Pada siang hari Ha Ji-an hanyalah seorang guru sekolah menengah biasa yang sering di sepelekan orang, tetapi pada malam hari, dia adalah novelis horor top Korea Selatan. Ha Ji-an merupakan penulis buku terlaris dari seri Endless Night. Namun di balik nama penanya yang terdengar keras, Ed Scar. Ji-an sebenarnya seorang pengecut yang selalu takut dengan segala hal. Ketakutan terburuknya menjadi kenyataan saat keyboard yang dia pesan secara online entah bagaimana membuat semua yang dia tulis menjadi hidup, termasuk karya aslinya yakni karakter Hades, seorang pembunuh berantai yang dengan kejam memburu penjahat. Satu-satunya harapan JI-an untuk bertahan hidup adalah agar Hades mencintainya. Bisakah seorang penulis novel horor ini merubah situasi untuk menyelamatkan hidupnya sendiri, entah dengan melenyapkan sang tokoh utama atau sebelum dia benar-benar jatuh cinta padanya?
View MoreAku perempuan dengan usia lebih dari setengah abad yang punya kelemahan tidak biasa.
Parno, istilah populer untuk menyebut gangguan paranoid, yakni kondisi saat seseorang merasa cemas berlebihan dan terancam. Ya, aku memiliki parno berlebih yang tidak bisa aku tangani. Perasaan itu bisa muncul kapan saja. Misalnya... Aku takut berjalan sendirian di malam hari. Kecemasan menguasaiku saat berbagi lift dengan pria asing. Dan aku selalu membeku ketakutan ketika ada orang asing yang tiba-tiba mengetuk pintu rumahku. Begitulah jika perempuan penakut tinggal sendirian. Dunia adalah tempat yang menakutkan untuk seorang pengecut sepertiku. Pikiranku sering melompat ke hal terburuk dalam skenario sebuah tragedi. Misalnya saat di malam hari, ketika aku melewati seorang pria yang memakai topi baseball atau masker, aku langsung ketakutan oleh sebuah pemikiran mengerikan: Bagaimana jika dia tiba-tiba datang berlari ke arahku sambil membawa sebuah pisau..? Tapi itu tidak pernah terjadi. Tentu saja. Bahkan tidak sekali pun. Tapi tetap saja, seperti suatu kelainan, aku tidak pernah berhenti memikirkannya sampai jarak kami cukup jauh. Aku pernah ingin mencoba mengubah pemikiran ku seperti ini, tentang seseorang yang dibunuh oleh pria yang tidak dikenal menjadi sebuah novel. Aku merasa ingin mencoba mengubahnya menjadi fiksi karena memikirkan kejadian itu benar-benar membuatku takut. Dan mungkin saja banyak orang diluar sana yang memiliki pemikiran sepertiku. Jika tidak, berarti memang aku sudah hilang akal. Kendati begitu, aku benci gagasan dibunuh oleh pria jelek, meskipun itu hanya sebuah novel. Mungkin itu sedikit menyimpang, tetapi jika aku akan dibunuh, aku lebih baik mati di tangan seorang pria tampan. Jadi aku menjadikan pembunuhnya sangat tampan. Kemudian, beralih pada korban yang dimana itu aku. Maksudku... Aku tidak ingin mati, meskipun kematian itu hanyalah sebuah novel. Rasanya meresahkan. Jadi aku memutuskan untuk menciptakan seorang wanita imajiner menggantikan diriku sendiri. Tapi meski itu hanya sebuah novel, aku tidak menyukai gagasan membunuh wanita yang tak bersalah. Aku merenung cukup lama, kira-kira dosa apa yang dilakukan korban? Saat itulah aku tersadar. Mengapa tidak membunuh seseorang yang pantas mendapatkannya saja? Dengan sekelibat pemikiran itu, aku mengubah korban menjadi penjahat. Novel horor pertamaku, Endless Night, sukses besar. Itu adalah cerita tentang serial wanita pembunuh yang membunuh dan menikah