Minggu, 08.45 – Apartemen Kirana
Sunlight tumpah ke dinding kamar yang tenang. Tidak ada suara notifikasi, tidak ada alarm yang memaksa Kirana bangun.
Dia membuka mata perlahan. Menyentuh pelipisnya, merenggangkan tubuh dengan malas.
“Minggu. Hari di mana dunia dan segala isinya gak ada yang boleh ganggu gue.”
Kirana bangun hanya untuk menyiapkan teh hangat, lalu menyalakan playlist lo-fi. Tidak ada makeup, tidak ada notifikasi kerja. Hanya dia dan tubuhnya yang menentukan mau jadi apa hari ini.
Dia memutuskan untuk yoga ringan di balkon, lalu kembali ke dalam, menyender di sofa. Tidak membuka chat. Tidak membuka Instagram. Dunia boleh sibuk, tapi dia tidak ikut.
“Satu hari buat recharge. Supaya Senin gak terasa menyiksa ."
Namun diam-diam, ada satu adegan yang menyelip di kegiatannya minggu ini yaitu adegan dari Sabtu malam yang berputar ulang di benaknya.
Kalimat pembuka itu. Tatapan itu. Catatan itu. Jarak yang dia buat.
Dan bagaimana Ares akhirnya meninggalkannya untuk kembali ke