Mata Bintang mulai bergerak, menandakan wanita itu akan segera membuka mata. Dalam hitungan detik, tepat di kala matanya sudah terbuka—dia melihat dirinya berada di ruang rawat yang sangat tercium aroma obat. Ya, otak Bintang langsung mencerna dirinya berada di rumah sakit.
Bintang mengendarkan pandangannya ke sekitar, menatap sosok Bara yang tertidur di sofa. Dia langsung terdiam, berusaha mengingat kejadian yang menimpa dirinya hingga membuatnya berada di ruang rawat. Pun dia melihat selang infus terpasang di pergelangan tangannya.
Bintang belum mengucapkan sepatah kata pun. Perlahan, kepingan memori di dalam otaknya mulai terkumpul satu per satu—dan sekarang dia mengingat di mana dirinya pingsan akibat tak makan seharian. Selain itu, kondisi Bima yang jatuh sakit membuat kesehatannya juga menurun.
Hati ibu mana yang siap menerima anaknya sakit. Hal itu yang membuat pikiran Bintang sangat kacau. Bahkan dia sampai tak nafsu makan. Semua hal yang terjadi begitu tiba-tiba membuat B