lagi dari suami ke suami, tapi akhirnya, seorang laki-laki bernama Hades membunuhnya sebagai pembalasan. Hades. Kalian pasti sudah menyadarinya begitu membaca namanya. Ya, secara harfiah Hades merupakan Dewa dunia bawah dalam metodelogi Yunani Kuno. Namanya memiliki arti, 'Yang Tak Terlihat'. Dewa Hades bersifat abadi, kebal terhadap senjata fana, dan dapat menghakimi jiwa orang mati berdasarkan tindakan mereka semasa hidup. Aku tidak terlalu kreatif dalam membuat nama. Dan menurutku nama dan karakter dewa Hades mirip dengan karakter Hades dalam novelku. Bagaimana aku bisa tahu? Aku tidak tahu orang dengan nama klise ini akan melakukan tindakan dan menjadi seorang Freischiütz (sosok makhluk mitologi yang menjelma sebagai sniper), lebih tepatnya memikat hati pembaca wanita berusia dua puluhan dan tiga puluhan. Jika aku tahu peminatnya sebanyak ini, mungkin aku akan pergi ke peramal yang berspesialisasi dalam nama agar sosok 'Hades' bisa lebih diterima. Termasuk cetakan ulangnya, Endless Night telah terjual lebih dari satu juta eksemplar dan terjual sebelum penerbit meminta ku untuk menulis seri dengan Hades sebagai karakter utamanya. Sekali lagi, Endless Night adalah novel horor. Itu berarti perannya mirip dengan hantu, zombie, alien, atau pembunuh berantai. Dia adalah seorang pemburu; dia tidak akan pernah bisa menjadi karakter utama. Tapi pembaca tergila-gila dengan Hades si Pemburu, dan penerbitnya mengetahui hal ini. Mereka menginginkan multi-seri yang mana Hades selalu membunuh tokoh utama. Aku tidak punya alasan untuk menolak. Siapa yang akan menolak tambang emas? Haha... Dengan penuh semangat, aku menulis sekuelnya. Malam yang Ditangkap. Malam Merah. Meratap Malam. Dan seterusnya... Hingga lahirlah apa yang disebut Night Series. Narator dari Night Series terus berubah, tapi pembunuhnya tidak pernah berubah. Hades adalah yang sebenarnya karakter utama serial ini. Buku-buku tersebut menjadi buku terlaris reguler. Sebagai seorang penulis, aku juga menjadi bintang besar. Bak banjir permintaan wawancara dan narasumber berdatangan, tapi aku tolak semuanya dengan putus asa, bertekad untuk tidak pernah mengungkapkan identitasku. Ya, Aku seorang penulis anonim. Sebagai penulis horor, Aku menggunakan nama pena yang terdengar maskulin: Ed Scar. Tapi jika kamu mengatur ulang karakternya, kamu akan menemukan makna sebenarnya yang tersembunyi dari nama penakut yakni: Scared (takut) Satu-satunya teman yang mengetahui aku adalah Ed Scar, penulis Night Series, berkata sambil terkekeh, "Sungguh ironis bahwa film horor paling terkenal di Korea Selatan penulis sebenarnya adalah pengecut terbesarnya." Nama asliku adalah Ji-an Ha. Aku seorang wanita lajang berusia dua puluh sembilan tahun. Aku memiliki kehidupan ganda sebagai penulis horor terlaris nomor satu di Korea dan mengajar di sekolah menengah. Memang benar aku mendapat banyak uang dari Night Series, tapi aku tidak punya niatan untuk berhenti mengajar. Stabilitas keuangan adalah yang utama, bukan? Ding dong. Aku terlonjak, kaget. Bel pintu di tengah malam juga membuatku takut. Kukira aku punya satu hal lagi untuk ditambahkan ke daftar ketakutanku. Setelah bunyi bel tadi, aku mendengar suara seseorang meletakkan sebuah kotak dan tak lama suara langkah kakinya menghilang. Paket. Saat ini sudah lewat jam 11 malam. Itu adalah salah satunya pengantar