Bintang terbatuk-batuk di kala asap yang timbul dari api semakin menyeruak. Napasnya mulai terengah-engah menunjukkan dirinya hampir kehabisan napas. Dia mencoba sekuat mungkin untuk berontak, tetapi Della semakin menjambaknya dengan keras.
“Kamu harus mati, Bintang! Aku nggak akan biarin Bara dapetin wanita rendah seperti kamu!” seru Della menggebu-gebu. Kemarahan di dalam diri wanita paruh baya itu, membuatnya menahan asap yang mulai masuk ke tenggorokan. Dia ingin menyiksa Bintang sebelum tubuh Bintang hangus terbakar.
Bintang terus terbatuk-batuk di kala asap semakin menusuknya. “K-kamu pikir Bara hanya akan diam saja? Kamu salah besar! Bara akan datang menyelamatkanku dan Bima. A-aku tahu kejahatan nggak akan pernah menang!” jawabnya susah payah.
Della tampak emosi mendengar jawaban dari Bintang. Detik itu juga, wanita paruh baya itu menyeret Bintang keluar dari ruangan, membawa Bintang ke pinggir tangga. Posisi ruangan Bintang berada di lantai dua, membuat ide muncul di kepal