan yang masih terombang-ambing, Lika berdiri dan berjal
last updateLast Updated : 2024-12-23
Read more
Bab 5 Nikah Kilat
Esoknya, Bara yang tidak tahu apa-apa dibuat kelimpungan saat pak bos memintanya mencari penghulu, lebih terkejut lagi karena bosnya yang akan jadi pengantin. Tambah mengejutkan lagi dengan Anulika rekan kernya yang menjadi mempelai wanitanya. “Apa-apaan ini?” pekiknya sendirian, namun tetap saja dia mengerjakan apa yang diperintahkan sang bos. Sedangkan gadis cantik itu memberengut saja dari tadi, ia kira menikah dengan bos besar walau hanya secara agama, ia akan memakai gaun putih yang cantik dan mahal. Tapi ini apa, ia hanya memakai baju kerjanya. Sederhana namun terasa berat oleh beban yang tak kasat mata. Selendang putih menutupi kepala mereka berdua, simbol kesederhanaan yang mereka junjung. Dengan perasaan yang campur aduk, Lika menatap Naka yang kini resmi menjadi suaminya. Sesuai dengan kesepakatan, mereka menikah secara sederhana di ruangan kecil dengan hadirnya dua saksi yang seolah muncul begitu saja dari balik pintu. Setelah akad nikah yang berlangsung singkat dan diuc
last updateLast Updated : 2025-01-15
Read more
Bab 6 Kecupan Nakal
Tubuh seorang Bayanaka Rasyid Gasendra membeku, tegang dikecup tiba-tiba oleh seorang gadis cantik yang sialnya, pernah ia rasakan tubuhnya. Tidak ada yang berubah masih manis, dengan perlahan Lika memberanikan diri memagut bibir Naka dengan kakunya. Merasakan sensasi yang lain, meski awalnya Naka diam namun lama kelamaan semakin tergoda, hingga tanpa sadar Naka membalasnya, malah kini Lika yang kehabisan napasnya. Keduanya saling memejamkan mata, menikmati lumatan dan belitan lidah yang hangat itu. Naka menekan tengkuk Lika, agar ia bisa melesakkan lidahnya kedalam dan semakin dalam. Eungh.. Lenguhan bernada sensual dari mulut Lika terdengar. Membuat Naka makin dalam lagi melumat bibit mania yang sepertinya akan membuatnya candu. Sesuatu yang terasa panas mulai menjalar ditubuh Naka, sebagai pria normal tentu dia sangat tertarik dengan tubuh Lika, apalai kini dia sudah sah menjadi istrinya. Hingga tangan Naka mulai nakal menjalar ke area punggung, dia memberi usapan le
last updateLast Updated : 2025-01-16
Read more
BAB 7 Memikirkan Istri Kedua
Diruangan Naka, pria itu masih berkutat dengan berkas di meja. “Bagaimana Lika disana Bara?” tanya pada sang asisten, yang sudah paham mengapa Naka menikahi gadis itu.Ia juga tadi sedikit disalahkan, karena sakitnya Naka haurs mengajak Lika dinas ke luar negeri yang berakhir kekacauan.“Baik pak, sudah bisa beradaptasi dengan baik. Ya paling resikonya, hmm digodain pekerja Gudang pak.” jawab Bara, sengaja agar Naka berbaik hati memindahkan Lika kembali ke jalurnya. Dia juga sedikit terbantu dengan adanya Lika, si gadis lugu yang bagus dalam pekerjaannya.Naka mendengus, sudah bagus disana mau dipindahkan kemana. Gudang adalah tempat yang paling jauh darinya, namun masih bisa ia pantau. Berbeda jika di kantor cabang, lokasi yang jarang Naka jarang datangi.“Lika akan tetap disana pak?” tanya Bara memberanikan diri.“Disana saja.” jawabnya tegas.Ketika sendiri di ruangannya, Naka mulai memejamkan matanya. Tingkah lugu istri barunya benar-benar diluar nalar, seenaknya duduk diruanganny
last updateLast Updated : 2025-01-16
