Bintang berlari di koridor rumah sakit, ditemani dengan Bara yang juga berlari. Dua insan itu menunjukkan jelas kepanikan di wajahnya. Tampak mata Bintang sudah sembab akibat menangis sepanjang perjalanan menuju rumah sakit. Sementara Bara terlihat berusaha tenang, meski pancaran matanya menunjukkan jelas kepanikan.
“Mbok!” seru Bintang memanggil Mbok Inem yang berada di depan ruang IGD.
Mbok Inem menoleh, menatap Bintang dengan tatapan panik. “Bu Bintang? Ya Tuhan, akhirnya ibu datang.”
Bintang mendekat, menatap pelayannya itu dengan tatapan yang menunjukkan penuh rasa khawatir. “Mbok gimana ceritanya Bima bisa mimisan?” tanyanya meminta penjelasan.
“Cepat ceritain kenapa Bima sampai mimisan,” sambung Bara yang sudah tak sabar. Tampak Bintang sedikit menoleh pada Bara, tapi dia kembali memfokuskan tatapannya pada Mbok Inem.
Mbok Inem menundukkan kepalanya di hadapan Bara dan Bintang. “Tadi saya mengajak Den Bima bemain di taman. Awalnya semua baik-baik saja, Bu, tapi saat Den B