Sejak buku pertama dari Night Series meledak, editor dan penerbit ku sudah menunggu hari dimana aku memutuskan untuk mengungkapkan identitas ku. Mereka berharap aku mau melepas topengku dan bertransformasi dari penulis bertopeng menjadi bintang, semuanya ingin aku bisa tampil di media, melakukan wawancara, menjadi narasumber acara, dan secara aktif mempromosikan karya ku secara langsung.
Tapi pada dasarnya aku adalah orang yang tertutup dan pemalu. Hal seperti itu tidaklah mudah bagiku. Karena aku mengalami kesulitan yang sangat besar dengan hubungan interpersonal dan merasa muak hanya dengan gagasan menjadi pusat perhatian. Sudah cukup sulit mengajar kelas dengan anak-anak yang sudah terganggu perhatiannya atau tertidur saat pelajaran. Apalagi memberikan ceramah di depan banyak orang?
"Tidak pernah," jawabku kembali dengan nada datar.
Seperti biasa, editorku melontarkan sedikit kekecewaan sebelum meyakinkanku dengan suara lembut, "Jangan khawatir. Hanya penerbit dan aku yang menge