barang yang pekerja keras. Aku menuju ke pintu depan, jantungku berdebar kencang. Tanpa perlu menebak-nebak aku bisa tahu apa isi paket itu- keyboard. Itu adalah keyboard yang sangat aku inginkan sejak lama, sayangnya produksinya dihentikan dan tidak lagi tersedia untukku. Ditambah produksinya yang sedikit membuatnya sulit ditemukan. Sampai suatu hari aku berteriak ketika menemukannya terdaftar di salah satu situs barang bekas di luar negeri. Butuh waktu seminggu untuk mengirimkannya, bukan penantian yang lama jika dibandingkan dengan langkanya barang itu. Untuk berjaga-jaga, aku menggantungkan kaitan pintu terlebih dahulu sebelum membuka pintu. Seorang perampok yang berpura-pura menjadi kurir bisa jadi menunggu... Tapi ketika aku mengintip ke luar pintu depan, tak ada seorang pun di luar— hanya tersisa kotak datar yang diletakkan di lantai. Aku segera membawanya ke dalam. Sekarang, untuk unboxingnya. Dengan jantung berdebar-debar, aku membuka kotak itu, dan datanglah keyboard impianku. Rapi dan hitam. Tidak ada yang tidak aku sukai dari desainnya. Namun kondisi keyboardnya adalah yang paling menakjubkan. Itu sangat bersih dan utuh; aku tidak percaya itu barang bekas. Mari kita mulai. Aku menyimpan keyboard lama ku dan menghubungkan keyboard baru di komputer ku. Setelah membuka dokumen kosong, aku berpikir keras sambil menatap serin putih. Apa yang akan aku tulis adalah tambahan terbaru untuk Night Series. Adegan apa yang harus aku mulai? Ed Scar, penguasa dunia horor, terkenal karena menanamkan rasa takut ke dalam kehidupan sehari-hari. Triknya adalah mengubah hal biasa menjadi sesuatu yang menakutkan. Sesaat setelah aku berpikir, sebuah ide muncul di benak ku. Dengan sudut bibirku yang melengkung ke atas, aku mulai mengetik [Kerincingan mainan. Gagang pintu bergetar hebat.] Saat aku mengetik titik, aku mendengar suara berderak yang mengerikan dari belakangku.Klak, klak, klak. Begitu aku membuka pintu apartemen depan, suara mesin ketik menyapaku dari ruangan depan. Badum. Badum. Jantungku berdebar kencang. Aku teringat ciuman berbahaya dua malam yang lalu. Aku jadi gila. Kenapa aku terus memikirkan hal itu? Aku mengipasi wajah panasku dengan tanganku, aku berusaha menghilangkan ingatan itu. Aku memeriksa naskah terkutuk itu; Hades masih mengumpulkan informasi hari ini. Sepertinya ini sudah menjadi keseharianku: berkencan dengan Hades dan memeriksa aktivitasnya setelah bekerja. Setelah mandi, aku makan ramen dan menonton TV ketika ada berita pembunuhan muncul di layar. “Polisi telah memulai penyelidikan setelah menemukan tubuh seorang wanita dipotong-potong, korban diperkirakan berusia dua puluhan, ditemukan di Gunung Naegongsan di Seoul. Menurut Kepada polisi, potongan tubuh ditemukan di dalam kantong plastik hitam di jalur pendakian
Aku akan menjadi gila. Tidak, aku sudah gila. [Putus asa, Ji-an luluh dalam pelukan Hades. Saat Hades mencium lehernya, Ji-an merasa seolah-olah dia tenggelam. Seluruh tubuhnya basah kuyup, dan sepertinya meregang dan tenggelam. Mabuk karena demam, Ji-an merasakan desahan keluar dari tenggorokannya.] Saat aku membaca adegan di mana aku terengah-engah dalam pelukan Hades, aku pun begitu malu, aku merasa seperti akan mati. Tiba-tiba, sebuah kesadaran baru muncul di benak ku. Setiap kali aku mencium Hades atau jika kami...bersikap eksplisit, kenyataannya adalah apapun yang kami lakukan akan dicatat dalam naskah sesat ini. Aku tidak tahu apakah keyboardnya atau naskahnya yang dikutuk. Salah satu dari itu sungguh mengerikan. [Ji-an mengulangi dengan obsesif: Aku tidak mencintaimu, kamu bahkan tidak nyata. Jika Ji-an tidak melakukan penolakan itu entah bagaimana jadinya. Padahal dia ta
