Dania tiba di rumah keluarga Hu ketika hari sudah gelap, saat hendak melangkah masuk ke dalam gerbang kediaman Dania melihat kereta kuda berhenti tidak jauh dari tempatnya berdiri.
“Siapa itu? Apa ada tamu malam ini?”Dania melihat wanita paruh baya turun dari dalam kereta, seorang pelayan membantunya turun dari samping kereta sembari menggenggam tangan Nyonya yang dilayaninya.Dania terus menatapnya. Ketika Nyonya entah dari keluarga mana tersebut melihat Dania, tiba-tiba wanita itu berlari dan langsung memeluknya dengan erat.“Putriku! Kamu baik-baik saja? Aku dengar Jenderal Agung melamarmu? Bagaimana? Apakah kalian sungguh akan menikah?”Putriku? Menikah? Dania terpaku membisu dalam pelukan wanita itu. Siapa wanita ini? Kenapa tidak ada ingatan sama sekali tentangnya? Apakah Waning begitu membencinya? Dania mencari secuil ingatan di dalam kepalanya. Semuanya terasa gelap, dan hanya ada sedikit sekali yang tersisa tentang wanita yang kini bersikap seolah-ola