Read more
Bab 8 Memikirkan Istri Nakal
Malamnya, Naka makin gelisah. Ada rasa entah apa namanya, dia selalu memikirkan Lika. Suaranya yang manja, sikapnya yang absurd terkadang menggodanya dan menjengkelkan. Tapi Naka suka, membuat harinya begitu berbeda dan berwarna.Dengan membuang rasa ego, Naka menghubungi Lika. Mau tahu dimana gadis ini sekarang. Hari sudah beranjak malam dan turun hujan.Sekali dua kali, tidak kunjung diangkat. Sampai Naka memeriksa kembali apa nomornya benar atau tidak. Kembali Naka menghubungi istri kecilnya itu.“Angkat Lika, angkat.” Ujarnya menggeram sendiri.Saat Naka mendengar suara Lika di ujung telepon, rasa lega sejenak menyelimuti hatinya. Namun, rasa lega itu segera tergantikan oleh gelombang kecurigaan. "Masih di jalan." kata Lika dengan suara yang terdengar lelah, menjawab panggilan suaminya.“Dijalan?” beo Naka, sudah malam masih keluyuran.“Iya, nanti di hubungi lagi.”“Lika.”“Apa?”“Dimana?” tanya Naka kembali memastikan.“Dibilang dijalan.” Sentak Lika kesal.“Sama siapa?”“Teman.”
last updateLast Updated : 2025-01-17
Read more
Bab 9 Menginap di Kamar istri Kecil
Lika mengerjap kaget ketika Naka mengatakan akan menginap disini. Maksudnya bagaimana, kenapa pak bosnya mau menginap di apartemen mungilnya ini. lebih enak dirumahnya sendiri, Lika yakin ranjang milik Naka lebih besar dari miliknya.“Kamu tidak tuli bukan?” sindir Naka kesal, karena Lika seolah menolak kehadirannya.“No. Big no, bapak pulang saja. Tempat ini terlalu sempit buat berdua.” Lika mendekati Naka dan menarik tangan bosnya itu. Enak saja menumpang nginap, memang ia tidak punya rumah."Kenapa? Kamu lupa kalau kita juga pernah tidur bersama. Bahkan tanpa pakaian." sinis Naka, mengingatkan Lika tragedi malam berdarahnya. Lika berdecak, kesal jika diingatkan akan malam itu.“Bapak nggak punya rumah, sampai menumpang menginap dirumah karyawannya?” sindir Lika.Namun tenaganya kalah dari Naka, dan malah ditarik balik oleh Naka, hingga mereka berdua jatuh diatas ranjang kecil itu. Naka menahan napasnya ketika Lika ada diatas tubuhnya. Kedua mata itu saling pandang, menegaskan jika
last updateLast Updated : 2025-01-18
Read more
Bab 10 Perhatian Kecil Bos Galak
Hari masih belum terang, ketika Naka terbangun karena mendengar suara pekikan dari arah kamar mandi. Meraba sisi ranjangnya, kosong. Lika di kamar mandi, dengan langkah gontai Naka menyusul gadis itu. Sempat melihat jam di dinding masih pukul 3 dini hari.Hoek..Lika sedang mengeluarkan semua isi perutnya di toilet, suaranya sangat mengenaskan.“Lika.. Kenapa?” tanya Naka, dia masuk ke dalam. Membantu gadis itu yang kesulitan dengan rambutnya. Rambut panjangnya Naka tangkup, dan memijit leher Lika.“Kamu tidak apa-apa?” tanya Naka, mulai khawatir karena Lika tidak berhenti mengeluarkan isi perutnya.“Hmmm, keluar.” Usir Lika pelan. Tidak nyaman muntah ada orang lain. Naka mengabaikan, tetap ia pijat leher itu.Naka sadar dia pria dewasa, dalam kondisi ini Lika juga membutuhkannya. Sama ketika Ivanka sakit, Naka bersedia membantunya.Suara muntah itu memekikkan telinga, terlihat Lika berjuang mengeluarkan semua isi perutnya.“Sudah?” tanyanya, Lika mengangguk. Wajahnya merah, basah kar
last updateLast Updated : 2025-01-18
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status