Setelah berjalan-jalan, Hades menemaniku kembali ke apartemenku. Hades sering mengikutiku ke dalam rumah lebih dari satu kali, jadi aku tetap waspada saat aku membuka kunci pintu. Aku melangkahkan kakiku masuk begitu pintu terbuka. Dan saat itu Hades angkat bicara. "Apakah kamu tidak akan mengucapkan selamat malam?" Aku berbalik kembali melihat Hades, saat aku meraih pegangan di bagian dalam pintu. Lampu sensor gerak di pintu masuk apartemenku menyala, mendeteksi kehadiranku. "Hari ini menyenangkan. Selamat malam." Sekian detik setelah aku mengucapkan apa yang ia mau, Hades melangkah ke arah ku dan menundukkan kepalanya. Tubuhku membeku di tempat. Kupikir dia akan menciumku. Namun bibir Hades hanya mengecup ringan pipiku. Hades menunjukkan senyum manisnya setelah itu. "Aku juga bersenang-senang hari ini. Selamat malam, Ji-an. Aku mencintaimu." Aku me
Hades terdengar sangat kecewa dan itu membuatku takut. Semakin banyak Hades terobsesi pada Ed Scar, itu akan membuat naskah terkutuk yang sedang bekerja menjadi lebih dekat dengan thriller, dan romansa yang mengharukan semakin jauh. Untuk mengalihkan perhatian Hades, aku memutuskan untuk membuat keributan. “Aku pikir menemukan penulis itu lebih penting bagi mu daripada berkencan denganku". "Apa?" "Apa aku salah? Kamu menolak ajakan berkencan denganku hanya agar kamu bisa pergi ke kantor penerbit dan menemukan penulis itu." Hades menatapku dengan tatapan langka, wajahnya menunjukkan sedikit rasa malu. Dan terus menatapku dengan isi pikiran yang tidak bisa ku baca. "Kamu sedang mengemudi. Lihat ke depan." Suaraku bergetar. Bahkan setelah menoleh ke depan, Hades masih mencuri pandang ke arahku. "Ji-an, apa kamu marah?" Tanpa menjawab, aku melihat ke lua
Aku bisa melihat mata Rexon menyala dengan pengertian. “Suami ku menderita paranoia. Dia tidak akan percaya padamu, bahkan jika kamu mencoba menjelaskannya." Kemudian, dia akhirnya menanyakan pertanyaan yang telah aku tunggu-tunggu. “Apa yang harus aku lakukan?” "Berpura-puralah kamu bukan kamu. Anggaplah kamu tidak mengenalnya. Hanya ada tiga orang yang mengetahui siapa suamiku: penerbit, editor, dan asisten manajer." “Tetapi saya harus meyakinkan Tuan Scar untuk tidak memutuskan kontrak,” protesnya. "Suamiku sudah mengira kamu adalah kekasih rahasiaku. Apa kamu sudah memikirkan persentase kemungkinan kamu akan berhasil jika melakukannya sekarang?" Rexon terdiam. "Jika kamu tetap melakukannya sekarang itu sama saja dengan kamu menuangkan minyak ke dalam api. Aku akan membereskan kesalahpahaman dengan suamiku dulu, lalu aku akan atur pertemuan untukmu nanti"
Aku tidak yakin bagaimana aku sampai ke kantor dalam keadaan utuh. Setiap kali aku terjebak dengan lampu merah, keringatku tidak berhenti mengucur dari jari-jariku. Saat aku bergegas masuk ke dalam gedung, aku melihat Rexon yang berada di salah satu ruang kosong di kantornya dan dia menyapaku dengan ekspresi terkejut. "Bu! Apa yang membawamu ke sini? Tadinya aku akan mampir ke rumahmu nanti." Karena kehabisan napas, aku berpegangan pada lengannya. “Ada…ha…situasi mendesak. Tolong ikut dengan ku." "Sekarang?" tanya Rexon tidak percaya. "Ya, sekarang juga." "Bu, seperti yang saya katakan tadi, saya sedang menunggu tamu.." "Suamiku!" Saat aku meninggikan suaraku, Rexon berhenti bicara karena terkejut. Aku memejamkan mataku dan menggunakan pilihan terakhirku. “Suamiku ingin bertemu denganmu" “Benarkah? Apakah kalian datan
Darahku menjadi dingin. Aku tahu itu Hades bahkan sebelum aku membukanya. Mulut ku terasa kering, dengan perasaan was-was aku membuka emailnya. Dari: <nightdeath@jmail.com> Kepada: Ed Scar <Imscared@never.com> Halo Tuan Ed Scar, Saya menulis email ini kepada Anda sebagai penggemar yang sangat terkesan setelah membaca Night Series. Tulisanmu begitu jelas dan hidup. Seluruh proses Hades melacak dan menghukum karakter utama yang jahat itu diatur dengan sangat jelas, seolah-olah anda melakukannya sendiri. Aku hanya ingin tahu tentang satu hal. Peristiwa dan karakter dalam karya sangat mirip dengan apa yang saya tahu, tetapi saya belum menemukan apa pun yang menyatakan bahwa serial ini berdasarkan kisah nyata. Jika Anda tidak keberatan, saya akan senang bertemu langsung dengan Anda dan mendengarkan pendapat Anda tentang proses penulisan Night Series. Saya senang mendengar bagaimana Anda menyusun kar
"Hanya kamu yang aku punya," Sembari duduk di seberang meja Hades saat kami makan siang, aku merenungkan apa yang dia katakan di dalam mobil tadi. Hanya aku yang dia punya. Itu bukanlah ucapan yang manis. Itu benar. Hades tidak punya keluarga dan teman. Dia bahkan tidak punya kaki tangan. Apakah aku telah menuangkan kesepian ku ke dalam karakter buatan ku tanpa menyadarinya? Aku belum pernah merasa tidak enak sama sekali ketika aku menulis naskah tentangnya, tetapi sekarang, ketika aku melihatnya makan dan minum di hadapanku, mau tak mau aku merasa kasihan padanya. Hades benar-benar sendirian. Semua hubungan manusia yang Hades jalani adalah tipuan, koneksi yang dia buat semata-mata untuk berburu. Aku sudah membuatnya seperti itu. Hades adalah perwujudan rasa takut; dia pasti menakutkan. Daripada orang biasa dengan keluarga atau teman, aku ingin menciptakan hantu yang muncul tanpa suara dan menyeret orang jahat ke neraka. Hades benar. Aku adalah satu-satunya orang yang dia punya.
Aku merasa seperti ada bidik sasaran di punggungku. Terlalu banyak mulut yang mengkritik ku. Terlalu banyak mata yang menatapku. Rasa sakit yang tajam menusuk perutku. Dengan rasa sakit yang berdenyut-denyut, ingatan akan mimpi buruk semalam muncul kembali di kepala dan menyeretku ke kedalaman keputusasaan. Pemandangan para guru di kantor tumpang tindih dengan kejadian dua belas tahun yang lalu. Bu Ye-yeon dan rekan guru lainnya tiba-tiba digantikan oleh siswa yang memukul ku, wali murid dan guruku yang penurut. Pakaianku berubah menjadi seragam sekolah. Ji-an yang sudah menjadi guru telah menghilang dan hanya tersisa Ji-an siswa buangan. Meskipun aku punya keluarga, tapi terasa aku tidak punya keluarga sama sekali. Aku tidak punya teman. Aku adalah seorang penyendiri tanpa satu orang pun di dunia ini yang bersedia ada di sisiku. Aku tetap sendirian. Mungkin selamanya. Tiba-tiba aku ingin mati. Betapa aku berharap aku bisa menghilang begitu saja. Klik klak, klik klak. Klak klak
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments